ClekkSeseorang masuk ke dalam ruang rawat Hel tanpa permisi ataupun basa basi, dia langsung menyimpan tas yang dia bawa di atas nakas lalu duduk di sisi ranjang Hel, karena kursi yang di sediakan dekat kasur Hel sudah di isi dengan Agis.
"Belum bangun ternyata," ucap Evna, tangannya bergerak terangkat untuk mengelus rambut Hel tapi sebelum tangannya sampai di kepala Hel tiba-tiba di tepis oleh nenek.
"Tidak sopan!" Ucap sang nenek.
"Kenapa sih harus ganggu gue mulu, terserah gue dong gue mau ngapain," ucap Evna.
"Ya emang itu urusan kamu, tapi kalo menyangkut cucu saya, saya wajib turun tangan, terutama mengusir tikus kaya kamu."
"Heh seharusnya kalian itu berterimakasih sama gue, karena gue udah tolongin dia, kalo gak ada gue mungkin dia udah mati," ucap Evna sedikit berteriak.
"Bisa gak kalo ngomong sama yang lebih tua itu yang sopan dikit, sekolah di mana sih lo sopan santun aja gak tau, nyelonong masuk kamar orang, terus teriak-teriak ke orang tua," ucap Agis yang tidak terima nenek di teriaki seperti itu, memang nenek bukan siapa-siapa nya Agis tapi melihat yang lebih tua di perlakukan seperti itu Agis tidak akan tinggal diam.
"Siapa lo sok jadi pahlawan banget sih jadi manusia, cantikan juga gue."
"Hahahah gak papa sih jelek yang penting mahal, punya harga diri, sopan santun di pake, percuma cantik kalo kelakuan udah kaya monyet liar," ucap Agis, pahal sudah beberapa hari ini Agis sudah menahan kata-kata pedasnya tapi hari ini keluar lagi.
"Apa kata Lo! Asal lo tau ya, orang tua gue pejabat jadi wajar dong kalo gue songong!!"
"Memeng lebih baik manusia terlahir dengan kukurangan ya, soalnya dalam bentuk kekurangan aja sombong nya minta ampun, apalagi kalo tuhan kasih kesempurnaan," ucap Agis.
"Berisik!"
"Lo udah bangun? Gimana ada yang sakit? Bilang sama gue biar gue panggilan dok--"
"Nggak usah makasih, gue udah sadar dari pagi," ucap Hel sambil menatap Evna, sebenarnya saat Evna masuk Hel belum benar-benar tertidur jadi lah dia mendengar semua perdebatan mereka, dan saat itu juga Hel tidak suka.
"Kenapa lo gak kasih tau gue?"
"Emangnya lo siapanya dia? Pacar bukan, sanak saudara juga bukan heheh ngarep banget jadi manusia," ucap Agis sambil memalingkan wajahnya dan menyimpangkan kedua tangannya di depan dada.
"Yang jangan marah gitu dong," Hel menarik tangan Agis dengan pelan dan lembut.
"Ya gimana gak marah, pacar aku ada yang deketin," ucapan Agis membuat Hel dan nenek tercengang tapi mereka masih berpura-pura jika suasana seperti ini sudah biasa.
"Maaf yang, aku juga gak tau dia siapa, tiba-tiba dia ke sini gangguin aku yang lagi tidur padahal tadi lagi enak-enak nya kepala aku di elus sama ayang, elus lagi dong yang," ucap Hel sambil mengarahkan tangan Agis untuk mengelus rambutnya.
"Ya udah, sekarang ayang bobo lagi ya biar cepet sembuh ayangku, cupcupcup," Agis mengelus rambut Hel dengan sedikit terpaksa.
"Kamu lihat sendiri kan? Mengurangi hormat saya karena kamu anak pejabat silahkan kamu keluar dari sini," nenek mempersilahkan Evna untuk keluar dengan cara halus.
"Hel, kayaknya lo belum makan ya, sini gue siapin," ucap Evna, dia mengambil mangkuk bubur yang di simpan di nakas lalu dia bawa ke arah Hel yang sedang asyik-asyiknya, bermanja-manja bersama Agis.
"Pacar gue udah makan, makan cinta gue maksud nya," ucap Agis, dia tersenyum ke arah Hel dan mencubit hidung Hel.
"Heh mana ada orang kenyang sama cinta!!"
"Ada buktinya dia sampai saat ini masih hidup makan cinta dari gue, yang kamu kenyang gak makan cinta aku?" Tanya Agis kepada Hel, yang membuat Hel gemas dengan Agis yaitu karena Agis menopang dagu nya menggunakan satu tangan sedangkan satu tangan lagi dia gunakan untuk mengelus kepala Hel.
"Kenyang kok,,,,kenyanggggg banget yang."
"Tuh kan denger."
"Makacih ayang ku..."
"Yang kamu tau gak Aku dapetin kamu itu kaya Al-fatihah," ucap Hel.
"Masa sih?"
"Iya soalnya baru aja mulai udah Alhamdulillah aja," lanjut Hel.
"Ahhhh ayang cocwit banget cihhhh,,, jadi makin cinta deh," ucap Agis, dia mengusap wajah Hel dengan sedikit kasar, sebenarnya Agis gemas dan geli dengan ucapan Hel barusan.
"Hahah ayang jangan gitu entar nasal nya lepas, kalo lepas terus mati gimana, nanti siapa dong yang bakalan ijab qobul sama kamu," ucap Hel sambil membenarkan nasalnya.
"Oh ya ya, jangan mati dulu ayang kuhhh," Agis memeluk Hel dengan sengaja kepala yang menghadap ke arah Evna, dapat Agis lihat jika wajah Evna yang sudah merah karena kesal melihat ke mesraan mereka berdua.
"Kurang ajar banget sih mereka!!"
Karena terlanjur kesal dan iri dengan kemesraan mereka akhirnya Evna memilih untuk pergi saja tanpa berpamitan sama sekali.
Agis mengangkat kepalanya sedikit untuk melihat apakah Evna sudah benar-benar pergi atau belum, ternyata saat Agis melirik Evna masih di ambang pintu jadi lah Agis kembali menempelkan kepalanya ke dada bidang Hel.
"Love you ayang," ucap Agis sedikit berteriak.
"Love you toooo ayang ku, muah," Hel mencium puncak kepala Agis, tapi tiba-tiba Agis mengangkat kepalanya dan.
Plakk
"Awww sakit bege," ucap Hel sambil memegangi bibir seksinya yang di tampar oleh Agis.
"Lo ngapain hah pake segala cium-cium kepala gue ihhhh jijik tau gak!!" Agis mengelap puncak kepalanya yang di cium oleh Hel barusan.
"Gara-gara lo kepala gue udah gak suci lagi," dumel Agis.
"Tadi aja mesra-mesraan sekarang udah berantem lagi, dasar anak muda," ucap nenek sambil berjalan ke arah sofa tempat dia duduk tadi.
"Kenapa sih lo kaya cacing kepanasan?"
"Kenapa kenapa, Lo nyadar gak sih lo udah gak mandi udah gak sikat gigi berapa hari hah? Dan seenak nya lo nyium kepala gue!!"
"Eh iya ya gue lupa Gis abisnya terlanjur mesra-mesraan Gis."
"Sepertinya kamu harus segara ke salaon deh Gis bersihin rambut kamu, soalnya setau nenek Hel udah gak sikat gigi hampir satu Minggu," ucap nenek asal.
"WHAT?!! Hel Lo jorok banget sih jadi cowok!!"
"Ya maaf Gis, gue kan gak sengaja."
"Jangan di dengerin, mending kita ke salon, terus shopping, biarin dia sendiri di sini."
"Nek, nek kok jahat sih sama cucu nya," ucap Hel saat melihat Agis akan di bawa keluar.
"Udah kamu diem aja di sini dulu okey."
"Tapi pulangnya bawa seblak ya nek," ucap Hel.
"Ng----"
"Okey, entar gue beliin lo seblak dengan lever pedas setan," ucap Agis.
"Lo emang pacar gue Ter the best deh Gis!!" Hel mengacungkan tangannya ke arah Agis.
____________________________________
Hayooo hayooo
Gimana gimana gimana? Seru gak?
Kalo gak seru di seru-seru in deh ya hahahaByby selamat bertemu di part selanjutnya kalo ada yang kangen sama Author kalian bisa DM aku di akun IG:salwa_shalwa okey
WA nya mau g?
KAMU SEDANG MEMBACA
ABHIPRAYA
Teen Fictionkunang-kunang di malam hari, sebagai "Blue Night". Malam yang sendu dan suram. Malam-malam penuh cahaya alam nan natural dan syahdu kini tergantikan cahaya lampu yang gemerlapan dan masif, yang justru disinyalir sebagai salah satu faktor penyebab ke...