27

2.9K 283 52
                                    

Bacanya slow
______________

Ceklek

Aku berlari mengejar Jennie yang masuk ke dalam rumahnya sembari di iringi tawa, karna sedari tadi pulang sekolah ia selalu menjahiliku terus menerus pada saat di motor.

Sejak Jennie mengucapkan ingin menjalin hubungan denganku bulan lalu dan aku menolaknya, kita malah semakin dekat sekarang dengan Jennie yang terus berusaha mendekatiku bahkan sampai sering menjahiliku setiap hari.

Aku melemparkan tasku ke sova setelah itu kembali mengejar Jennie yang masuk ke dalam kamarnya "stop Lili sudah jangan mengejarku terus"

Aku tidak memperdulikan ucapannya aku pun langsung berlari memeluknya sembari menggelitiki pinggangnya hingga ia tertawa terbahak-bahak dengan apa yang aku lakukan.

"Haha sudah Lisaaaa"

Brugh

Kami terjatuh ke ranjang bersamaan dengan posisi saling tertidur berhadapan, kami bertatapan cukup lama dengan di iringi senyuman di bibirnya. Kurasakan ia mengusap area sekitar pipiku, ku lihat ia perlahan mendekatkan wajahnya ke arah wajahku.

Cup

Bibir kami menempel, ku remas pinggangnya saat ia menggerakkan bibirnya untuk melumatkan bibirku. Ku lihat ia memejamkan matanya aku pun ikut memejamkan mataku dan membalas lumatannya.

"Emmhhh"

Ku denger lenguhan dari mulutnya yang membuat tubuhku memanas, ku lihat ia melepaskan ciuman kami. Ia tersenyum padaku sembari mengusap bibirku.

Tubuhku meremang saat Jennie menelusupkan wajahnya ke leherku, kurasakan ia menghisap kuat area sekitar leherku.

"Ahh Jennn"

Kenapa aku selalu lemah saat area sekitar leherku di sentuh?

Aku hanya terdiam saat Jennie mulai memposisikan dirinya di atasku dengan ia yang masih terus menghisap area leherku. Perlahan aku mendorong tubuhnya membalikan posisi tubuhnya dengan aku yang sekarang berada di atasnya.

Aku pun mulai menciumi area lehernya, kenapa nafsuku semakin meningkat saat bersama Jennie?

"Ahh Lisahh"

Perlahan aku membuka pakaian miliknya hingga Jennie telanjang dada di hadapanku. Ku telan ludahku dengan susah payah saat melihat dua payudara miliknya, mungkin sejujurnya lebih besar payudara milik kekasihku.

Ku lihat ia langsung menutupi payudaranya dengan kedua tangan miliknya "Lili jangan di lihat seperti itu aku malu"

Aku terkekeh "kenapa harus malu?"

"Ya karna kamu orang pertama yang melihatnya"

"Apa aku boleh menyentuhnya?"

Ku lihat Jennie mengangguk, aku mulai menyingkirkan tangannya yang menutupi payudaranya, perlahan aku pun mulai meremas satu payudara miliknya, ku lihat Jennie mengigit bibirnya sembari menatapku. Aku melahap dan menghisap satu payudaranya dengan tanganku yang masih meremas satu payudaranya.

"Oh my god Lisahh hisap terus"

Kenapa punya Jennie tidak mengeluarkan air susu ya? Berbeda dengan Bu Oliv setiap aku menghisapnya pasti airnya akan keluar.

Aku beralih kembali melumatkan bibirnya dengan rakus dengan tanganku yang perlahan melepaskan pakaian yang masih menempel di tubuhnya, nafsuku benar-benar sudah di puncak sekarang.

About Me✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang