PLAK
Kepalaku langsung menoleh ke samping saat Jennie menamparku untuk yang pertama kalinya.
Aku melihat sekeliling yang di mana orang-orang club tengah menatap ke arah kami, mataku mulai memanas aku menatap Jennie yang tengah menatapku dengan amarah, ia tiba-tiba menarik tanganku membawanya keluar dari club tersebut.
"KAMU KETERLALUAN LILI!"
"JANGAN MENUDUH KA ARGA TANPA BUKTI"
Aku memejamkan mataku saat pertama kalinya sahabatku membentak diriku, sakit, perih, sesak menjadi satu.
"Aku melihat dengan mataku sendiri Jen kalau ka Arga mencampurkan sesuatu pada minumanmu"
"Apa kamu mempunyai buktinya? Tidak kan? Jadi kamu jangan menuduh sembarangan apa lagi sampai menghajar ka Arga di depan umum"
Kurasakan air mataku yang mulai menetes ke pipi "kamu lebih percaya pada ka Arga?"
"Ya karna dia pacarku dan kamu sahabatku dan kamu juga tidak memiliki bukti Lisa"
"Tapi aku bersumpah aku melihatnya"
"CUKUP LILI!"
"Jangan menuduh ka Arga lagi sudah cukup! Apa jangan-jangan kamu menuduh ka Arga gara-gara kamu tidak menyukaiku berpacaran dengan ka Arga HAH? Sedari dulu sikap kamu mulai berubah saat aku berpacaran dengan ka Arga, aku tau kamu tidak menyukainya kan.....makanya kamu berubah tapi tidak dengan menuduh ka Arga juga"
Aku hanya terdiam saat Jennie berbicara panjang lebar di hadapanku, air mataku terus menetes tanpa henti.
"JAWAB LILI!!!"
"YA AKU TIDAK MENYUKAINYA JENN!!!"
"Karna.....aku menyukaimu"
"Aku menyayangimu lebih dari sekedar sahabat"
"AKU MENCINTAIMU JENNIE KENZIE AURORA"
Ku lihat Jennie terdiam menatapku ia menggelengkan kepalanya pelan sembari menatapku tak percaya.
PLAK
Lagi-lagi Jennie menamparku untuk yang kedua kalinya "aku normal Lisa bukan seperti orang tuamu ataupun dirimu yang tidak normal"
Aku menatap Jennie dengan lekat "aku normal Jen hanya saja perasaanku saja yang salah"
"Aku hanya menganggapmu sebagai sahabat Lisa tidak lebih jadi buang perasaan aneh itu dan satu lagi....persahabatan kita PUTUS"
Deg
"Kamu bukan lagi sahabatku Lisa buang perasaan aneh itu jauh-jauh"
"JENNIE!!!"
Aku tersentak saat seseorang berteriak, aku menoleh menatap mama Amel dan Bu Oliv yang sedang menatap kami, mereka berjalan ke arah kami.
PLAK
Aku melototkan mataku saat mama Amel menampar pipi Jennie dengan keras hingga kepalanya menoleh ke samping.
Aku melihat mata Jennie yang mulai berkaca-kaca menatap mama Amel, kenapa mama Amel menampar Jennie? Bukan kah harusnya aku yang di tampar? Karna sudah memiliki perasaan menyimpang pada Jennie?
"Kamu keterlaluan Jen! Mama tidak mengajarkanmu untuk berbuat kasar pada orang"
Ku lihat Jennie menundukkan kepalanya sembari mengusap pipinya yang barusan di tampar oleh mama Amel.
"Mama kenapa ada di sini?"tanya Jennie yang terus menunduk.
"Masih bilang mama kenapa ada di sini? Tentu saja untuk mengawasimu anak perempuan mama satu-satunya yang pergi malam-malam dengan seorang laki-laki, kamu bilang pergi ke caffe pada mama? Kamu sudah berani berbohong pada mama? Nyatanya mama melihat kamu malah masuk ke TEMPAT HARAM"
KAMU SEDANG MEMBACA
About Me✓
Novela Juvenil[17+] Apa aku akan seperti kedua orang tuaku yang menyukai dan mencintai seorang perempuan? Kenapa kau membuatku jatuh cinta? Kalau pada akhirnya kau meninggalkanku untuk selamanya? ****** Note : GXG STORY! Yang ga suka jangan baca pleaseee!!! Sebel...