50#War🔥

605 73 3
                                    

"Dasar bodoh, memang kalian siapa berani mengusik kehidupan saya," itu Savion. Dia berada di dalam mobil hitam yang sudah berada di depan gerbang sekolah kembar R sejak tadi.

Semenjak kejadian kepalanya dipukul dari belakang, ia belum bisa melakukan apa-apa. Karena setelah itu ia kehilangan keseimbangan sebab benturan di otak bagian belakang, yaitu bagian yang berfungsi untuk mengatur keseimbangan pada tubuh. Ia harus dirawat di rumah sakit untuk beberapa Minggu.

Dan sekarang adalah saatnya ia balas dendam, apalagi setelah mendengar jika Rossa malah tinggal kembali dengan David. Sebenarnya kehidupan Savion ini jauh dari kata bahagia. Sejak kecil ia harus selalu mendapatkan kekerasan dari orang tuanya karena ia selalu kalah dengan tetangganya yaitu David.

Dalam hal sekolah, pekerjaan, dan bahkan cinta. Setelah kematian sang istri, Savion sudah terobsesi dengan segala sesuatu yang David miliki. Bahkan ia sampai kehilangan kesadaran, apapun akan ia lakukan untuk mendapatkan apa yang ia mau, meskipun membunuh orang yang menghalanginya sekalipun.

Dia menikahi Rossa dengan paksaannya tentunya, namun sayang, Rossa tidak bisa hamil karena ternyata wanita itu selalu mengonsumsi obat-obatan setiap malam ketika ia sedang pergi.

Terkadang Savion juga merasa kasihan pada Rossa karena harus terpisah dengan anak-anaknya. Tapi ia merasa bahwa Rossa juga pantas mendapatkan itu semua  karena baginya itu tak sepadan dengan istrinya yang sudah berpulang pada Tuhan.

Mobil berwarna putih terlihat berhenti di depan gerbang, tak berselang lama, terlihat tiga orang perempuan masuk ke dalam mobil, sala satu dari mereka ada Rossa. Setelah sopir suruhan David menginjak gas, Savion mulai mengikuti mereka.

Raya tidak bodoh, sejak keluar dari area sekolahan, ia sadar jika mobil belakang seperti sedang mengikuti mereka. Rachel yang melihat raut wajah sang adik seperti ada yang aneh pun menyikut pelan dengan memberi tatapan seolah bertanya ada apa.

Rachel melihat ke belakang di mana Raya menunjuk mobil hitam tadi, benar saja, mobil hitam itu langsung menambah ke kecepatannya dan berhenti mendadak menghalangi jalan mereka. Untung saja sang sopir cekatan menginjak rem.

Terlihat seorang pria keluar dari mobil hitak tadi sambil membawa tongkat bisbol, Rossa membelalakkan matanya, itu Savion. Mereka yang ada di dalam mobil berteriak histeris kala Savion memukul kaca mobil depan menggunakan tongkat bisbol yang dibawa.

Rossa dan sopir yang duduk di depan terluka karena terkena pecahan kaca, untuk pertama kalinya Raya benar-benar merasa ketakutan dalam hidup, ia tak bisa menahan dirinya. Gadis kecil itu berteriak histeris memanggil sang ayah sambil menangis. Rossa berusaha menenangkan sang anak.

"Sayang tenang," dengan nyali yang sedikit berani Rossa membuka pintu mobil dan berjalan menghampiri Savion yang sekarang notabenenya adalah suaminya.

Raya semakin histeris melihat sang bunda nekat begitu, pak sopir berusaha untuk keluar meskipun darah yang keluar dari dahi akibat pecahan kaca yang mengenainya tadi tak henti-hentinya berhenti, ia membantu Rossa yang sedang adu mulut.

Baru saja akan memukul pria itu, sudah ada beberapa preman yang menghampiri mereka dan langsung menghajar habis-habisan pak sopir. Rossa hendak memukul Savion, namun ia kurang cepat, Savion sudah dulu mencekik Rossa.

Dua preman berjalan ke arah mobil dan langsung memecahkan semua kaca dengan kayu besar. Raya dan Rachel terkena pecahan kaca, mereka saling berpelukan meskipun darah mulai keluar dari tangan.

Rossa yang melihat kedua anaknya berteriak meminta tolong sambil berpelukan berusaha melepaskan cekikan Savion, namun Savion tak merasa ada perlawanan karena tubuhnya lebih besar dari Rossa. Tanpa ba-bi-bu Savion menggendong Rossa masuk ke dalam mobilnya, tak memperdulikan Rossa yang meronta-ronta.

Davidson's House [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang