Heeseung tersenyum menatap beberapa barang yang ia belikan untuk Anya dan kedua putrinya, beberapa hari ini Heeseung membiarkan Ashley dan Ariel tinggal bersama Anya. Hari ini Anya akan berkunjung ke rumah Heeseung dan menghabiskan waktu bersama untuk melakukan pendekatan kembali.
Heeseung menatap meja makan yang sangat romantis untuk makan malam mereka malam ini.
"Anya mana sih?"
Suara bel rumah Heeseung berbunyi, pria itu tersenyum senang dan mengira Anya datang.
Ceklek.
"An-loh kamu ngapain Minjeong?"
Gadis itu menangis sambil menatap Heeseung, gadis itu memeluk Heeseung, "Maafin aku mas. Kemarin aku emosi aja sama kamu, kita balikan ya mas?"
Heeseung terdiam dan bingung.
"Kamu itu gak nyadar ya kalo saya udah balik lagi? Kamu juga gak nyadar kalo status saya masih sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya Heeseung? Kamu punya harga diri gak sih?" ucap Anya yang baru datang.
Minjeong melepas pelukannya lalu menatap tajam Anya.
"Semua karena kamu kak! Emang dasar gakpunya malu! Udah ngilang 4 tahun terus santai banget balik lagi, anak sama suami kamu dilantarin emang gak punya malu"
"Minjeong!" tegur Heeseung.
Suara Heeseung membuat Minjeong sangat terkejut. Pasalnya pria itu tidak pernah mebentak Minjeong sebelumnya.
Sedangkan Anya hanya terdiam dan menatap datar Minjeong.
"Kamu gaktau apa-apa Minjeong, saya gak lantarin mereka, justru saya meringani beban mereka. Jangan asal bicara kamu ya? Saya bisa tuntut kamu" ucap Anya dengan suara bergetar.
Minjeong yang sudah malu dan marah pun pergi meninggalkan rumah Heeseung.
Anya menghapus air matanya lalu mendekat pada sang suami, "Ayo masuk. Aku kangen sama rumah ini. Aku kangen setiap sudut rumah ini"
Anya merapihkan kerah baju Heeseung, "Aku kangen kamar kita"
Perlakuan Anya membuat Heeseung tidak bisa berkutip, ia hanya bisa terdiam dan melihat Anya yang membuka kancing bajunya.
"Bibi Han udah tidur?" Heeseung mengangguk dengan gugup.
"Gakusah gugup gitu aku cuma mau benerin kancing baju kamu, gak rapih hehe" kekeh Anya lalu kembali mengancing kemeja Heeseung.
Pria itu menghela nafasnya sambil tertawa, ia menyusul Anya masuk ke dalam rumah. Anya melihat beberapa makanan di meja makan yang dahulu tidak sebagus ini.
"Kamu yang decor? Cantik banget...."
"Dibantu bibi Han, bibi semangat banget tau kamu mau kesini. Tapi kayaknya dia kecapean jadi dia ketiduran"
Anya menyusuri ruang tamunya, senyumnya mengembang karena ternyata Heeseung tidak pernah merubah atau membuang apapun kenangan tentang Anya.
Perempuan itu terkejut saat Heeseung memeluknya dari belakang, "Eh?"
"Maafin aku Nya. Ayo perbaikin semuanya ya?"
Anya terkekeh pelan.
"Nya jangan ketawa dong ayo jawab..."
Anya memutar badannya lalu memeluk leher Heeseung, rasa rindunya pada Heeseung lebih besar dari apapun. Rasanya Anya tidak perlu membalas pertanyaan Heeseung tadi.
"Aku kangen banget Hee sama kamu, aku kangen semua tentang kamu, your body, your voice, your lips, your eye, your hands, how you hugged me, how you kissed me, how you........"