"Terimakasih anak-anak, saya masuk dulu ya," pamit Bu Rossa masuk kantor, kembar R mengangguk ramah.
Setelah Bu Rossa benar-benar masuk, Reyhana yang berada di antara Raya dan Rachel langsung merangkul keduanya.
"Sebenarnya gue nggak tahu pasti status Bu Rossa, tapi kalau dilihat-lihat sebenernya cocok kalau jadi bininya bokap lo pada," Raya menoyor Reyhana. "Bokap lo juga, bego!" Reyhana hanya tersenyum.
"Eh, tapi Ray. Sebenernya kemarin gimana sih ceritanya kok Lo bisa ketemu Bu Rossa," tanya Rachel yang diangguki Reyhana yang sama penasarannya.
"Emm, kepo. Dahlah, udah jam segini, bay," Raya langsung ngacir ke kelasnya.
"Yeee, kebiasaan," Reyhana pura-pura hendak meninju Raya yang sudah berjalan, coba saja masih ada Raya, mana berani kayak gitu.
"Eh Chel, menurut lo, kejadian semalam itu kayak takdir nggak sih?" Rachel menatap Reyhana bingung. "Maksudnya?"
"Kan beberapa hari yang lalu gue cerita sama Lo, kalau gue sering kepikiran gimana sih rasanya punya bunda. Eh, kemarin ada Bu Rossa di rumah kita, terus tadi pagi pas kita bangun Bu Rossa udah bikinin sarapan. Rasanya tuh kayak Bu Rossa mengambil peran bunda, jadi gue udah ngerasain gimana rasanya bangun tidur udah ada makanan di dapur tanpa harus ribut dulu jatah siapa yang masak hari ini. Lo paham maksud gue kan?"
"Nggak," jawab Rachel jujur.
"Anj—"
***
"Terus?"
"Teras terus, Lo kata tukang parkir?!" Kesal David pada Johnny.
"Ya kan gue cuma tanya, sensi amat sih Lo. Lagi pms?" Bukan hanya David saja yang kesal, bahkan Johnny sendiri juga ikut kesal.
Pasalnya pagi-pagi sekali saat Johnny baru membuka ruangannya sudah ada seseorang yang duduk di kursinya sambil menaikkan kaki di meja kesayangannya. Ternyata itu adalah David, dan dari pagi sampai siang ini pria itu selalu saja berceloteh tentang mantan istrinya yang menginap di rumahnya.
Johnny sempat bertanya apakah dia tidak mengantor, dengan enteng David menjawab. "Kantor-kantor gue, ya suka-suka gue," dan yang membuat Johnny kesal bukan main karena Johhny tidak bisa fokus bekerja seharian ini.
David akan langsung merajuk jika Johnny tidak merespon ceritanya, dan menurut Johnny temannya itu sangat lebay, berlebihan. David berpikir terlalu jauh, dia takut jika anak-anaknya akan dibawa pergi oleh mantan istrinya.
Dikira anak-anaknya masih SD apa ya, lalu Johnny tahu betul jika David ini masih sangat mencintai Rossa. Namun, gengsinya yang terlalu tinggi.
"Pokoknya ntar kalau dia beneran bawa anak gue, Lo harus tanggungjawab ye, Jon," cukup! Johnny sudah frustasi, Johnny menarik kerah David dan membawanya menuju pintu.
"Apaan nih John?"
"Dari pada Lo kayak begini, mending Lo pulang, minta penjelasan langsung sama mantan bini Lo. Kuping gue udah panas dengerin bacotan Lo Vid," setelah itu Johnny langsung menutup pintunya.
"Punya temen kagak tahu kasihan, pantes belum kawin-kawin," sebelum pergi David menendang pintu Johnny.
***
Rachel berjalan mengendap-endap untuk mengejutkan Syaka yang sedang duduk sendirian di paling depan sambil mendengarkan musik dengan headset.
KAMU SEDANG MEMBACA
Davidson's House [END]
FanfictionMenceritakan sebuah rumah yang dihuni seorang pengusaha tampan yang sedang naik daun dan ternyata telah memiliki tiga anak kembar berwajah cantik. Rumah tak pernah sepi selama tiga remaja kembar itu ada, meskipun pria itu harus mengelus dada akan ke...