"Papa!! Temenin Esleyy mayinn pasil yukk"
"Ayo. Nya, kita temenin Ashley ya?"
Anya menggeleng, "Kamu aja...aku lagi lemes mau disini aja sama Ariel"
"Mama akit??!!"
"Enggak sayang, mama cuma lemes sedikit aja"
"Ashley, main pasirnya nanti aja ya sayang. Mama lagi sakit kayaknya papa harus anter mama ke hotel dulu"
Ashley hanya terdiam, ia merajuk.
"Jangan kecewain Ashley. Udah aku gakpapa disini aja sama Ariel, temenin Ashley gih"
"Hmm yaudah"
Setelah kepergian Heeseung dan Ashley, Anya kembali terlarut dalam pikirannya. Entah mengapa Anya sangat yakin bahwa ia akan segera meninggalkan Heeseung juga kedua putrinya.
Anya tidak bisa tidur setiap malamnya karena terus memikirkan soal penyakitnya itu.
Anya menatap putri keduanya yang terus saja menatapnya. Bahkan sekarang bayi mungil itu tersenyum lebar sambil menggigit jarinya.
"Apa nak?"
Maafin mama ya Ariel...mungkin mama gak akan lama temenin Ariel, maaf ya sayang.
Air mata Anya terjatuh sambil mengelus pipi lembut Ariel.
"Mama!! Ciniii mama ada kelangg!"
Anya mengangguk, ia menggendong Ariel dan berjalan menuju Ashley dan Heeseung.
Heeseung tersenyum juga sedikit kesal melihat Anya yang hanya memakai bikini.
"Adek Esleyy cinii mayinn!"
Ariel hanya menatap pasir dengan tatapan polosnya.
"Iiihhh! Esleyy kan agi ngomong kenapa adek Esleyy gakjawab ciii??"
"Sayang....kan adek Ariel belum bisa ngomong, gakbisa dimarahin dong" tegur Anya.
Ashley terkekeh lalu kembali fokus pada pasir, sedangkan Heeseung memperhatikan sekitar. Ia tidak ingin ada yang menatap Anya.
"Kamu tuh, kenapa sih pake bikini begini?" kesal Heeseung.
"Ya terus kamu maunya aku pake apa ke pantai? Masa iya pake gamis?!"
"Ya kan bisa pake outer Nya"
Anya memutar malas matanya, ia memilih untuk menghiraukan Heeseung. Anya hanya fokus pada kedua putrinya.
Heeseung mengambil alih Ariel lalu memotret kaki putri keduanya.