"Mana upahku?"
Aku mengerutkan dahiku menatap Bu Oliv dengan tatapan bingung "upah apa Bu?"
"Ya upah karna aku sudah membantumu untuk membunyikan bel agar kamu tidak menjawab pernyataan cinta Justin di lapangan"
Aku menghela nafas "tapikan saya ga menyuruh ibu untuk membantu saya"
"Tapi tetap saja aku sudah membantumu, aku tau kamu kesulitan untuk menjawab ucapan Justin karna di sisi lain kamu mencintai keponakanku dan berujung sakit hatikan?"
"Ibu tau dari mana?"
Bu Oliv menghela nafas sembari menyilangkan kedua tangannya di dada "tentu saja dari feelingku...aku sudah sering bilang padamu untuk tidak mencintai Jennie lebih jauh lagi, tapi kamu keras kepala tidak mau mendengarkanku...aku juga tau Jennie sudah berpacaran dengan Arga lebih dulu"
Ko Bu Oliv tau semuanya ya? Apa jangan-jangan Bu Oliv seorang cenayang? Atau bisa jadi Bu Oliv seorang dukun yang bisa membaca pikiran seseorang, mungkin?
"Aku manusia biasa bukan cenayang ataupun dukun"
Aku menjatuhkan rahangku kebawah melongo mendengar ucapannya, Bu Oliv kenapa bisa baca pikiranku? Apa jangan-jangan dia anak jin?
"Ko ibu bisa baca pikiran saya sih?"tanyaku bingung.
Ku lihat Bu Oliv memutarkan bola matanya "tentu saja bisa hanya dengan melihat dari raut wajahmu"
"Masasi?"
Bu Oliv menghela nafas "sudah pokonya kamu harus kasih aku upah"
Bu Oliv ini kalau bantu ga ikhlas banget padahal aku juga ga minta di bantuin ck. Aku merogoh kantong saku di bajuku aku mengeluarkan selembar uang 50 ribuan "ini Bu saya cuma ada 50 ribu"
Ku sodorkan uang tersebut pada Bu Oliv yang saat ini sedang mengerutkan dahinya menatapku, aku menatap bingung Bu Oliv yang hanya terdiam tidak mengambil uangku.
"Kenapa Bu? Apa uang saya kurang?"
Aku melihat Bu Oliv memijat pelipisnya "Lisa aku....ARRGHHH, aku greget banget sama kamu loh, rasanya aku mau bawa kamu ke kamar aja boleh?"
Sontak aku menggelengkan kepalaku "ga boleh Bu"
Aku semakin di buat bingung saat Bu Oliv menghentakkan kedua kakinya di lantai "kenapa gue bisa suka sama anak bau kencur sih? Apa lagi begonya ga ketulungan"
Bu Oliv ini kenapa sih? Padahalkan aku sudah baik mau memberinya upah.
"Lisa kalau aku main kode-kodean sama kamu pasti aku bakalan kalah terus deh"
"Bu saya kalau di kasih kode itu lemotnya minta ampun, lebih baik langsung ke intinya saja"
Bu Oliv menghela nafas "baiklah sayangku, aku cuma mau kamu kasih aku upah dengan cara, yaituuu.....mengantar jemputku selama seminggu dan memberikanku sebuah kecupan atau mungkin sedikit lumatan boleh kali ya"
Aku melototkan mataku saat mendengar ucapannya, jadi Bu Oliv mau upah yang seperti itu?
"Bu Oliv kalau upah yang pertama it's okey aku bisa, tapi kalau yang kedua itu bukan upah namanya itu sama aja ibu pengen saya sentuh"
"Itu kamu tau"
"Ibu ini mesum banget sih ga boleh upah yang seperti itu lebih baik yang lain"
"Tapi aku maunya itu titik ga pake tanda tanya!"
Aku menghela nafas "baiklah sekarang ibu tutup mata"
Bu Oliv tersenyum lebar "beneran kamu mau cium aku?"
KAMU SEDANG MEMBACA
About Me✓
Teen Fiction[17+] Apa aku akan seperti kedua orang tuaku yang menyukai dan mencintai seorang perempuan? Kenapa kau membuatku jatuh cinta? Kalau pada akhirnya kau meninggalkanku untuk selamanya? ****** Note : GXG STORY! Yang ga suka jangan baca pleaseee!!! Sebel...