3# Cabe-cabean pt2

2K 217 9
                                    

Minta tolong vote, komen, dan follow akun dung. Biar author makin semangat nulis😗😚
🤩🤩🤩🤩

_________________________________________

Mungkin untuk beberapa karyawan di sini tak asing dengan mereka, namun untuk dua karyawan yang bertugas sebagai resepsionis di depan itu tidak tahu siapa mereka, karena baru bekerja beberapa minggu yang lalu.

"Mbak mbak, mau ke mana?" Panggil salah satu resepsionis dengan mengenakan make up tebal. Reyhana, Rachel dan Raya berhenti, lalu menoleh ke belakang bersama.

"Jangan aneh-aneh ya mbak, ini tuh perusahaan, maen jalan aja," mereka bertiga dimarahi habis-habisan intinya sama salah satu resepsionis itu. Lalu yang satunya juga ikut berjalan ke arah mereka.

Dia melihat penampilan kembar tiga itu dari atas sampai bawah dengan tatapan merendahkan.

"Tcih, pasti mau minta sumbangan kan?" Reyhana hendak menonjok dua perempuan itu yang saling tertawa. Namun tangannya ditahan oleh Raya, gadis itu menggeleng ke arah Reyhana. Reyhana hanya bisa menghela napas panjang jika Raya sudah melarang.

Raya menatap ke dua perempuan itu yang masih tertawa, dia melipat kedua tangannya, lalu membalas menatap mereka dari atas sampai bawah.

Kedua resepsionis itu merasa risih, Raya terkekeh.

"Modelan gini diterima kerja, hadeeeh," ejek Raya. Kedua kembarannya yang melihat itu tertawa terbahak-bahak, memang tidak ada lawan Raya itu kalau soal beginian mah.

Dua orang resepsionis itu kesal bukan main,"eh, siapa Lo?! Berani-beraninya ngomong begitu, asal Lo tahu aja ya, ralat, maksudnya kalian, kalian itu nggak ada apa-apanya kalau dibandingkan kita, kerjaan kalian apa? Gajinya berapa? Kita nih, gajinya dua puluh juta per bulan."

"Emangnya kalian pikir kita nggak tahu kalian siapa? Kalian orang yang mau minta sumbangan sama pak David kan? Udah deh, mending kalian balik aja, pak David sibuk, lagi rapat," saut resepsionis yang satunya.

Reyhana dan Raya menatap malas mereka berdua. "Idih najis," ucap Reyhana pelan.

Rachel sudah melipat lengan bajunya dan sudah ancang-ancang untuk memukul dua orang depannya itu.

"Bener-bener perempuan gila Lo berdua!" Kesal Rachel sambil menepis Raya yang hendak menghalanginya. Reyhana? Gadis itu sudah mengompor-ngompori Rachel supaya memberi pelajaran pada dua orang pegawai itu.

"Barani Lo sama kita?" Tantang salah satu dari wanita itu.

"Idih, wajah-wajah anak mami gini nantangin kita."

"Bacot lo, Mak gue dah mati."

Tanpa ba-bi-bu, Rachel langsung menjambak rambut salah satu wanita itu. Lalu gantian rambut Rachel dijambak yang satunyan lagi. Di koridor kantor ini sudah heboh, orang-orang datang melihat apa yang sedang terjadi.

Beberapa pegawai dan sekuriti datang untuk melerai, Raya juga ikut untuk melerai. Sedangkan Reyhana berdiri sambil merekam aksi depannya yang terlihat seru itu. Jarang-jarang ada kejadian begini katanya, emang bener-bener kembaran kurang ajar.

Mereka bertiga masih saling adu jambak, tidak hanya itu, mereka juga saling mencakar. Rambut Rachel sudah acak-acakan, dan pipinya sudah merah karena cakaran dari dua orang itu.

Davidson's House [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang