16

2.8K 293 31
                                    

Aku melambaikan tanganku pada Jennie yang tersenyum padaku dari luar kaca mobilnya setelah berjam-jam kami di atas pohon jambu ia memutuskan untuk pulang karna hari mulai gelap, perlahan mobil yang Jennie tumpangi menghilang dari halaman rumahku setelah itu aku pun masuk ke dalam rumah.

Aku baru teringat Bu Oliv yang berada di dalam kamarku, sekarang ia sudah bangun atau belum ya?

"Kakak..."

Aku melototkan mataku saat melihat wajah Ara yang penuh dengan bedak dan lipstik aku langsung menghampirinya aku pun berjongkok di hadapannya "siapa yang merias wajahmu Ara?"

"Abang Lio"

Aku langsung menatap Lio yang sedang tersenyum sembari memegang lipstik di tangannya "ya ampun Lio itu punya siapa?"

"Punya mommy"

"Kalau mommy tau pasti kakak yang di marahi, taro kembali lipstik dan bedak mommy ke kamar" tegasku.

Ku lihat Lio hanya memutarkan bola matanya "tidak mau kakak saja"

Lio memberikan lipstiknya padaku ia langsung berlari ke arah kamarnya ku lihat lipstik mommy yang tinggal setengah kalau mommy tau pasti aku yang di marahi ck.

"YA AMPUN LISA"

Deg

Mati aku, Lio awas kamu.

Perlahan aku berbalik menatap mommy yang sedang melotot padaku, tolong aku dada.

"Ara masih kecil untuk apa kamu dandani segala?"tanya mommy dengan nada sedikit tinggi sembari mengusap wajah Ara dengan tisu basah.

"Bukan aku mom tapi Lio tanyakan saja pada Ara"

"Sekarang kamu masuk kamar dan lanjutkan belajarmu"

Aku menghela nafas inilah yang aku tidak suka menjadi anak pertama menjadi seorang kakak untuk adik-adikku yang masih kecil pasti aku yang berujung di salahkan.

Aku masuk ke dalam kamar aku melihat Bu Oliv yang masih tertidur sembari memeluk gulingku, Bu Oliv kebo banget sih hari udah mau malam masih aja tidur.

Aku langsung merebahkan tubuhku di samping Bu Oliv yang sedang tertidur menghadap ke arahku, aku menghela nafas memijat pelipisku yang terasa pusing. Seketika aku tersentak saat tiba-tiba Bu Oliv menaiki tubuhku ia tersenyum menatapku, kurasakan jari Bu Oliv yang mengusap area wajahku hingga mata Bu Oliv melihat ke arah bibirku.

"Bibirmu sangat menggoda Lisa"

Aku menelan ludahku dengan susah payah saat wajah Bu Oliv mulai mendekat aku bisa merasakan hembusan nafas Bu Oliv yang menerpa wajahku.

Cup

Sontak mataku melotot saat Bu Oliv mencium bibirku sembari memegang kedua pipiku yang membuat tubuhku meremang, kurasakan bibir Bu Oliv mulai bergerak bahkan lidahnya mencoba masuk ke dalam mulutku.

Bu Oliv melepaskan ciumannya ia menatapku dengan lekat bahkan benang salvia milik kami masih terhubung antara bibirku dengan bibirnya.

"Kenapa kamu diam saja? Apa kamu tidak tergoda denganku?

Aku masih terdiam saat Bu Oliv bertanya tubuhku semakin di buat meremang saat wajah Bu Oliv menelusup masuk ke leherku.

"Ahh buuhh"

Perlahan aku memundurkan bahu Bu Oliv ku lihat ia tersenyum "aku tau kelemahan kamu sekarang"

Tubuhku kembali meremang saat Bu Oliv kembali menelusupkan wajahnya di curuk leherku, ku remas bahu Bu Oliv saat ia menghisap kuat area leherku.

About Me✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang