1.8K 172 21
                                    

Saat dirinya menaiki anak tangga, dia melewati lorong sunyi disana dan bisa melihat beberapa bingkai menghiasi dinding.

Sudah begitu lama sejak kematian saudaranya, sehingga Jungkook meninggalkan tempat ini untuk di investasikan.

Melihat lingkungan tempat tinggalnya yang begitu lama tetapi sekarang terlihat begitu aneh bagi Jungkook. Ini bukanlah rumah yang besar atau pun kecil. Katakan lah ini rumah Kelas
Menengah yang indah.

Dicat dengan warna gading, itu sedikit rusak, tetapi tidak ada perbaikan yang tidak di perbaiki oleh renovasi yang indah untuk di pandang. Jungkook memejamkan matanya lalu mengambil nafas dengan dalam.

Kebenaran ada di depan wajahnya dan Jungkook membiarkannya berlalu begitu saja. Keinginan untuk lalisa lee dan cinta untuk Lee jieun.

Membutakan Jungkook dengan cara yang tidak adil dan sangat besar, kedua wanita itu adalah luka, hanya luka yang membuat jungkook terjatuh kedalam lukanya sendiri.

Saat dirinya mendorong pintu itu hingga mengeluarkan suara bip, dia dapat melihat Lisa berada di atas kasur dengan posisi yang sama. Dia tidak mengatakan apa pun selain mengeram tertahan disana.

Disana Jungkook mendekati Lisa, membawa gadis itu untuk melihatnya membuat Lisa terkekeh lalu meremas pergelangan tangan Jungkook membuat pria itu mengusap pipi wajah Lisa.

"Did you Miss me dad?" Disana Lisa mengalungkan kedua kaki jenjangnya pada pinggang Jungkook membuat pria itu terkekeh.

"Siapa yang memintamu kesini?" Disana dia berbicara dengan berat membuat Lisa terkikik.

"Siapa peduli? Kau sudah menghabisinya bukan?" Disana Lisa bangun dari tempatnya lalu meniup wajah Jungkook.

Dia tidak mabuk, jelas dia tidak. Hanya rasa menyengat menusuk tubuhnya di setiap inci pori tubuhnya dengan panas membuat Lisa basah saat melihat leher Jungkook.

"Kau tidak tau dengan siapa kau bermain-main lalisa" dia berbicara dengan nada gelap.

Lisa tersenyum sarkastik

"Jungkook...akui saja bahwa ini membuat hidup mu  lebih mudah. Aku adalah dua sisi dari koin yang selalu kau miliki" disana Lisa membisikan kata-kata itu ketika dia berjalan mengelilingi tubuh pria itu.

Lisa bisa melihat rahang jungkook mengempal marah.  Jika ada satu hal yang di benci oleh pria itu, itu pasti salah besar.

"Benarkah?"

Disana Lisa terkekeh.

"Dari caramu mengodaku, dari cara kau memandang ku, dan dari cara gila mu yang menginginkan ku, aku tau semua itu"

Semacam aura berat dan panas menyebar di kamar itu. Getaran murni seksual dalam mata mereka dengan jungkook yang menatap matanya, lalu turun pada bibirnya dan kemudian turun pada lembah payudara Lisa, membuat gadis itu tersenyum.

"Lihat?.. aku selalu benar"

Jungkook bernafas dalam-dalam beberapa kali, Lisa tau bahwa Jungkook sedang bertarung secara internal pada saat itu.

"Kau.." Jungkook mulai berbicara, membiarkan kalimat itu tertahan di bibir tipisnya yang mengoda sebelum selesai.

Lisa tersenyum dan berjalan ke arah berlawanan dari tempatnya berada.

"Aku apa, Jung..?" Lisa menggodanya.

Dia menutup matanya dan menelan ludah.

"Aku memang seorang jalang, kekasih dari saudaramu, jeon jung-un"

Dan seolah-olah itu adalah air tetesan terakhir bagi Jungkook untuk meluap, pria itu berjalan ke arah Lisa dengan cepat, meraih tubuhnya dengan keras ke tubuhnya.

CRAZY OVER YOU [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang