39

6.6K 518 58
                                    

voment juseyo...

"Jae bisa kau jelaskan padaku?"

"Hyung,dia sedang mengincar istrimu! Bukan dirimu!"

Johnny membelalakkan matanya. Ia meremat kuat setir mobilnya.

"Lalu?"

"Aku tidak tahu persis,tapi Taeyong mengatakan saat mereka bertiga jalan bersama,ada seseorang dengan pakaian hitam rapat mengawasi sikembar dan istrimu"

"Bisakah kau membantuku jae?"

"Tanpa kau meminta aku sudah mencegah nya terlebih dahulu Hyung. Aku tidak akan diam menyangkut keponakan ku. Terlebih lagi Ten sedang mengandung"

Johnny menghela nafas panjang. Ia terdiam sejenak lalu melanjutkan obrolan dengan Jaehyun.

"Baiklah kalau begitu,terima kasih sudah banyak membantuku jae"

"Tidak masalah Hyung, oh ya papa ingin bertemu Ten. Ia juga ingin bertemu dengan jagoan kecilmu"

"Aku akan kesana besok lusa,sekali lagi terima kasih jae aku tutup dulu "

Pip

Ten menatap khawatir kepada Johnny. Ia mengusap lengan sang suami guna untuk menenangkan. Johnny hanya diam dengan tatapan yang fokus kedepan. Mereka kini sedang berada di mobil untuk kembali ke perusahaan. Tentu saja dengan pengawal dibelakangnya. Johnny sempat menelepon Pak Kim untuk mengirim beberapa pengawal untuk mengawal kepulangan Johnny dan keluarga.

"Setelah sampai di kantor,aku ingin kau tetap disana dan tidak kemana mana" ucap Johnny datar. Ten hanya mengangguk. Ia menjauhkan tangannya dari lengan johnny. Ia menatap kearah jalanan dengan tatapan kosong. Air mata yang sudah berkumpul di mata membuat Ten tidak kuat untuk menahan jatuhnya air matanya.

Johnny tidak mengetahui itu. Ten menahan isaknya agar Johnny tidak khawatir. Ten berpikir semenjak kehadiran nya disisi Johnny,ia menimbulkan banyak masalah. Ten bersusah payah untuk tidak mengeluarkan isakannya. Sudah bagus kacamata hitamnya menutupi mata sembabnya. Dia harus menahan hingga sampai di kantor pikirnya.


"Kau dan anak anak istirahat di dalam saja, aku harus mengerjakan beberapa berkas setelah itu kita pulang" ucap Johnny seraya mengusap pipi Ten. Ia sadar akan sembabnya mata Ten. Johnny merengkuh tubuh Ten lalu mengecup kedua mata sembab itu.

"Maafkan aku sudah membawamu kedal-"

"Ssstt no daddy, everything will be okey. I'm here"

Johnny tersenyum. Ia memeluk erat Ten dan mendaratkan ciuman di pipi dan kening Ten. Johnny menyamankan pelukannya membuat sang empu terkekeh.

"Kau menyuruhku tidur,namun kau mengurungku dalam pelukanmu sayang" Ucap Ten. Johnny tertawa pelan bukannya semakin mempererat pelukannya. Ten mencoba menyamankan posisinya agar perutnya tidak terlalu tertekan.

Ten sesekali mengusap punggung dan kepala Johnny. Ia tahu Johnny sedang banyak pikiran. Ten ingin meminta Johnny untuk menceritakan semua keresahan yang ada dibenaknya tapi Ten urungkan. Ten hanya bisa memberikan pelukan hangat, dan kata penenang agar Johnny tidak terlalu stress.

"Mau kutemani bekerja?"

"Tidak usah sayang,lebih baik kau tidur bersama sikembar. Kau butuh banyak istirahat"

Ten mengangguk seraya tersenyum. Ia memang sedikit lelah. Ten sedikit memajukan wajahnya. Ia langsung mencium dan melumat bibir Johnny. Hanya sebentar lalu Ten melepas lumatan itu.

BABY BOY Johnten✔️ (DIBUKUKAN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang