"Anjir, deg-degan," batin Syaka saat di perjalanan menuju rumah seseorang yang akan dirinya dan teman-teman kelompoknya mengerjakan tugas.
Haidar yang sejak tadi merasa tidak beres dengan Syaka yang mengendarai motor dengan kecepatan tinggi akhirnya memutuskan untuk menepuk pundak cowok itu.
"Woi!" Masih tak ada sahutan. Haidar melirik wajah cowok berkulit putih itu melalui spion. Anjir, ngelamun. Batin Haidar.
Sepertinya memang sedang ada sesuatu yang tidak beres, jika anak itu tidak diingatkan bisa bahaya. Nanti pergi pamitnya kerkom bisa-bisa pas pulang dianter ambulans kan nggak lucu.
Bughh...
"Kalau mau ketemu yang Maha Kuasa nggak usah ngajak gue, bangsat!" Teriak Haidar setelah memukul helm Syaka dari belakang.
Syaka langsung tersadar, meskipun kepalanya agak sakit karena Haidar yang kurang ajar, tapi itu membuat Syaka sadar jika dirinya sedang membonceng anak orang di jalan, eh malah ngelamun.
🫑🫑🫑
"Ih, Reyhana! Jangan usil napa itu tangan," Reyhana hanya cengengesan kala tangannya ditepis Raya, sebab selalu mengambil cookies buatan gadis itu yang akan disuguhkan untuk teman-teman Rachel nanti.
Ketika dua saudaranya sibuk membuat camilan untuk para tamu yang akan datang, si pemeran utama malah masih sibuk bermalas-malasan di atas sofa ruang keluarga sambil menonton serial kartun spon kuning.
Saat kembali membantu Raya membuat camilan, Reyhana merasa ada yang mengganjal. Di mana sosok gadis yang tadi malam merengek minta dibuatkan camilan untuk teman-temannya yang akan belajar kelompok bersama di rumahnya?
"Si boge ke mana?" Boge, singkatan dari 'bocah gede' Raya mengangkat bahunya yang masih sibuk melelehkan coklat.
Reyhana memutuskan untuk mencari gadis itu, saat melewati ruang keluarga. Reyhana tak sengaja mendengar tawa sosok manusia yang sedang ia cari.
"Anjir, lo Chel, malah enak-enakan nonton tv," Reyhana langsung merampas remot tv dan menekan tombol off.
Rachel langsung terbangun dari tidurnya, "Apa-apaan sih, balikin nggak?" Rachel berusaha merebut remotnya kembali.
"Balikin-balikin, eh. Udah jam berapa ini princess?" Reyhana berkacak pinggang. Rachel langsung melihat ke tembok, ternyata sudah pukul sembilan pagi.
Tandanya teman-temannya akan segera datang, gadis berpawakan tinggi itu langsung melotot dan ngacir ke kamar mandi. Reyhana geleng-geleng, bener-bener berasa ngurus bocil.
Di halaman rumah, ada David yang sedang mencuci mobil. Jangan salah, meskipun memiliki banyak uang, bapak tiga anak ini tidak pernah mencuci kan mobilnya di luar. Karena baginya, mencuci mobil sendiri dapat membuatnya sehat. Sebab ia dapat bergerak, dan berkeringat kala mencuci mobil.
Selain itu, mencuci mobil sendiri di halaman rumah juga dapat memberi hiburan untuknya, karena dia bisa berbincang-bincang dengan beberapa tetangganya yang lewat. Memang hari Minggu seperti ini sering digunakan David untuk bersih-bersih maupun olahraga.
Karena keseharian David ketika di kantor selalu duduk di kursi dan sibuk berkutik dengan dunianya sendiri. Di mana ketika itu dirinya sangat jarang bergerak, apalagi menghasilkan keringat. Di usia yang tidak muda lagi sangat penting untuk berolahraga.
Saat David sedang bersenandung kecil sambil membilas kaca mobil, tiba-tiba dua anak laki-laki remaja berhenti di depan rumahnya. Saat mereka hendak menekan bel pagar rumah, David sudah lebih dulu membuka gerbang.
"Cari siapa?" Tanya David dengan wajah yang dibuat segarang mungkin. Terlihat jelas wajah kedua anak laki-laki itu seperti takut, namun mereka berusaha terlihat tenang. David rasanya ingin tertawa, tetapi ia harus tetap pada misinya.
Dua remaja laki-laki itu rasanya ingin sekali menghilang kala melihat David yang datang dengan hanya mengenakan kaos lengan pendek itu dan terlihat jelas otot-ototnya yang besar. Mereka mah, nggak ada apa-apanya, sekali banting keok mungkin.
"M-mau kerja kelompok sama Rachel om, i-ini beneran rumahnya kan?" David menaikkan satu alisnya sambil memberikan tatapan meremehkan.
"Serius?" Padahal David bertanya dengan santai, tetapi terdengar seperti menakutkan. Syaka dan Haidar langsung keringat dingin.
Padahal David juga sudah tahu jika hari ini rumahnya akan kedatangan teman-teman Rachel, namun ia sengaja menggoda mereka.
Syaka dan Haidar sudah mempercayai info yang beredar, jika ayah dari kembar R sangatlah menakutkan. Mungkin awalnya mereka tidak percaya, khususnya Syaka saat mendengar kabar burung jika ayah kembar R adalah sosok pria menakutkan.
Bahkan sejak SMP, tidak ada yang berani datang ke rumah kembar R. Katanya sih, ayah mereka menakutkan. Padahal saat itu teman-temannya hanya melihat David sekali saja, namun memang benar, jika yang baru melihat David, pasti first impresion akan menilai jika David adalah sosok menakutkan yang jarang tersenyum.
Bisa dibilang, ini adalah pertama kalinya teman-teman mereka datang, lebih tepatnya teman Rachel. Karena yang lain belum berani, takut teman-temannya kabur karena takut melihat David.
Ayahnya ini sangat menyebalkan, jika di luar, David sangat jarang tersenyum. Tatapan David pada orang-orang pun selalu terlihat tak suka, padahal itu bukan karena sang ayah sombong, tapi karena introvert.
Hanya ketika di rumah David berubah menjadi sosok konyol, bisa dibilang karena tertular virus sengklek dari anak-anaknya.
"I-iya om," jawab Haidar. Syaka? Anak itu rasanya sudah tak bisa membuka mulut.
Padahal dia adalah sosok cowok dingin dan tak pernah takut pada orang lain karena didikan militer dari sang ayah. Namun entah kenapa, rasanya seperti terkena sihir ketika melihat ayah Rachel. Rasanya nyali ini menciut.
Reyhana yang sedang menjemur sepatu di balkon melihat ke bawah karena terdengar suara laki-laki. Gadis itu mengembuskan napas panjang kala melihat sang ayah yang sedang mengintrogasi dua teman Rachel.
Reyhana merogoh ponsel di saku celananya, dia mengetikkan sesuatu di grup chat.
Lindungi Duda😔🤑
Me
Gawat 001
(Read)
KAMU SEDANG MEMBACA
Davidson's House [END]
FanfictionMenceritakan sebuah rumah yang dihuni seorang pengusaha tampan yang sedang naik daun dan ternyata telah memiliki tiga anak kembar berwajah cantik. Rumah tak pernah sepi selama tiga remaja kembar itu ada, meskipun pria itu harus mengelus dada akan ke...