31# Rey Bosan):

521 72 2
                                    

Akhirnya masalah Lukas beberapa Minggu yang lalu sudah selesai, ternyata calon mertuanya Lukas salah paham. Alasannya ingin menjodohkan sang anak dengan pria lain karena ia salah melihat, saat di mall ia tak sengaja melihat Lukas sedang bergandengan dengan seorang perempuan yang jelas bukan anaknya.

Tanpa pikir panjang, calon mertuanya langsung menganggap Lukas adalah laki-laki jahat. Namun untung saja Lukas segera datang untuk meluruskan apa yang terjadi, tinggalkan cerita perjalanan Lukas yang akhirnya jadi kawin dengan Vivi.

***

Malam minggu ini terasa seperti malam-malam biasa, jika para anak muda di luar sana menjadikan malam Minggu sebagai malam hiburan. Di mana mereka bebas nongkrong, pacaran, maupun hanya sekedar jajan. Berbeda dengan anak-anak Davidson ini, bagi mereka malam Minggu itu tidak ada spesialnya.

Sama saja, seperti Raya. Gadis itu tidak perduli jika besok libur, baginya belajar tetap nomor satu. Sedangkan Rachel, gadis itu sudah sibuk melakukan siaran langsung di aplikasi Tik Tok dengan bernyanyi sambil bermain gitar, di mana ia selalu mendapatkan uang jajan dari penghasilan live tersebut yang sangat lumayan.

Jika ke dua saudaranya sudah sibuk dengan kegiatannya masing-masing, berbeda dengan Reyhana. Gadis itu sejak tadi hanya sibuk bermain hp, padahal tidak ada yang nge-chat, tapi ia sibuk keluar masuk WhatsApp, Instagram, Twitter.

Reyhana sungguh bosan, ia pergi ke kamar Raya. Raya yang awalnya fokus mengerjakan latihan soal menoleh ketika Reyhana membuka pintu kamarnya, mereka hanya bertatap-tatapan tanpa berbicara, lalu Reyhana pergi begitu saja tanpa merasa bersalah karena tidak menutup pintu kamar adik bungsunya yang sudah teriak-teriak karena ia tak kembali menutup pintu.

Lalu ia beralih ke kamar yang pintunya tertempel banyak stiker foto oppa-oppa Korea yang pasti tidak Reyhana ketahui siapa saja mereka. Yang Reyhana ketahui hanya satu saja, yaitu Nasar Oppa, karena ia sendiri yang menempelkan stiker itu.

Awalnya Rachel mengamuk saat pulang dari kerja kelompok sore-sore lalu melihat pintu kamarnya ada stiker foto Nasar opo Yaang ukurannya lumayan besar ketimbang stiker yang lain, yaitu seukuran buku tulis yang isi 38

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Awalnya Rachel mengamuk saat pulang dari kerja kelompok sore-sore lalu melihat pintu kamarnya ada stiker foto Nasar opo Yaang ukurannya lumayan besar ketimbang stiker yang lain, yaitu seukuran buku tulis yang isi 38. Lumayan besar bukan.

Namun Reyhana mengatakan jika untuk mendapatkan stiker itu tidaklah mudah, ia harus ikut PO selama lebih dari dua bulan. Jadi dengan terpaksa untuk menghargai sang saudari yang sebenarnya minim akhlak ia menerima dengan lapang dada.

Reyhana membuka pintu kamar Rachel, ternyata gadis itu sudah sibuk dengan kegiatannya bernyanyi sambil live di tiktok, jika sudah begitu ia tak mau mengganggu. Sebab Rachel sering memberi dirinya cipratan uang hasil live-nya itu.

Reyhana kembali menutup pintu, tidak seperti pada kamar Raya. Memang tau aja mana yang nguntungin. Gadis itu turun ke bawah, di mana ada sang ayah yang sedang sibuk melakukan panggilan telepon dengan seseorang. Yang jelas mereka sedang membicarakan soal tanah.

Dia duduk di sofa ruang keluarga di mana sang ayah masih sibuk mondar-mandir berbicara di via telpon. Lama-lama bisa sampe Arab Saudi, batin Reyhana sambil cekekekan melihat sang ayah yang sejak tadi bolak-balik dari kamar atas, ke bawah sambil terus berbicara dengan seseorang dari balik telpon.

Sekitaran tiga puluh menit lebih Reyhana menonton sinetron di televisi, ia sudah cukup merasa bosan karena alur sinetron yang bisa dengan mudah ditebak.

Ia merebahkan tubuhnya di sofa, menatap langit-langit rumah. Lalu mengambil ponsel untuk melihat-lihat story WhatsApp teman-temannya yang sedang malmingan, lalu kembali melihat tv setelah bosan kembali membuka ponsel. Begitulah kegiatannya menghabiskan malam Minggu ini.

Reyhana melirik jam di dinding yang didapatkan Rachel saat lomba memasak tahun lalu, sudah menunjukkan pukul sembilan malam.

Entahlah, terkadang Reyhana sampai tidak percaya, bagaimana bisa Rachel sering menjuarai lomba memasak padahal jika di rumah kemampuan memasak Rachel lah yang paling buruk di antara orang-orang rumah lainnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Entahlah, terkadang Reyhana sampai tidak percaya, bagaimana bisa Rachel sering menjuarai lomba memasak padahal jika di rumah kemampuan memasak Rachel lah yang paling buruk di antara orang-orang rumah lainnya.

Setelah mematikan sambungan teleponnya tadi, David berjalan ke arah Reyhana yang sedang tiduran di sofa. Ia duduk di samping kepala Reyhana.

"Kayaknya capek banget kak, habis ngapain aja?" David mengelus rambut sang anak yang sudah mulai panjang. Reyhana mendengus.

"Capek memikirkan kegabutan ini, yah," David terkekeh mendengar jawaban sang anak. Dia sudah paham, pasti Reyhana sedang merajuk karena merasa bosan.

"Mau malam mingguan di luar?" Reyhana langsung memposisikan dirinya menjadi duduk, dan berhadapan dengan sang ayah.

Reyhana memegang kedua pipi sang ayah yang memiliki kulit sehalus pantat bayi.

"Tanpa perlu Rey jawab, tentu ayahanda tahu jawabannya," David tertawa lepas dan mengangguk, lalu David memanggil kedua anaknya yang ada di kamar untuk siap-siap keluar.

Raya dan Rachel yang mendengar ajakan sang ayah untuk malmingan di luar langsung sembagat 45, mereka langsung siap-siap.

Davidson's House [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang