"Hoonie...?"
Sunghoon yang sedang fokus pada pekerjaannya kini menoleh pada keponakan kesayangannya. Ia menggendong Ashley lalu memangkunya.
"Kenapa sayang?"
"Esleyy balu beli mainan balu hihihi"
Sunghoon tersenyum, "Onti Gaeul ya sayang yang beliin??" Ashley mengangguk.
"Tunggu Hoonie pulang dari kantor nanti ya? Nanti Hoonie beliin Ashley mainan yang banyak sekali"
"Sebanyak apa??" tanya Ashley sambil memainkan dasi Sunghoon.
"Sebanyak cinta Hoonie ke Ashley"
"Cintaa??? Loveee maksudnya Hoonie??"
Sunghoon tertawa gemas sambil mencubit pelan hidung kecil Ashley, "Iyaaaa"
"Emangnya love nya Hoonie ke Esley berapa?"
"Hmmm sebanyak apa yaa??? Sebanyak banyaknya pokoknya"
Ashley memeluk Sunghoon sambil menghela nafasnya, bahkan anak sekecil Ashley bisa merasakan bebannya yang sangat berat itu.
Ashley menangis dan semakin mengeratkan pelukannya pada Sunghoon.
"Kenapa sayang?" tanya Sunghoon.
"Kenapa papa sama mama udah gak temenin Esley agii Hoonie?? Ashley tangen papa sama mama"
"Ashley sayang, Ashley anak yang kuat kan? Inget gak kata mamanya Ashley kalo mau jadi anak hebat gakboleh nangis"
Ashley mengangguk lalu menghapus air matanya, "Esley sekalang udahh gak angis agii Hoonie kalo bangun bobo"
"Pinter.." ucap Sunghoon dengan mata yang berkaca-kaca.
"Hoonie?? Papa kapan puyang??"
Sunghoon bingung mencari jawaban, ia hanya tersenyum sambil mengelap air mata Ashley.
"Papa lagi diobatin sayang. Ashley mau kan kalo papa Ashley cepet sembuh dan main lagi sama Ashley?"
"Emangnya papa akitt apaci???"
"Papanya Ashley lagi sakit kepalanya, jadi suka nangis deh"
Bocah itu tertawa gemas, "Papa cengeng ya Hoonie??"
"Yaudah sekarang Ashley minta tolong sama onti Gaeul mandiin, terus Hoonie sama onti Gaeul anterin Ashley sekolah. Ok sayang?"
"Ok Hoonie!"
Cup.
Ashley mencium gemas pipi Sunghoon lalu berlari mencari Gaeul.
"Heeseung"
Pandangan Heeseung tertuju pada bayang-bayang Anya yang sangat bersinar. Kedua mata Heeseung berkaca-kaca lalu menghampiri Anya.
"A-anya?"
"Kenapa? Kamu gak kasian sama Ashley dan Ariel?" tanya Anya sambil menangis.
Heeseung tidak menjawab.
"Mereka butuh kamu"
"Anya.."
Anya tersenyum lalu perlahan dirinya menghilang, hal itu membuat Heeseung panik dan kembali mengamuk. Ia berteriak sambil menangis memanggil Anya.
Perawat yang sedang menjaga pun langsung menenangkan Heeseung.
"Mas tenang mas, kalau teriak-teriak begini mas akan mengganggu ketenangan pasien lain. Ini sudah pukul 12 malam mas tolong"