35#Ada-ada aja

478 75 6
                                    

"Permisi."

"Masuk," setelah mendapat perintah untuk masuk dari pemilik ruangan, Rachel berjalan masuk.

"Loh, tante yang waktu itu?" Tunjuk Rachel pada wanita depannya dengan ekspresi wajah terkejut.

Wanita depannya tersenyum lebar dan mengangguk. Meskipun pada kenyataannya hatinya sakit karena sang anak tak mengetahui siapa dia yang sebenarnya.

Apalagi setelah mengetahui fakta, jika Rachel waktu kecil pernah mengalami amnesia retrograde. Di mana kepala Rachel terbentur sehingga mengalami cedera pada otak, dan menyebabkan Rachel kehilangan sebagian memori dalam ingatannya. Bahkan Rachel lupa akan wajah ibunya sendiri.

Oleh karena itulah Rossa berani menampakkan dirinya pada salah satu anaknya, meskipun ada rasa sakit karena sang anak lupa wajahnya.

"Ternyata kamu masih ingat."

"Ya masih dong tan, eh bu kepala maksudnya," Rachel tersenyum canggung.

"Panggil yang buat kamu nyaman aja," pinta wanita itu. Rachel berpikir keras untuk membuat nama panggilan.

"Emmm, kalau saya panggil Bu cantik boleh nggak?" Usul Rachel dengan mata yang berbinar

Pipi Rossa bersemu merah,"Ada-ada aja kamu nih, aslinya saya tuh nggak pede lo sama wajah saya." Rachel terheran-heran sendiri, bisa-bisanya orang cantik insecure.

Lalu bagaimana dengan dirinya yang hanya remahan rengginang. Jika Raya mendengar suara hati Rachel, sudah dapat dipastikan jika Rachel akan mendapatkan jeweran karena tidak bersyukur.

 Jika Raya mendengar suara hati Rachel, sudah dapat dipastikan jika Rachel akan mendapatkan jeweran karena tidak bersyukur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rachel tertawa canggung, akhirnya selama lima menitan mereka saling merendah dalam hal wajah mereka yang cantik.

Padahal dalam hati Rachel sudah mendumel, kok dirinya tidak disuruh duduk ya.

"Ehem, buk. Ini kita emang ngobrolnya sambil berdiri?" Rossa tersadar jika dirinya belum mempersilahkan Rachel untuk duduk.

"Oh, silahkan duduk," Rachel tersenyum puas. Akhirnya yang ditunggu-tunggu.

"Oh iya buk, ada apa ya saya dipanggil ke mari, saya bikin ulah ya? Atau kembaran saya si Rey bikin masalah lagi sampai-sampai saya harus turun tangan?" Cerocos Rachel yang membuat Rossa menganga saking cerewetnya Rachel.

"Hahaha, enggak, saya manggil kamu karena mau tanya aja, kamu mau lanjut ke mana?" Rachel menatap wanita depannya bingung. Seorang kepala sekolah menanyakan dirinya akan lanjut ke mana?

Itu sungguh hal yang sangat mustahil bagi Rachel, maksudnya Rachel merasa tidak berprestasi bahkan dia merasa hanya siswa biasa yang hampir tidak pernah aktif di sekolah. Tapi bagaimana bisa seorang kepala sekolah barunya ini bertanya padanya.

"Kenapa diam? Ada yang salah sama pertanyaan saya?" Rachel gelagapan menjawab.

"Anu Bu cantik, maaf sebelumnya, apa Bu cantik nggak salah."

Davidson's House [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang