"Kalo lo mau masuk, masuk aja, rumahnya udah lama gak berpenghuni tapi tolong pake alas kaki, karena kemarin mereka memecahkan kaca di dalam nya.""Gimana caranya gue masuk?"
"Kenapa lo nanya? Bukannya lo udah masuk?"
"Maksud lo? Bisa gak sih kalo ngomong jangan berbelit belit, kapasitas otak gue cuma satu Giga!!"
"Lo udah jadi milik gue, tapi gue belum tentu jadi milik lo," Hel memandang mata Agis, dia tersenyum dan mengacak-acak rambut Agis degan gemas.
"Gue tau, tapi ngambil keputusan secara sepihak itu gak bener," ucap Agis.
"Mau gue ulang ucapan gue waktu itu?" Ucap Hel.
"Kap---"
"Mulai sekarang lo jadi pacar gue."
"Lo ken----"
"Lo udah tau semua tentang hidup gue, lo udah masuk terlalu dalam Gis, lo juga udah terlanjur bikin gue nyaman, so gue mau lo jadi pasangan gue," Hel memegang kedua tangan Agis, sedangkan Agis yang pertama kali di perlakukan seperti itu sudah gemetaran, keringat panas dingin sebiji jagung, memang lebay tapi ini yang sekarang Agis alami.
"Tapi gue bukan cewek baik."
"Gue juga bukan cowok baik, gue suka sama lo apa adanya, gue suka sama diri lo yang sebenernya tanpa ada yang lo tutup-tutupi dari gue."
"Lo yakin mau sama gue?"
"Kenapa nggak?"
"Kalo suatu saat nanti gue bikin lo kecewa?"
"Kalo suatu saat gue ninggalin lo gimana?" Tanya balik Hel kepada Agis. Sedangkan Agis hanya diam, sebenernya sudah ada di otak tapi sangat sulit untuk mengungkapkan nya.
"Jawabannya sama kaya lo."
"Jadi gimana?" Tanya Hel lagi.
"Gue gak bisa ngasih jawaban sekarang, ini soal masa depan Hel," ucap Agis.
"Aduh... Bego banget sih lo Gis, bukan itu yang seharusnya bilang, harusnya tuh gue bilang mau!!" Batin Agis.
"Okey, gue tunggu jawaban lo kapan aja meskipun kata orang menunggu itu sakit, gue bakalan lakuin itu sampai lo mau jadi pasangan gue."
"Ya udah yok kita masuk lagi, di sini banyak setan nya entar gue khilaf lagi hahaha," Hel tertawa sambil berjalan mendahului Agis.
"Aaaaakkk!! Bego banget sih lo Agis Agis, kesempatan gak bakalan datang dua kali, seharusnya gue terima!!" Ucap Agis sedikit berteriak.
___________"Nek, Agis pulang dulu ya," ucap Agis.
"Ya sudah, Hel hati-hati bawa motornya, jangan kebut-kebutan, kalo kebut-kebutan entar nenek ceburin kamu ke got tetangga."
"Iya nek, nggak, nggak janji maksudnya," ucap Hel. Sang nenek yang kesal langsung mencubit pinggang Hel, tidak keras sih tapi Hel berteriak kesakitan.
"Sakit tau nek," ucap Hel sambil memegang pinggangnya yang di cubit.
"Itu baru pinggang kamu, entar nenek cubit ginjal kamu," ancam sang nenek.
"Ya udah, kalo mau sekalian ambil ginjalnya juga gak papa kok," ucap Hel begitu entengnya dan dengan muka tanpa dosa nya, sedangkan ke dua wanita itu hanya memandang Hel dengan tatapan ingin membunuh.
"Lo mau nganterin gue pulang atau gak sih?"
"Iya gue anterin bawel, tapi tunggu lima menit lagi--"
"Keburu gue jamuran," Agis kembali duduk di kursinya.
"Ya sukur dong, ada bahan masakan nenek buat nanti malem kalo lo jadi jamur."
"Ngeselin banget sih lo jadi manusia, baru aja tadi mesra mesraan di kolam sekarang udah bikin gue kesel lagi," dumel Agis, tapi masih terdengar oleh Hel dan sang nenek.
"Ada apa?" Tanya sang nenek berisik kepada Hel, nampaknya beliau sangat curiga dengan kelakuan Hel meskipun Hel tidak mencurigakan sama sekali.
"di jalan depan ada musuhnya Hel nek, kalo jalan sekarang kasian sama Agis."
Si nenek hanya mengangguk kan kepalanya saja, dia cukup mengerti dengan keadaan sang cucu.
"Nak Agis boleh bikinin dulu nenek teh anget?"
"Boleh, di mana dapurnya nek?" Tanya Agis.
"Kamu lurus aja entar belok kanan, di sana juga ada bibi kamu minta tolong aja di ajarin sama dia ya."
"Okey Agis ke dapur dulu."
"Gue kopi satu Gis," ucap Hel kepada Agis yang baru saja berdiri.
"Gak ada, adanya susu."
"Jangan susu lah Gis entar otot otot di badan gue jadi lemes," ucap Hel.
"Bukannya lo bayi yang kebelet jadi orang dewasa ya?" Sindir Agis.
"Terserah lo deh Gis Gis."
____________"Sana masuk, gue mau langsung pulang," ucap Hel kepada Agis.
"Ya udah sana pulang.
"Gue kan nungguin lo masuk dulu, kalo udah masuk gue baru pulang."
"Terserah lo deh, gue masuk duluan."
Agis berjalan masuk ke dalam rumahnya, sebenarnya dia tidak enak karena lupa menawarkan masuk dulu ke rumah, tapi ya sudah lah tidak mungkin Agis kembali lagi.
Saat pintu tertutup Agis mendengar suara motor Hel yang melaju dengan cepat, setelah itu tak lama kemudian terdengar suara motor yang lainnya sama persis seperti yang Hel punya tapi ini lebih banyak.
"Baru pulang lo?"
"Buta mata lo hah? Gue udah di sini berarti gue udah pulang!"
"Abis ngapel bukannya jadi lebih baik kok malah jadi kaya setan kesurupan," Defan melangkahkan kakinya menjauh.
_________Malam sudah tiba, sekarang sudah memasuki jam sepuluh malam. Tapi sampai sekarang belum ada tanda tanda Hel akan pulang, padahal tadi dia bilang setelah mengantarkan Agis Hel akan cepat-cepat pulang.
Biasanya jika Hel akan menginap dia akan mengirimkan pesan atau telpon tapi kali ini tidak, menambah rasa panik sang nenek. Di tambah tadi Hel bilang ada musuh nya di depan jalan.
"Nih anak kemana sih hp nya aktif kok gak angkat telpon nenek nya."
"Hel jangan bikin panik nenek sayang, angkat telpon nenek."
"Hel angkat sayang."
"Sepertinya ada yang tidak beres, aku harus mencari Hel sampai ketemu malam ini juga."
"FAHMI!!!"
"Iya nyonya?"
"Cepat antar saya mencari Hel," ucap sang nenek kepada sang supir.
"Baik---"
"Sebentar!" Ucap sang nenek saat hp nya berbunyi.
"Alhamdulillah akhirnya Hel baik telpon," si nenek langsung mengangkat telpon, dan saat sambungan telpon tersambung dan di sebrang sana berbicara saat itu juga nenek merasa tubuhnya tak bertenaga lagi, air matanya keluar begitu deras saat mendengarkan lawan bicaranya.
"Nyonya, nyonya kenapa? Nyonya baik baik saja? Apa yang terjadi nyonya?"
____________________________________
Haiii semuanya aku kembali lagiii dengan cerita yang sangat gaje ini hahahaha maklum namanya juga modal nekat ye kan belum punya bekel apa-apa aku pas nulis jadi kaya gini deh ceritanya bahasanya amburadullllll bangettt
Tapi jangan risau kawan, aku bakalan bikin cerita ini seeeeeeeeeemenarik mungkin okeyy.Kalo banyak typo maaf buanget, kalo tulisannya gak rapih mohon di maklumi ya hehaheha
By by kalian harus kangen aku ya biar aku cepat cepat UP meskipun siiiibukkk bangett
Jangan lupa vote dan komen (simbiosis mutualisme ya gesss) kalian vote/komen/follow aku dan aku bakalan up ceritanya
Mutualan IG juga ayo
Salwa_Shalwa
KAMU SEDANG MEMBACA
ABHIPRAYA
Teen Fictionkunang-kunang di malam hari, sebagai "Blue Night". Malam yang sendu dan suram. Malam-malam penuh cahaya alam nan natural dan syahdu kini tergantikan cahaya lampu yang gemerlapan dan masif, yang justru disinyalir sebagai salah satu faktor penyebab ke...