halaman 22

1.8K 134 14
                                    

Heeseung termenung dan sudah menghabiskan lebih dari tiga botol minuman keras. Kepalanya terasa sangat sakit sehingga ia memutuskan untuk berhenti meminum.

Setelah kepergian Anya, Heeseung tidak dapat tidur dengan tenang. Heeseung merasa sangat menderita.

Emosinya juga cepat meninggi, terutama saat kedua putrinya menangis.

Perlahan matanya terbuka, di dalam ruangan yang cukup gelap itu Heeseung mengelus foto Anya yang berada di dalam bingkai.

"Aku menderita tanpa kamu Nya, aku nyesel"

Setiap malam Heeseung selalu menangis di dalam ruangan itu, bahkan terkadang juga Heeseung melukai dirinya sendiri.

Heeseung sudah merasa tidak tahan lagi, ia menutup wajahnya dan setelahnya tidak sadarkan diri.

Sedangkan di dalam kamar Ashley bersama adik serta Gaeul tengah bermain boneka bersama. Tidak seperti hari-hari biasanya, Ashley kini tampak murung dan tidak senang melihat mainannya.

"Ashley...hei sayang...kenapa kamu?" tanya Gaeul dengan sangat lembut.

"Esley tangen mama" lirih Ashley dan akhirnya menangis dengan suara yang sangat kecil.

Perlahan air mata Gaeul mulai terjatuh, ia memeluk Ashley dan menenangkan calon keponakannya itu.

"Ashley yang sabar ya sayang...tuhan sayang sama mama Ashley, jadi tuhan panggil mama Ashley biar gak lama ngerasain sakitnya. Ashley paham kan sayang??"

Ashley mengangguk, "Tapi Esleyy tangen nget cama mama..Esleyy mawuu di peyuk dan di kiss cama mama onti Ul"

"Kan ada onti Gaeul sayang, ada onti Gaeul yang peluk dan kiss Ashley. Ada papa Ashley...ada Hoonie...ada om Haruto...pokoknya banyak yang bisa peluk Ashley"

Ashley hanya terus menangis dan terus menatap wajah Anya yang terpajang si dinding kamarnya.

Sedangkan Ariel terus melihat ke arah jendela kamarnya bersama Ashley, ia melihat sang ibu dengan pakaian serba putih sambil tersenyum manis padanya.

Suara tawa Ariel membuat Gaeul dan Ashley menoleh.

"Adek Esleyy ketawaainn apa onti Ul?"

"Gaktau sayang..."

Ashley menoleh ke arah pandang Ariel, senyum Ashley melebar lalu berlari menuju jendela. Ashley memeluk bayang-bayang sang ibu yang membuat Gaeul takut.

"A-ashley lagi liat apa sayang??" panik Gaeul.

"Ini, mama Esleyy"

Gaeul lantas berdiri dan meninggalkan kamar Ashley, Gaeul mencari keberadaan Heeseung. Sampai akhirnya Gaeul menemukan Heeseung yang tidak sadarkan diri dengan keadaan yang sangat miris.

"Astaga!!"

"Sunghoon!! Ruto!!!"

Sunghoon dan Haruto yang sedang berbincang pun langsung berlari menyusul Gaeul.

"Kenapa sayang? Kamu kenapa?" panik Sunghoon.

"Heeseung!"

Sunghoon dan Haruto segera mengangkat Heeseung dan membawanya ke dalam mobil. Sedangkan Gaeul segera kembali ke dalam kamar Ashley.

Gaeul mengintip lalu melihat Ashley yang berbicara sendiri.

Takut...tapi gimana ini?? Ck.

Gaeul memberanikan diri untuk masuk lalu menggendong Ariel, "Ashley ayo kita turun sekarang. Papa Ashley mau kerumah sakit"

"Sebentall onti Ul, Esley agii ngoblol cama mama!"

Gaeul sangat merinding dibuatnya.

Ashley mengangguk sambil menatap bayang-bayang ibunya, "Ayoo onti Ul. Kata mama Esleyyy Esleyy halus ikutt onti Ul!"

first love (s2) ; lee heeseungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang