Targetku selanjutnya, sementara Reina mikirin gimana caranya untuk menyingkirkan RW dari hari pernikahanku, adalah Les. Nyebutnya gak susah kok, kayak 'les bahasa Inggris' gitu, Les. Nama aslinya adalah Leslie Beauséjour, blasteran Amerika-Perancis, kekasihku saat aku akhirnya bisa move on dari trauma pacaran sama si sarap.
Mencari Les, sangat gampang. Cukup install Skype, dan namanya sudah muncul. Lebih enak lagi, karena dia ternyata sudah chat aku duluan. Kayaknya pas dia memutuskan untuk klik Yes di RSVP.
Karena sudah siang di Jakarta, yang bedanya 5 jam dengan Lyon, tempatnya tinggal, aku memutuskan untuk menelpon via Skype. Dan berhasil, tersambung segera.
"Allo, Kandi!" Les menjawab panggilanku hanya dalam beberapa deringan.
"Les! Halo..."
"Oh, Kandi, congratulations!"
Aksen Les sama sekali gak mirip orang Perancis, sangat memudahkan kalau ngobrol pakai bahasa Inggris sama lelaki ini. Jadi setelah berbasa-basi sejenak, aku akhirnya mengutarakan maksud dan tujuanku menelponnya.
"Ah? So it's a mistake? Like you don't actually want me to be there at all?"
Aku merasa guilty mendengar nada kecewa di suara Les, tapi gimana dong?
"Sorry, Les."
"Mmmm. But I'm already in Yogya. I'll be meeting your parents in Salatiga in about 3 hours from now."
"You're WHAT?"
***
Berbicara soal lelaki Prancis... Gak seperti yang biasa dibahas di berbagai film dan novel.
Di tahun terakhirku kuliah, aku mendapatkan kesempatan pergi ke Prancis ikut semacam Summer Class, karena ikutan lomba esai, sebagai Juara ke-2. Juara pertamanya hamil, jadi gak pergi, rezekiku banget deh, hahahaha.
Jadi orang Indonesia, dengan kemampuan bahasa Prancis 0, dan gak pernah ke mana-mana sendirian, semua orang sangat khawatir. Saat aku baru tiba di Paris, Les jadi perwakilan kampus untuk menjemputku di bandara dan mengantarku ke La Rochelle. Bertemu dengannya untuk pertama kali, aku betul-betul amazed dengan penampilannya yang...kalau di Indonesia mah udah jadi bintang sinetron stripping 12749 episode dan sudah ada di segala macam iklan gengges. Rambut berombak sedikit gondrong, mata besar berwarna hijau kecoklatan yang sayu dan ramah, alis tebal, bibir berlekuk, rahang dan dagu seperti dipahat dan tubuh ramping tinggi yang anggun.
Aku gak bisa menjawab saat dia memperkenalkan diri, karena memang senorak itu lihat cowok ganteng. Mentalku saat itu juga masih terjajah kolonialisme kali ya, ada bule ganteng langsung MLYD. Saat aku mendadak bisu, Les masih mencoba berkomunikasi dengan bahasa isyarat! Ini membuatku akhirnya sadar dan menjawab normal. Kesan pertama yang sangat memalukan, bukan?
Dari sana, aku makin termehek-mehek mengetahui lebih banyak soal Les. Dia adalah pemeluk agama Katolik Roma yang sangat taat-pergi misa yang gak cuma seminggu sekali, doa-doa berbeda sepanjang hari, membuat tanda salib di kepala dan dada ketika kaget, dan kalau dia merasa bandel...bakalan melakukan pengakuan dosa di gereja. Bagian ini saja, walaupun jelas berbeda dengan keyakinanku, sudah sukses membuatku naksir berat. Seorang lelaki muda yang beriman dan sangat percaya pada Tuhan-nya, apapun agamanya, bakalan kelihatan ekstra ganteng.
Ditambah, dia juga memang ganteng. Dan seksi. Tubuh kurus tingginya, kelihatan sangat mengagumkan saat sedang menari. Les adalah penari balet lelaki-dipanggi danseur, yang kemudian suka menari kontemporer sebagai hobi. Gerakannya masih macho, tapi tetap anggun dan sangat sensual. Sebelumnya, aku gak pernah melirik cowok-cowok dancer di Indonesia. Di akhir minggu pertamaku di La Rochelle, bersama teman se-dorm, aku dapat undangan untuk nonton ballet di teater kampus. Lalu melihat Les di sana, menarikan bagian kecil dari Black Swan dengan pakaian normal, aku langsung kena mental.
Sejak saat itu, di sela-sela kelas musim panas yang kuambil (tentang pariwisata dan cultural science), aku mengamati Les. Ikutan program volunteer di animal shelter tempatnya part-time. Dan akhirnya, mengajaknya nge-date. Les bengong sesaat sebelum akhirnya menolak. Sempat kecewa, cuma 5 detik aja, tapi. Soalnya dia segera menambahkan, "It should be who asked you out." Melendoy before it's trending aku tuh, gara-gara Les.
Setelahnya, kami casual dating selama beberapa minggu yang cukup mengguncang duniaku. Setelah summer college selesai, Reina lalu menyusul, dan kami mulai perjalanan backpacking berdua.
Man, what a fun life.
Les menjadi bagian dari periode hidupku saat itu. Beberapa kali dia nyusul aku dan Reina yang jalan menggembel keliling benua. Berusia 25 tahun, masih muda, penuh semangat, sangat pemberani. Les adalah tokoh utama dari cerita romansa yang pernah kumimpikan sejak remaja. Ganteng, penyayang, seru, impulsif dan spontan, dengan visi hidup idealis. Vegan, pencinta alam yang suka kegiatan outdoor, dan saat ketemu, dia sedang magang untuk jadi dokter hewan.
Kalau dulu kubilang Dama is perfect guy for Reina, aku pernah berani mengakui kalau Les was the perfect guy for me.
Namun, ternyata... Hidup bebas suka-suka beberapa bulan cukup untukku memikirkan masa depan. Ironisnya, ini baru kepikiran saat Les ujug-ujug mengajakku hubungan yang lebih serius, saat aku mau pulang ke Indonesia dari Belanda. Untuk pertama kalinya, aku memikirkan soal keyakinan dan keimananku sendiri... Gara-gara diajakin pacaran serius sama cowok beda agama.
Les gak menolerir perbedaan agama untuk hubungan jangka panjang, dan dia dengan sangat gamblang menyatakan kalau, "I will help you knowing my faith better." As in, Les will do his best to make me converting. Les, bisa sangat berambisi kalau punya niat, dan aku jadi jiper juga membayangkan mendadak jadi anak murtad yang pasti dikick-out dari KK.
Sebandel-bandelnya aku males salat, senakal-nakalnya aku pacaran... Tapi ternyata aku masih disayang sama Tuhan(ku). Mendadak aku ilfeel pada Les. Setelah sebelumya berbulan-bulan head-over-heels sama Les, saat dia ngajak aku temenin dia misa, aku ogah. Ketika dia cerita konsep penyucian diri sebelum masuk surga-nya orang Katolik, aku mundur. Kisah cinta kami selesai saat aku meninggalkan Prancis. Baik-baik, walaupun sedih juga. Kapan lagi woi, aku dapat lelaki yang tampannya nyaris mirip Timothee Chalamet gabung Jake Gyllenhaal!!! Di Indonesia, pacar-pacarku paling mentok adalah Orion yang lalu menghilang tanpa jejak dan...RW si narsistik toksik yang ganteng pun enggak. Dengan harapan semoga nanti bidadara surga-ku bisa di-request satuuuu aja yang mirip Les, akhirnya aku mengucapkan selamat tinggal padanya.
Aku beberapa kali ngobrol sama Les setiap tahun. Update berita masing-masing saja. Gimanapun, dia adalah teman yang baik dan seru, kenal aku dekat, dan kami punya banyak pengalaman menyenangkan bersama. Aku cerita soal kehidupan asmaraku, dia pun begitu. Kutahu beberapa tahun belakangan ini Les jadi dosen selain jadi dokter hewan, dia pun ingat kalau aku kerja jadi orang riset. Jadi semacam...teman tukar kabar. Sahabat Skype, deh, gantinya sahabat pena jaman kecil dulu.
Aku berhenti berhubungan sama Les gara-gara aku tahu Gio gak bakalan cukup legowo kalau pacarnya suka berakrab-akrab sama mantan. Sialnya, dia malah bakalan datang ke kawinanku, bahkan sekarang otw menuju rumah orangtuaku...!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Ex Cetera
ChickLitNilakandi adalah seorang perempuan yang merasa hidupnya lengkap. Cantik, cerdas, punya karir menjanjikan dan calon suami yang sempurna, walau agak sedikit terlalu pencemburu. Sebuah kesalahan membuat asisten Kandi mengirimkan undangan pernikahan ke...