37# Gudang

431 82 4
                                    

Pagi ini anak-anak David sedang bersih-bersih rumah, itu semua disebabkan karena tadi malam Reyhana lupa tak mematikan keran kamar mandinya sehingga membuat air dari bak kamar mandi tumpah, dan airnya mengalir dari kamar yang berada di lantai atas sampai lantai bawah.

"Benar-benar ye, harusnya hari ini gue tidur seharian penuh. Tapi gara-gara si kampret satu, gue harus bangun subuh buat bersih-bersih, mana airnya masuk ke kamar-kamar yang ada dilantai bawah lagi," omel Rachel sambil terus memeras pel.

David sibuk memindahkan sofa keluar karena semalaman basah, jadi ia berniat untuk menjemur sofa di bawah terik matahari.

Reyhana si pelaku pembuat masalah di rumah malah enak-enakan makan nasi pecel di warteg yang jaraknya hanya beberapa meter dari rumah. Padahal, di rumah keluarganya sedang sibuk beres-beres karena ulahnya.

Lantai atas sudah bersih, Rachel menatap ke lantai-lantai yang kinclong atas kerja kerasnya sejak subuh. Saat dia turun ke bawah, tiba-tiba rasa emosinya muncul setelah melihat jika Reyhana yang seharusnya bertugas membersihkan area dapur, ruang tengah, dan ruang tamu ternyata pergi entah ke mana meninggalkan sapu dan pel yang tergeletak begitu saja.

"Reyhana! Di mana Lo?! Kurang ajar! Bukannya bersih-bersih malah kabur," kesal Rachel. David yang baru masuk menatap heran Rachel yang marah-marah.

"Kenapa sih kak? Pagi-pagi kok udah marah-marah aja, nanti cantiknya ilang Lo," Rachel tak menggubris ucapan sang ayah, dia berjalan mengambil kunci motor b*at yang ada di atas kulkas dapur.

"Mau ke mana kak?" Tanya David melihat sang anak mengambil kunci motor. Rachel menoleh ke arah David dengan wajah penuh emosi.

"Memberi sedikit Bogeman untuk anak ayah yang udah bikin rusuh semalem," ucap Rachel dengan mengepalkan tangan di depan wajahnya seolah-olah di depannya ada Reyhana.

David tercengang namun tidak terlalu kaget, sudah biasa memang hal seperti ini. Raya yang baru selesai menjemur pakaian di halaman belakang menatap heran ke arah pintu gudang yang terbuka.

Padahal biasanya pintu gudang selalu terkunci, hampir tidak pernah dibuka. Bahkan, ayahnya itu selalu melarang dirinya dan dua saudaranya masuk ke sana untuk bersih-bersih.

Jujur saja, Raya sangat penasaran, ada apa di dalamnya. Raya masuk, di dalam ruangan terdapat banyak sekali kardus-kardus yang sudah lusuh. Ia membuka salah satu kardus yang ada di paling ujung.

Ternyata isinya adalah baju-baju lama dirinya dan dua kembarannya. Baju itu ukurannya lebih kecil ketimbang bajunya yang sekarang. Raya kembali menutup kardus itu, ia beralih pada kardus berikutnya.

Ternyata isinya beberapa proposal perusahaan sang ayah beberapa tahun lalu,  lalu atensi Raya tertuju pada sebuah kotak yang terbuat dari kayu yang ukuranya tak sebesar kardus-kardus yang ada di sana.

Raya membuk kotak tersebut, di dalamnya terdapat banyak foto-foto lama yang membuat Raya ingin menangis. Itu adalah foto sang kakek dan nenek, meskipun awalnya Raya sudah tidak ingat pasti bagaimana wajah mereka, namun melihat foto itu membuat memori lama Raya kembali.

Tiba-tiba ingatannya waktu kecil kembali muncul, di mana ia ingat betul, kakek neneknya dulu sangat memanjakan dirinya dan kembarannya. Ketika pulang dari urusan di luar negeri, pasti mereka dibelikan boneka besar dan banyak makanan manis.

Andai saja mereka masih hidup, Raya tidak bisa membayangkan bagaimana luar biasa hidupnya. Pasti ia akan selalu dimanja, apalagi dirinya bisa disebut cucu terkahir.

Lalu foto berikutnya adalah foto lama sang ayah ketika masih sekolah, sangat tampan, dan Raya yakin jika dulu pasti banyak yang menyukai sang ayah.

Lalu foto berikutnya adalah foto lama sang ayah ketika masih sekolah, sangat tampan, dan Raya yakin jika dulu pasti banyak yang menyukai sang ayah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pantesan dia dan dua saudaranya cantik nggak ketulungan,  emang udah dari pabriknya bagus. Kemudian di foto terkahir membuat tangan Raya gemetar.

"Bunda?" Raya memandangi foto itu sangat lama, tanpa pikir panjang ia langsung mengambil foto itu dan menyimpannya ke dalam bajunya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bunda?" Raya memandangi foto itu sangat lama, tanpa pikir panjang ia langsung mengambil foto itu dan menyimpannya ke dalam bajunya.

"Reyhana! Bersihin ini buruan!" Teriak Rachel dari ruang tengah yang membuat Raya buru-buru keluar dari gudang ini.

Davidson's House [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang