halaman 18

2K 186 95
                                    

Seperti hari-hari biasanya, Heeseung mengantar Ashley menuju playgroup bersama dengan bibi Han yang sekaligus menjaga Ariel.

"Bi, kalo Ashley mau beli mainan telfon saya aja ya bi. Nanti saya transfer ke rekening bibi"

"Baik tuan.."

Sesampainya di playgroup Ashley, Heeseung menggendong putrinya lalu menemani putri kecilnya memasuki kelas.

Karena Ashley tidak ingin melepas pelukannya pada Heeseung, para guru disanapun tertawa gemas.

"Sayang.." ucap Heeseung dengan lembut.

"Esleyyy mawu cama papa"

"Iyaa, tapi kan anak cantiknya pala harus sekolah dulu. Nanti pulang sekolah beli mainan deh"

Ashley melepas pelukannya lalu menatap kedua mata Heeseung, "Benell ya??!!"

"Iya sayang"

"Yeayyy!!"

Heeseung menurunkan Ashley lalu menangkup kedua pipi tembam putrinya.

Cup.

Cup.

Cup.

Heeseung mencium kedua pipi Ashley lalu bibir putrinya, "Papa pergi dulu ya sayang?"

"Iya papa!"

Heeseung kembali masuk ke parkiran, ia tersenyum melihat putrinya yang tertawa melihatnya.

"Papa kerja dulu. Sayang Ariel.." ucap Heeseung sambil mencium kedua pipi serta bibir Ariel.

"Saya pergi dulu ya bi?"

"Iya tuan"

Akhirnya Heeseung pun pergi ke kantornya.

Selama di perjalanan Heeseung terus memikirkan Anya.

Pasalnya sudah hampir dua minggu Anya pergi, Anya tidak pernah sekalipun memberi kabar pada Heeseung.

Bahkan jika Heeseung menelfonnya Anya sama sekali tidak menjawab.

Dan Anya hanya akan menelfonnya jika ingin berbicara dengan kedua putrinya.

"Kamu sebenernya ngapain sih Nya di sana?"

"Apa jangan-jangan kamu punya yang baru makanya gakmau ngabarin aku?"

"Astaga.."

Heeseung menjambak frustasi rambutnya. Sangking frustasinya Heeseung hampir saja menabrak gadis yang sedang menyebrang.

Mata Heeseung membulat dengan sempurna, namun ada perasaan lega karena ternyata Isa lah yang hampir ia tabrak.

"Isa kamu gakpapa? Maaf ya saya lagi pusing banget gak konsen"

"Gakpapa kok kak gakpapa..."

Isa memegang pipi serta dahi Heeseung, "Kak Heeseung sakit ya? Badan kak Heeseung agak panas"

"Enggak kok" bantah Heeseung sambil mendorong pelan tangan Isa.

Isa merasa kesal karena kecuekan Heeseung.

"Kak, Isa boleh minta tolong anter Isa ke supermarket gak? Isa mau belanja kebutuhan buar di apart Isa"

"Maaf saya sibuk"

Heeseung hendak memasuki mobilnya, namun tiba-tiba saja ponselnya berdering. Heeseung sangat senang karena ia mengira Anya yang menelfonnya.

Ck, bukan lagi.

"Halo Hanni? Ada apa?"

"Schedule meetingnya dibatalin pak, katanya beliau minta dilanjuti minggu depan saja pak"

first love (s2) ; lee heeseungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang