22

2.5K 273 27
                                    

Aku terdiam saat Bu Oliv ingin menjadikanku sebagai kekasihnya, apa ini saatnya aku membuka hatiku untuknya?

"Hey kenapa terdiam? Apa kamu menola...-"

Cup

Ku lihat Bu Oliv terdiam setelah aku mencium bibirnya sekilas "aku menerimanya"

Bu Oliv tersenyum lebar ia langsung memelukku dengan erat aku pun membalas pelukannya "terimakasih Lisa, aku akan berusaha membuatmu jatuh cinta padaku"

Aku hanya mengangguk, apa dengan menerima Bu Oliv menjadi kekasihku sudah menjadi pilihanku yang tepat?

"Bu apa aku bisa membuang perasaanku pada Jennie?"

Bu Oliv melepaskan pelukannya ia menatapku sembari memegang kedua pipiku "aku yakin kamu bisa Lisa"

"Tapi itu sama aja aku menjadikan ibu sebagai pelampiasanku untuk melupakan Jennie"

"Aku tidak peduli karna aku yakin suatu saat nanti kamu akan mencintaiku"

Kenapa Bu Oliv begitu yakin? Padahalkan sudah berbulan-bulan Bu Oliv mengejarku tanpa lelah dan hatiku tetap tidak berpaling dari Jennie.

"Apa kamu tau Lisa? Aku sangat bahagia sekali bisa menjadikanmu sebagai kekasihku, aku akan memanggilmu dengan sebutan honey, hubby, baby, sayang, atau love? Menurutmu cocok yang mana?"

"Kenapa banyak sekali nama panggilannya? Cukup panggil aku senyaman ibu saja okey?"

Bu Oliv tersenyum mengangguk seperti anak kecil ia kembali memeluk erat tubuhku, aku hanya membiarkannya saja.

Drettt drettt

Aku merogoh ponselku dengan Bu Oliv yang masih memeluk tubuhku, seketika aku mengerutkan dahiku saat aunty Lola meneleponku.

"Bu sebentar aku angkat telfon dulu"

"NO! Angkat di sini saja sayang"

Aku menghela nafas aku pun mengangkat telfon dari aunty Oliv "halo aunty ada apa?"

"Lisa segeralah pulang"

"Tapi kenapa aunty?"

"Nenek drop Lisa, aunty dan dadamu akan membawa nenek ke rumah sakit"

Deg

Kenapa nenek bisa drop? Padahal setiap ku lihat nenek selalu baik-baik saja dan sehat, tapi kenapa sekarang drop?

"Kenapa sayang?"

"Bu sepertinya aku harus pulang dulu ya, aunty menyuruhku pulang"

Ku lihat Bu Oliv mengerucutkan bibirnya "tapi aku masih merindukanmu"

"Kita masih bisa bertemu lagi besok"

"Oke tapi berikan aku ciuman dulu baru aku akan memperbolehkan mu untuk pulang"

Aku menghela nafas aku pun mencium pipi Bu Oliv sekilas ia masih tidak melepaskan pelukannya "kan udah di cium ko ga di lepas Bu?"

"Ciuman kamu masih kurang biar aku saja yang cium bagaimana?"

Aku mengerutkan dahiku "tumben banget ibu ijin? Biasanya ibumphh...-"

Mataku melotot saat Bu Oliv tiba-tiba menciumku di bibir, tukan....baru aku ingin bilang Bu Oliv sudah menyosor duluan menciumku, seketika aku langsung memejamkan mataku saat Bu Oliv menciumi seluruh area wajahku.

"Bu stop...ibu terlalu banyak menciumku" ucapku sembari mendorong bahunya.

"Maaf sayang sekarang kamu sudah boleh pulang suh suh"

About Me✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang