17.

50 3 9
                                    


"Moga aja keluarga dia datengnya agak lama."

"Kenapa ya, kita ketemu pas lo kaya gini? Seharusnya kita ketemu pas kita dalam kondisi baik-baik aja kan biar lo bisa liat langsung kecantikan gue."

"Terus lo jadi milik gue selamanya, dan gak bakalan ada yang misahin kita selamanya."

Clekkk

"Maaf ya anda siapa? Sepertinya Anda salah ruangan, silahkan keluar lagi dan tutup pintu nya," ucap wanita itu saat melihat ke ambang pintu yang menampakan seorang wanita paruh baya, tapi meskipun sudah berumur, beliau terlihat seperti masih muda sekali.

"Kamu yang siapa?" Tanya balik nenek Hel, ya dia nenek nya Hel. Awalnya dia terkejut sekali saat melihat wanita songong ini ada di ruangan anaknya.

"Kenalin saya Evna saya  pacarnya dia, anda siapa main masuk masuk aja anda rasa ini rumah sakit milik anda!"

"Iya ini rumah sakit keluarga saya, kenapa emangnya? Dan asal kamu tau dia itu cucu saya, cucu kesayangan saya, dan juga apa yang tadi kamu bilang? Pacarnya? Hahaha sepertinya kamu pasien rawat jalan RSJ ya?"

Evna nampak tercengang saat mengetahui jika wanita yang datang ini adalah keluarganya Hel.

"Aduh bego banget sih gue!! Kenapa coba langsung nyuruh dia pergi tadi ahh jadi malu gue!!"

"Hem.... Maaf maaf nek, sa--saya gak tau---"

"Makannya kalo ada orang lebih tua dari kamu itu harus hormatin! Sekarang kamu pergi dari sini."

"Oh nggak bisa nek, saya sudah menyelamatkan nyawa cucu nenek, jadi anda dan Hel berhutang nyawa dengan saya," ucap Evna sambil menunjuk-nunjuk.

"Berapa yang kamu mau?" Tanya nenek sambil mengeluarkan hp nya untuk menelpon seseorang supaya memberikan imbalan kepada wanita ini.

"Saya gak butuh uang, uang saya udah banyak," ucap ucapnya.

"Saya mau dia," lanjutnya sambil menunjuk ke arah Hel yang masih terlelap dalam tidurnya.

"Turunkan tangan kamu! Maksud kamu apa ngomong seperti itu hah?!"

"Saya ingin Hel jadi pasangan saya selamanya."

"Cucu saya sudah punya pasangan, bahkan mereka sudah tunangan beberapa hari yang lalu, jadi sebaiknya kamu pergi dari sini, dan juga saya ucapkan terimakasih banyak atas bantuan kamu."

"CK! Cuma tunangan aja bangga, belum jadi suami istri ini kan jadi terserah saya dong."

"Permisi, maaf sebaiknya jika ingin bertengkar jangan di sini, karena pasien butuh istirahat," ucap salah satu dokter yang datang ke ruangan Hel bersama suster lainnya.

"Ah maaf dokter, saya keluarga dia, bagaimana kondisinya?"

"Pasien kondisinya baik-baik saja hanya banyak sekali memar di sekujur tubuhnya kerena pengeroyokan yang di alami pasien, dan juga untungnya pasien cepat-cepat di bawa ke rumah sakit jika tidak nyawanya akan melayang karena paru-paru pasien sudah terendam air."

"Semoga aja pendengarannya masih berfungsi," dumel wanita itu.

"Ya baiklah terimakasih karena sudah menolong cucu saya."

"Sama-sama nyonya ini sudah menjadi tanggung jawab saya sebagai dokter."
___________

"Eh si Hel kemana sih kok dia gak sekolah?" Tanya teman sekelas Hel.

"Bolos lagi kali."

"Eh itu si Agis kita tanyain aja yok," ajak salah satu dari mereka yang melihat Agis berjalan ke arah kantin bersama teman temannya.

ABHIPRAYA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang