halaman 6

2.9K 185 224
                                    

"Isa, Ashley sudah tidur?"

Ucap Heeseung melalui telfon.

"Sudah kak, ada apa ya malam-malam begini"

"Ke kamar saya sekarang. Ada yang mau saya dan Anya bicarain sama kamu"

"Iya kak"

Tak butuh waktu lama Isa datang ke kamar dan tersenyum pahit saat melihat Heeseung yang sedang mengelus perut besar Anya.

"Ada apa ya kak?"

"Gini Sa..emm..gimana ya" ucap Heeseung dengan perasaan tidak enak yang membuat Anya semakin geram.

"Kita mau mecat kamu, saya kebih tepatnya"

Mata Isa membulat dengan sempurna, "T-tapi saya salah apa kak?"

"Pikir sendiri kalo kamu punya otak" ketus Anya.

"Anya, jangan berlebihan juga" tegur Heeseung.

"Apa?!"

Heeseung menggeleng dan tampak takut dengan Anya.

"Kak, saya-"

"Ngerti kata dipecat gak sih kamu? Mulai hari ini kamu udah gak jadi baby sitternya Ashley lagi. Jujur saya gaksuka sama kamu yang terlalu caper ke suami saya, gakusha ngelak, kamu suka kan sama Heeseung?"

Isa menggeleng.

"Cih" sinis Anya.

"Sa, saya minta maaf ya. Tapi saya harus memberhentikan ka-"

"Pecat elah, secara tidak hormat ya" kesal Anya.

"Huft..iya maaf saya harus pecat kamu demi kenyamanan Anya. Saya sayang banget sama Anya jadi saya gakmau kalau dia terus stress dan marah-marah karena liat kamu. Sekali lagi sama minta maaf"

Mendengar pernyataan bahwa Heeseung menyayangi Anya membuat Isa merasa sesak.

Aku pikir usaha aku selama ini lancar, ternyata semuanya sia-sia.

"Iya kak gakpapa, aku maklumin kak Anya kok" ucap Isa sambil tersenyum manis.

Yaampun kasian banget kamu Sa. Heeseung menatap iba gadis itu.

"Kalau gitu Isa beres-beres dulu ya kak, Isa langsung pulang kok gak nunggu besok biar Ashley gak nangis"

Heeseung mengangguk, "Iya Sa. Nanti gaji kamu saya transfer ya?"

"Iya kak"

"Masih lama gak ngobrolnya? Lanjutin aja terus sampe nikah!" sindir Anya.

Heeseung menghela nafasnya.

"Yaudah kak saya permisi, sebelumnya makasih banyak ya kak"

"Hm" ketus Anya.

Setelah kepergian Isa Anya memainkan ponselnya, ia sengaja mendiami Heeseung karena masih sangat marah dengan suaminya itu.

Heeseung terus memainkan tangan kiri Anya dan memasanv wajah melas. Namun Anya sama sekali tidak menggubrisnya.

"Nya.."

Anya tidak merespon.

"Sayang.."

"Hei.."

"Cantik.."

"Bidadariku.."

"Sayangku.."

"Lee Anya.."

Pipi Anya memerah saat Heeseung memanggil Anya dengan marga laki-laki itu. Heeseung tahu persis Anga sangat malu jika dipanggil seperti itu.

first love (s2) ; lee heeseungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang