Heeseung berlari menuju resepsionis untuk menanyakan ruang rawat Anya bersama Sunghoon yang menggendong Ashley juga Gaeul yang menggendong Ariel.
Setelah mencari tahu, akhirnya Heeseung menemukan ruang rawat Anya.
Dengan mata merah dan bengkak, Heeseung menghela lega nafasnya saat melihat Anya yang sedang makan bersama suster yang merawatnya.
Aku gak telat kan Nya??
Ceklek.
Anya terkejut saat melihat Heeseung, Sunghoon, Gaeul, dan kedua putrinya yang datang.
"Mama!!" girang Ashley sambil merentangkan kedua tangannya pada Anya.
Anya memeluk Ashley dengan erat begitupun sebaliknya.
Sang suster berpamitan keluar dan membiarkan Anya berbincang dengan keluarganya.
"Anya..kenapa kamu gakpernah cerita sama aku soal penyakit kamu? Kenapa kamu mau menderita sendiri? Kenapa Nya?" tanya Heeseung sambil mengenggam erat tangan Anya.
"Kamu udah gak marah sama aku?"
Heeseung semakin merasa bersalah dan sangat sedih mendengar pertanyaan Anya.
Heeseung menggeleng, "Aku salah paham Nya, aku gakpernah marah sama kamu. Maafin aku..."
"Gakpapa.."
Pandangan Anya tertuju pada Sunghoon yang juga seperti telah menangis, "Kak Sunghoon kenapa nangis? Hahahah"
Sunghoon mendekat lalu memeluk erat sang adik. Sunghoon semakin sedih saat mengelus kepala Anya, banyak sekali rambut Anya yang menempel di tangannya.
"Are you ok? Kenapa gak bilang ke kakak?"
"I'm ok" ucap Anya dengan senyum manisnya.
"Mama mama! Esleyy tangenn cama mama hihihi"
Anya mengelus lembut pipi Ashley, "Mama lebih kangen sama Ashley sayang"
"Hoon, boleh tolong keluar dulu sama Gaeul? Sekalian bawa Ashley dan Ariel, ada yang mau gue omongin sama Anya"
Sunghoon mengangguk.
Ashley menggeleng, "Ihhh! Esleyy kan tangen mama"
"Ashley sayang dengerin ya kata papa kamu" ucap Anya dengan lembut.
"Yaudah deh!" kesal Ashley.
Setelah pintu kamar rawat Anya tertutup, keduanya saling tatap. Heeseung bisa meihat betapa menderitanya Anya dengan mata Anya yang terlihat sangat lelah.
"Aku bener-bener mau minta maaf soal kejadian kemarin. Aku lagi emosi dan gampang percaya aja sama kata-kata Isa"
"Kayaknya kalo Isa ngomong kamu bisa hamil juga kamu bakal percaya ya sama dia? Hahah" ucap Anya dengan perasaannya yang sangat sakit.
"Maaf Nya"
Air mata Anya mengalir, perlahan ia mulai menangis dengan frustasi.
"Aku buka hp aku dan niatnya bakal ngabarin kamu juga telfon kamu, tapi aku sakit hati banget waktu kamu nuduh dan maki-maki aku. Setelah itu aku langsung drop dan sempet pingsan.."
"Percaya atau enggak itu terserah kamu, tapi kemarin aku hampir aja ninggalin kamu dan anak-anak untuk selamanya"
"Tapi aku berusaha untuk lawan, aku mikirin anak-anak aku Heeseung"
Anya menutup wajahnya, ia menangis.
"Kamu pasti bosen liat aku nangis kan? Aku juga bosen kamu sakitin Heeseung"