Setelah sampai di tempat tujuan ternyata barat dan timur sudah berada di lokasi.Hel yang maju paling depan pun hanya memandang mereka santai, toh benar dugaan Hel tadi di markas anggota mereka hanya lima persen dari anggota Hel sungguh miris sekali.
"Ngapain lo bawa polisi? Takut?" Ucap dari sebelah barat, karena mereka melihat sekitar ada sepuluh lebih anggota Hel itu menggunakan baju dinas mereka.
"Kalian kali yang takut pake bawa senjata lagi, dasar pengecut!"
"LO YANG PENGECUT BANGSAT!"
"LO ANJING!"
"DASAR KETUA TOLOL!"
"STOP!!"
Teriakan Hel barusan membuat mereka bungkam semuanya.
"Kalo mau adu bacot pergi kalian dari sini!"
"Karena lahannya gak cukup buat nampung anggota gue, jadi gue minta cuma tim inti aja yang maju, kalian mundur!"
"Inti?"
"Gak ngerti lagi gue sama otak lo Hel Hel."
"Bisa gak Lo jangan bercanda dulu Hel, Lo bilang anggota inti? Anggota inti? Lima? Hel why? Gue masih mau hidup plis lah Hel lima banding seratus gak sebanding anjir!"
Ucapnya begitu pasrah, karena tadi mereka kira Hel meminta seluruh anggota nya kumpul, mereka akan bertarung, seluruh anggota yang ada di markas inti pun sangat bersemangat sekali karena mereka bertemu dengan mangsa nya lagi, tapi apa sekarang Hel hanya bilang 'anggota inti' anggota inti itu hanya lima orang yaitu Hel, Devan, Rafa, Wika, dan juga king. Memang keterlaluan banget si Hel ini di saat seperti ini saja dia masih bercanda."Seru seruan aja sih, lagian kan udah lama banget kita gak kumpul gini, biasanya kalo kita kumpul pas seru seruan aja di sirkuit, dan sekarang gue mau yang baru."
"Kalo gue kenapa-kenapa Lo urus asuransi gue ya!" Ucap King.
"Si paling asuransi."
"Jadi kapan nih mulainya, udah pegel nih gue?" Ucap Hel.
"Serang!!!" Teriak dari timur
Sedangkan dari barat juga langsung menyerang ke lima orang tersebut, meskipun lima banding seratus tapi ke lima remaja itu sangat santai dan lihai mengalahkan mereka semua.
Meskipun keringat bercucuran dari tubuh mereka, mereka nampak gencar sekali untuk mengalahkan ke lima remaja itu.
"STOP!!!"
Dorrr
Hel berteriak, meminta untuk mereka berhenti, tapi mereka tak mendengarkannya ala hasil si paling polisi pun turun tangan, dia menembakan pelurunya ke udara.
"Santai bos, pembersihan dulu, kasian anak orang ke injek-injek," ucap Hel sambil menunjuk anggota geng dari barat dan timur yang terkapar di aspal dengan mengenaskan sekali. Sekitar empat puluh persen yang sudah tidak berdaya itu di keluarkan dari arena tawuran oleh anggota Hel tentunya. Mereka yang berprofesi sebagai dokter dan serasa bisa melakukan pertolongan pertama pun mereka bantu.
"Lanjut gak?"
"Bos kayaknya kita harus mundur, kebanyakan dari kita yang tumbang, anak-anak juga kayaknya udah pada lelah."
"Kita mundur!" Ucap si ketua sebelah timur.
"Ya silahkan, oh ya jangan lupa bawa beban Lo semua noh," telunjuk Hel menunjuk ke semua anggota yang terkapar itu.
"Kalian gak mau mundur juga?" Tanya Wika.
"Serangg!!"
"Eh bangke lah main Serang Serang aja! Bangsat!" Teriak Rafa ketika dia mendapatkan Bogeman di bagian wajahnya, padahal tadi dia mati-matian melindungi wajahnya supaya tidak terkena pukulan.
KAMU SEDANG MEMBACA
ABHIPRAYA
Teen Fictionkunang-kunang di malam hari, sebagai "Blue Night". Malam yang sendu dan suram. Malam-malam penuh cahaya alam nan natural dan syahdu kini tergantikan cahaya lampu yang gemerlapan dan masif, yang justru disinyalir sebagai salah satu faktor penyebab ke...