3

4K 292 10
                                    

BRUGH

"Aww"

Aku meringis saat sebuah mobil menyerempet motorku hingga aku terjatuh ke aspal, perlahan aku memegang tanganku yang sedikit lecet ini benar-benar perih di tambah dengan kakiku yang terhimpit bodi motorku sendiri.

Aku melihat orang-orang mulai berdatangan membantuku untuk membawaku ke pinggir jalan beberapa orang tersebut juga mengerubungi mobil yang baru saja menabrakku.

Aku menghela nafas saat melihat seafood pesanan mommy yang berceceran di jalan aspal.

Kenapa nasibku benar-benar sial hari ini?

"Dek sini pake obat merah dulu"

Aku mengangguk saat ibu-ibu pemilik warung pinggir jalan datang membawa obat merah dan juga kapas aku sedikit meringis saat obat merah tersebut menerpa kulitku yang sedikit terkelupas, itu benar-benar perih bestie.

Untung saja kakiku tidak sampai terkilir gara-gara terhimpit hanya sedikit lecet saja mungkin?

"Maaf saya ngga sengaja"

Aku pun menoleh saat mendengar seseorang berbicara.

Deg

Kenapa wajahnya seperti tidak asing?

Perempuan tersebut berjongkok di hadapanku sembari membantuku mengobati luka-lukaku "maaf ya aku ga sengaja"

Aku masih terdiam menatap wajahnya yang begitu cantik dia terus menempelkan kapas yang sudah di olesi obat merah pada lenganku yang terluka.

"Makanya hati-hati ya neng" ucap bapak-bapak.

"Iya maaf pak ini biar jadi tanggung jawab saya kalian bisa bubar, saya akan bertanggung jawab tenang saja" ucapnya.

Semua orang pun bubar dan hanya menyisakanku dengan perempuan tersebut yang tengah fokus mengobati lukaku.

"Apa kamu baik-baik saja?"

Deg

Yampun kenapa jantungku berdetak sangat kencang saat dia menatapku? Apa lagi jarak kita sangat dekat dan kenapa tatapan matanya seperti pernah aku lihat, tatapan itu seperti....

"Hey"

"Y-ya aku baik-baik saja"

"Maafin aku ya aku ga sengaja"

Aku tersenyum mengangguk "gapapa ko ini cuma luka kecil aja"

"Tapi luka kamu banyak bahkan sampai kaca spion motor kamu patah..aku akan bertanggung jawab, nanti aku akan menyuruh seseorang untuk membawa motormu ke bengkel"

Aku hanya mengangguk mau bagaimana itu motor kesayangan dada kalau sedikit lecet aja pasti dada akan sedih.

"Nah sudah selesai sebaiknya aku antar kamu pulang aja ya"

"Ga usah aku bisa pulang sendiri"

"Dengan keadaan luka-luka seperti ini? No. Aku kan sudah bilang aku bakal bertanggung jawab sebaiknya aku antar kamu pulang"

Aku terdiam kalau mommy dan dada tau aku kecelakaan sampai luka-luka seperti ini pasti nanti mereka tidak mengijinkanku untuk membawa motor lagi.

"Oh ya siapa namamu?"

"A-aku Lisa"

"Oh Lisa namaku Jennie"

Deg

***

Sekarang aku dan Jennie tengah berada di sebuah restoran untuk makan siang sebenarnya aku sempat menolak ajakan Jennie untuk makan bersama karna aku harus membeli seafood lagi untuk mommy.

Tapi Jennie memintaku untuk makan bersama lebih dulu sebagai permintaan maafnya setelah itu dia akan membelikanku seafood dan mengantarkanku untuk pulang. Sedari tadi hanya ada keheningan yang menemani kami, ntah kenapa keadaan sekarang benar-benar canggung sekali aku bingung harus memulai obrolan apa.

Aku sempat terkejut tadi saat dia menyebutkan namanya yang sama persis seperti sahabatku dulu walaupun aku dan Nini sudah bertahun-tahun tidak bertemu aku bisa merasakannya bahwa yang sedang duduk di hadapanku ini adalah Nini.

Tapi kalau dia Nini kenapa dia tidak mengenaliku? Apa dia sudah benar-benar lupa? Sepertinya iya karena kami saja berpisah hampir 11 tahun mungkin?

Aku ingin sekali menanyakannya lebih jauh lagi tapi aku ragu untuk menanyakannya dia Nini atau bukan kami saja baru bertemu.

Tapi aku yakin dia Nini sahabatku.

"Hey"

Aku menaikkan alisku sebelah saat Jennie memanggilku "kamu kenapa ngelamun? Apa makanannya ga enak?"

Aku menggelengkan kepalaku dengan cepat "ini enak ko"

"Apa kamu kesulitan untuk makan? Mau aku suapi?"

Aku terdiam saat dia beranjak dari duduknya dan menghampiriku untuk duduk di sampingku dengan senyuman yang terus tercetak di bibirnya, sekarang jarak kami sangat dekat sedari tadi jantungku terus berdebar ini kenapa sih?

"Aaa ayo buka mulutmu"

Aku membuka mulutku saat dia menodongkan sesuap nasi di depan mulutku aku langsung melahapnya "Lisa apa kamu sudah lama tinggal di kota ini?"

Aku mengangguk sembari menelan makananku "iya aku asli orang sini"

"Oh pantas...aku baru saja pindah kesini Minggu lalu"

Aku mengangguk-anggukkan kepalaku "memang sebelumnya kamu tinggal di mana?"

"Aku dan mama dulu menetap di Korea dan sekarang kami pindah kesini gara-gara mommy harus meneruskan perusahaan kakek"

"Wow apa kamu pernah bertemu dengan para Idol K-pop di Korea?"

"Apa kamu menyukai Idol K-pop?"

Aku mengangguk dengan cepat "yeah mereka sangat cantik"

Aku membayangkan saat aku bisa berfoto bersama dengan idolaku yaitu para member Blackpink pasti aku akan berteriak histeris, mungkin aku akan pingsan? Saat melihat wajah cantik mereka oh astagaaa.

"Oh kamu menyukai idol wanita? Kalau aku pria"

"Memang idolamu siapa?"tanyaku penasaran.

"V BTS dan Kai Exo apa kamu tau? Mereka berdua benar-benar wow, apa lagi pada saat Kai membuka bajunya itu terlihat sangat sexi sekali"

Ku lirik dia tersenyum-senyum setelah mengatakan itu, kenapa aku tidak suka saat Jennie memuji para idol pria? Rasanya geram sekali, aku ini kenapa?

"Apa kamu tau rumor V BTS yang di tuduh berkencan dengan salah satu member Blackpink?"

Aku mengangguk "ya aku tau dan aku tidak tau itu real atau fake"

"Tapi aku berharap itu real karna sudah saatnya mereka untuk menjalin cinta...semoga saja bisa go publik, sekarang aku masih uring-uringan dengan rumor tersebut ntah real or fake, semoga real doakan ya Lisa"

Aku menggelengkan kepalaku "maaf bukan aku tidak mau mendoakan mereka tapi aku berharap itu palsu"

Jennie menatapku sembari menaikan alisnya sebelah "kenapa kamu berbicara seperti itu?"

"Sejujurnya ada rasa sedikit senang dan sedih mungkin lebih tepatnya sesak? Saat mengetahui rumor tersebut. Aku senang saat idolaku menjalin kasih dengan seseorang idol pria tapi, di sisi lain aku lebih menyukai idolaku menjalin hubungan dengan sesama member"

"What? Sesama member? Maksudmu sesama jenis?"

Aku mengangguk "ya bisa di katakan seperti itu"

"Tapi Lisa hubungan seperti itu di larang bahkan hubungan seperti itu di Korea sangat tabu, aku malah menyimpulkan idolamu seperti kakak pada adik-adiknya yang memberi support satu sama lain"

Aku terdiam setelah mendengar ucapan Jennie sejujurnya memang hubungan tersebut tabu dan terlarang tapi kedua orang tuaku sudah melakukan hubungan seperti itu sampai-sampai berhasil melahirkan aku dan kedua adikku.

____
TBC

About Me✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang