26

13.8K 1.1K 74
                                    

Setelah permainan panas,Ten tertidur dengan pulas ya di dalam dekapan Johnny. Sedangkan Johnny,ia tidak bisa tertidur karena otaknya sangat berisik akan pikiran tentang Christine dan bagaimana kehidupan selanjutnya bersama Ten.

"huft~ "

Helaan nafas berat terdengar. Johnny kini tengah berdiri didepan kaca jendela melihat hiruk-pikuk jalanan Korea pada malam hari.

"Apakah dia benar benar kembali?"

"Kenapa dia kembali?"

"Apa yang ia inginkan?"

Johnny bergumam pelan dengan tatapan kosong. Ia menyesap kopinya dan berdeham. Sudah lama ia tidak meminum kopi.Semenjak Ten bersamanya,ia jarang meminum kopi.

Plak!

"Diamlah!"

Johnny terkejut karena mendengar suara teriakan dan tamparan. Ia melihat sekeliling ruangan. Perasaan nya mulai tidak enak karena suara misterius itu.

Johnny meletakkan kaleng kopinya dan mulai berkeliling seisi ruangan. Sebelum berkeliling ia mengambil alat pendeteksi didalam tasnya.

Ia berjalan sepelan mungkin agar tidak mengganggu Ten yang sedang tertidur. Ia mulai menyalakan alat pendeteksi dengan cahaya merah lalu Johnny mengarahkan di setiap sudut ruangan.

"Lihat! Karena ulahmu,Johnny menjadi curiga"

"Kenapa kau menyalahkan ku Chan!"

"Kau yang memb-"

"Gotcha!"

"Diam Chanyeol! Kita sudah ketahuan!"



Johnny berhasil menemukan kamera tersembunyi di dalam tongkat gorden dan jangan lupa alat penyadap suara yang di sembunyikan pada sudut langit langit ruangan vip milik Johnny.

Tuk

Tuk

Tuk

Johnny mengecek cermin kamar mandi. Ia mengetuknya dan merasakan hawa hampa dibalik cermin.

Karena penasarannya,ia meletakkan alat pendeteksi tersebut dan mengepalkan tangannya ia bersiap untuk menghancurkan cermin.

"Oh shit! Dia akan menghancurkan cerminnya. Cepat pergi Christine"

"Dimana kau letakkan tangganya Chan!"

PRANGGG

Cermin hancur seketika dengan satu pukulan. Johnny melihat ada sebuah ruangan gelap dengan sedikit pencahayaan.

"What the fuck is this"

Johnny terkejut karena ada ruangan dibalik cermin itu. Ia tidak peduli dengan tangannya yang kini sudah bercucuran darah.

Ia mengintip dari balik pintu kamar mandi memastikan Ten masih dalam posisi tidurnya. Ia kembali lagi,berdiri didepan cermin.

"Aku harus memeriksa nya"

Johnny naik keatas wastafel dan mulai memasuki ruangan itu.



|

Bau apek menusuk membuat Johnny refleks menutup hidungnya. Ia merogoh saku celananya dan mengambil ponselnya menyalakan flash untuk melihat seisi ruangan itu.

Johnny melihat banyaknya botol Soju dan minuman keras lainnya. Ada sofa yang sudah buruk rupa namun masih layak untuk diduduki.

"Siapa yang bisa bertahan duduk disini seharian dengan bau apek seperti ini"

BABY BOY Johnten✔️ (DIBUKUKAN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang