38

5.6K 561 64
                                    

Voment juseyo...

2 Minggu kemudian...

Ten semakin berubah dari pola sikap hingga pola makan. Hendery dan San senantiasa menemani Ten saat tidur. Mereka selalu mengusap perut Ten dan terkadang memberi lotion pada perut Ten. Agar lembut dan adiknya cantik menurut mereka.

Setelah USG 2 Minggu lalu, Ten masih belum yakin jika anaknya perempuan. Bukan tidak mengharapkan anak perempuan namun ia lebih ragu jika anaknya perempuan. Jujur saja Ten ingin mempunyai anak lelaki lagi agar ada yang menjadi penerusnya. Melihat Hendery dan San sudah terlihat sisi dominan sedari kecil membuat Ten sedikit sedih karena tidak ada yang sepertinya.


Kini Ten sedang duduk di sofa ruang tengah dengan San dan Hendery menemaninya. Kedua putranya itu menempatkan kepalanya pada paha Ten. Sesekali jemari mungil mereka menari membentuk pola abstrak diatas perut Ten yang sedikit buncit.

"San, dimana Daddy apakah kau melihatnya?" Tanya Ten pada putra sulungnya. San yang mendapat pertanyaan seperti itu hanya menggeleng.

"Tidak Mae,San tidak melihatnya" jawab San.

"Baiklah"

Ten menghela nafas ia merasa mood nya tidak baik. Ten menyandarkan kepalanya pada sandaran sofa. Memejamkan matanya dan mulai berpikir apa yang harus dilakukan. Sunggingan senyum tiba tiba muncul. Ten membuka matanya. Ia melihat kedua putranya dengan tatapan semangat.

Ada apa dengan ibu hamil ini huft -San

Pasti ada maunya - hendery

"Kalian mau ke kantor Daddy tidak?" Ucap Ten antusias. San dan Hendery langsung terduduk dan mengangguk semangat. Mereka senang ketika Ten mengajaknya untuk berkunjung ke kantor Johnny. Ini pertama kalinya bagi si kembar.

"Baiklah kalau begitu Mae akan siap siap dulu,kalian tunggu disini ya"

Setelah menerima anggukan dari kedua putranya,Ten beranjak dari duduknya dan berjalan gontai menuju kamar utama. San dan Hendery hanya diam menunggu hingga akhirnya San memecah keheningan.

"Adik sebaiknya kita mengambil jaket kita"

Hendery mengangguk. Keduanya turun dan berlari kecil untuk mengambil jaket yang tergantung di gantungan kecil milik sikembar. Mereka memakai nya dan mereka juga memakai kacamata hitam yang Ten berikan pekan lalu. Mereka bercermin dan mulai bergaya merasa paling keren setelah memakai jaket dan kacamata hitam.

"Nak.. kalian dimana?"

Suara Ten mengintrupsi. Mereka berlari kecil menghampiri Ten. Ten terkekeh kecil melihat kedua putranya sudah pinta bergaya.

"Mae lihat kami, kami keren kan?" Ucap San dengan pose tangan yang bersidekap di dadanya begitu pula dengan hendery ia melakukan hal yang sama dengan kakaknya.

Si paling keren

Ten mengangguk lalu mencubit gemas pipi keduanya. Ten sedikit berjongkok lalu merapikan jaket yang mereka kenakan.

"Kalian keren, kalian bisa tebar pesona pada karyawan Daddy nanti"

"KHAP MAE!"

Ten tertawa gemas lalu berdiri diantara kedua putranya dan menggandeng tangan mungil mereka.

"Siap untuk menyerbu Dads kiddos?" Seru Ten semangat

"SIAP!!"

Ketiganya berjalan penuh semangat. Mereka nampak seperti tim impossible. Dengan Ten yang memakai Coat bulu berwarna hitam dengan turtle neck berwana putih dan juga sentuhan kacamata hitam begitu cocok untuk dikenakan. Jangan lupa sepatu boot tinggi nya membuat Ten nampak seperti nyonya besar yang musti disegani oleh banyak orang.

BABY BOY Johnten✔️ (DIBUKUKAN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang