extra part ; jay, teman 12 tahun.

1.8K 85 11
                                    

Heeseung dan Jay tengah duduk berdua di basecamp sambil menikmati kopi panas yang biasa mereka minum di basecamp. Sebenarnya ini semua membebankan pikiran Heeseung.

Heeseung teringat bahwa usia pertemanannya dengan Jay terbilang cukup lama. 12 tahun bukan waktu yang singkat. Jay juga selalu ada untuknya saat Heeseung sedih juga bahagia.

"Ini ngajak-ngajak gue ke basecamp mau ngapain?" kekeh Jay.

"Ngobrol aja Jay" balas Heeseung sedikit tertawa.

"Lo kalo kangen gue bilang aja gak perlu gengsi begitu. Terlepas semua masalah lo, gue, dan Anya, gue bakal tetep anggep lo sahabat terbaik gue Hee"

Heeseung mengangguk kecil.

Jay menghela nafasnya, "Inget gak sih lo Hee? Ditempat ini gue bilang ke lo kalo gue naksir sama adeknya Sunghoon yang masih kelas 3 smp itu hahaha"

Heeseung tersenyum mendengarnya.

Flashback :

Heeseung dan Jay tengah mengisap sebatang rokok sambil menikmati pemandangan ibu kota di sore hari.

Kebetulan keduanya baru saja dari rumah Sunghoon.

"Gue naksir Hee sama adeknya Sunghoon"

"Pedopil" ledek Heeseung.

"Bangsat beda 1 tahun doang" kesal Jay.

Heeseung tertawa lalu menatap foto Anya yang difoto diam-diam oleh Jay, "Biasa aja ah Jay. Cantikkan juga Yunjin anak sma sebelah"

"Lo belom pernah ketemu langsung Hee, demi apapun cantiknya gak ketolong. Wangi banget lagi" puji Jay.

"Terserah lo deh Jay gue bakal terus dukung lo mau lo suka sama siapapun itu. Gue doain semoga adeknya Sunghoon itu ngebales cinta lo dan kalian bisa pacaran nantinya" ucap Heeseung dengan tulus.

Flashback off.

Jay dan Heeseung tertawa mengingat percakapan mereka 6 tahun lalu.

"Nyatanya sekarang Anya sama lo Hee, nikah lagi sama lo" kekeh Jay.

"Ya sorry Jay takdir"

"Gakpapa Hee gue juga gakbisa maksa takdir walaupun emang bener gue itu cinta mati sama Anya. Bahkan sampai sekarang"

Ucapan Jay membuat Heeseung tersenyum tipis.

"I mean, siapa sih yang gak sayang sama Anya? She's a very good person that I've ever meet. Iya kan Jay?" Jay mengangguk.

"Btw lo baru balik kerja Hee? Kok gak balik kerumah?"

"Ada yang mau gue omongin ke lo, jadi gue kesini dulu" jelas Heeseung.

Heeseung menghela nafasnya, "Setelah pikir panjang gue mau ngasih last change ke lo untuk ngedate bareng Anya. Tapi cuma sekali dan setelah itu lo harus buang jauh-jauh perasaan lo sama Anya. Kasian sama diri lo sendiri Jay"

"Gue gak salah denger? Tapi kenapa?"

"Jadi lo mau apa enggak?"

Jay mengangguk, "Kalo Anya mau dan gak keberatan gue oke"







































Jay menunggu Anya di depan rumahnya. Ia sangat gugup juga merasa tidak enak dengan Heeseung.

Kenapa ya gue terima tawaran Heeseung? Tapi kalo ditolak juga sayang...

Jay terkejut saat melihat Anya yang keluar dan berpenampilan sangat cantik. Ia tersenyum sambil melambaikan tangannya pada Jay.

"Kak? Kok bengong? Ayo ih gue gakbisa lama-lama nanti Ashley sama Ariel ngambek gue tinggal lama" kekeh Anya.

"A-ah iya ayo"

Jay membukakan pintu mobilnya untuk Anya juga menutupnya. Aksinya itu dilihat Heeseung dari jendela kamarnya.

Ah anjing gue mikir apasih kemaren? Yatuhan semoga Jay gak megang-megang Anya.

Heeseung kesal dengan keputusannya, namun disatu sisi iya merasa lega karena setidaknya rasa tidak enaknya pada Jay telah terbayar.





































Kini Jay dan Anya tengah berada di rooftop dinner yang tentunya sangat romantis. Jay menatap Anya dengan mata yang berbinar saat perempuan itu terlihat puas dengan pemandangan dihadapannya.

"Gue gak laper kak, kita ngobrol aja yuk disitu!" girang Anya lalu menggenggam tangan Jay.

Jay menurut, ia juga menggenggam tangan Anya dengan erat.

Anya memejamkan matanya sambil menikmati udara malam hari. Jay tiada henti menatap wajah damai itu.

Seandainya gue yang ada di posisi Heeseung, gue bakal bersyukur dan gak akan ada sedikitpun niat gue untuk bikin hati lo sakit Nya.

"Kak Jay? Heeseung udah cerita semuanya sama gue, jujur gue gakngerti kenapa lo setulus itu sama gue? Tapi gue mau ngucapin banyak terimakasih sama lo kak karena daridulu lo selalu ada buat gue. Makasih banyak ya kak" ucap Anya dengan tulus.

"Maaf ya Nya kayaknya gue cemen banget, gue terlalu lemah jadi laki-laki. Harusnya gue bisa tegas sama perasaan gue dari awal ke lo, sekarang dapetin lo juga enggak dan gue masih gakbisa tegas untuk lupain lo karena udah gakada kesempatan lagi Nya untuk milikin lo. Gue sebenernya malu begini Nya, gue terlihat memaksa lo disini" lirih Jay.

Anya mengelus pundak Jay, "Kak...ini semua maunya Heeseung bukan lo kak. Jangan kayak gitu, gue juga gak masalah kok. You deserve it" ucap Anya dengan halus.

"Anya?"

"Hmm???"

Jay tampak gugup.

"Gue boleh minta satu aja permintaan ke lo?"

Anya mengangguk, "Boleh"

"Gu-gue belom pernah ngerasain first kiss seumur hidup gue. B-boleh gue minta first kiss gue sama lo?"

Terkejut. Anya sangat terkejut.

"Nya maaf gue lancang bang-"

Cup.

Anya mengecup bibir Jay lalu tersenyum tipis. Sedangkan Jay mematung.

Anya memeluk leher Jay lalu kembali mencium pria itu, kali ini ia bermain kecil di bibir Jay dan sangat lembut.

Begitupun sebaliknya, Jay membalas ciuman Anya dengan penuh kasih sayang sambil mengelus punggung perempuan yang sangat ia dambakan.

Anya melepas tautannya lalu mengelap bibir Jay dengan ibu jarinya.

"Ciuman tadi sebagai tanda persahabatan kita ya kak, gue udah kabulin semua mau lo jadi kita pulang abis makan ya kak?"

Jay mengangguk.













Walaupun gue gakbisa milikin lo, gue bakal selalu ada untuk lo Nya. Gue gak akan jauh-jauh dari lo, gue akan selalu sayang dan selalu tunggu lo sampai kapanpun.

- The End -

first love (s2) ; lee heeseungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang