28+

6.3K 315 43
                                    

Bacanya selowww
Bawah umur jangan baca!!!🔞
__________________

Aku membawa secangkir teh menuju kamar kekasihku, aku benar-benar merasa bersalah pada Bu Oliv hampir saja aku dan Jennie melakukan hal lebih jauh lagi. Kalau Bu Oliv tau pasti ia akan kecewa padaku, apa aku harus jujur padanya?

Ceklek

Aku membuka pintu kamar kekasihku, ku lirik sekeliling saat tidak melihat keberadaan Bu Oliv. Kemana dia? Apa Bu Oliv sendang di kamar mandi?

Ku taruh secangkir teh hangat di atas nakas setelah itu ku rebahkan tubuhku di ranjang, aku masih memikirkan kejadian tadi kenapa aku sampai bisa kehilangan kontrol? Nafsuku benar-benar sulit ku kontrol akhir-akhir ini.

"Sayanggg"

Ku lirik Bu Oliv yang sedang tersenyum padaku, seketika aku menelan ludahku dengan susah payah saat melihat kekasihku hanya mengenakan lingerie berwarna hitam.

Kenapa Bu Oliv memakai pakaian seperti itu?

"Sayang aku pinjam ponselmu"

Aku mengerutkan dahiku, untuk apa Bu Oliv meminjam ponselku? Tumben sekali.

Aku pun memberikan ponselku padanya setelah itu ku lihat Bu Oliv berjalan ke arah pintu ia mengunci pintu tersebut, aku langsung terbangun saat melihat Bu Oliv mengunci pintunya.

"Bu kenapa di kunci?"

"Biar tidak ada yang mengganggu kita sayang"

"Emang kita mau ngapain Bu?"tanyaku, tapi Bu Oliv tidak menjawab pertanyaanku.

Ku lihat ia berjalan ke arah nakas meletakkan ponselku sembari meneguk teh yang sudah ku buat hingga habis. Astaga itu teh masih panas, kenapa langsung di teguk?

"Bu itu teh masih panas loh"

"Tidak panas sayang tapi hangat jadi aku langsung menghabiskannya"

Ku lihat Bu Oliv naik ke ranjang mendekat ke arahku, oh yampun apa yang akan Bu Oliv lakukan?

"B-bu mau ngapain?"

"Bermainlah sayang aku yakin kali ini tidak akan gagal"

"Ta-tapi Bu kita belum sah"

Bu Oliv menghela nafas ia menatapku sembari memegang satu pipiku "sayang kalau menunggu sah itu akan lama jadi kita melakukannya sekarang, aku sudah tidak tahan untuk mencoba jari panjangmu"

Jantungku benar-benar berdetak sangat kencang saat melihat Bu Oliv mulai membuka lingerienya secara sensual, ku lihat ia tersenyum padaku sembari mengigit bibirnya.

Glek

Oh my god....seketika tubuhku memanas saat melihat tubuh telanjang kekasihku.

Tanganku benar-benar gatal rasanya ingin sekali meremas payudara milik Bu Oliv yang menggantung seperti gunung kembar.

"Kenapa hanya di lihat? Apa kamu tidak tergoda honey?"ucapnya dengan nada sensual.

Perlahan aku mendekat dan ingin mencium Bu Oliv tetapi ia malah menahan wajahku dengan telapak tangannya "apa kamu sudah menginginkan ku?"

Aku langsung mengangguk, ku lihat Bu Oliv menaikan alisnya sebelah tersenyum padaku "kamu sudah tidak tahan sayang?"

Aku kembali mengangguk, kurasakan Bu Oliv mengelus rahangku mencium bibirku sekilas. Sedari tadi mataku tidak lepas dari tubuh telanjangnya yang membuat nafsuku kembali naik.

Bu Oliv benar-benar sangat sexy.

Tubuhku semakin memanas, aku sudah benar-benar tidak tahan. Aku pun langsung mendorong tubuh Bu Oliv ke ranjang dan melumatkan bibirnya dengan rakus.

About Me✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang