Chapter 14

119 9 1
                                    

Happy Reading 😉

Jangan lupa vote dan comment

Bugh!!!

Hyena meninju pipi kiri Dongwook membuat semuanya terkejut.
"Akh tanganku sakit seperti menghantam tembok yang tebal" Ucap Hyena.
"Kau!"
Bugh!
Dongwook membalas pukulan Hyena hingga Hyena tersungkur. Hyena yang kesal pun langsung bangun untuk kembali membalasnya, namun Namjoon dan Geonhyuk memisahkan keduanya.
"Kau hanya orang luar jangan ikut campur urusanku!!" Teriak Dongwook.
"Aku tidak ada niatan ikut campur!! Aku hanya muak melihat wajah jelekmu!! Ayo hyung sebaiknya kau tidak berteman dengan orang itu" Ucap Hyena menarik tangan Namjoon.
"Kau sebaiknya tahu, dia seorang anjing mafia! Suatu saat kau juga akan disingkirkannya!" Teriak Dongwook. Hyena mendengarnya, ia tentu saja terkejut mendengar itu, namun ia mengesampingkannya dulu dan pergi.

Namjoon mengobati luka memar di pipi Hyena.
"Kau seharusnya tidak membelaku" Ucap Namjoon.
"Aku tidak membelamu. Aku hanya tidak suka dengan orang sombong itu"
"Jungkook-ah kau.... percaya apa yang dikatakan Dongwook?"
"Kenapa aku harus percaya padanya. Kau temanku aku lebih percaya padamu" Namjoon terdiam.
"Ah acara minum kita jadi terganggu. Bagaimana jika aku beli minuman untukmu? Kau tunggu disini sebentar" Ucap Hyena, Namjoon hanya mengangguk. Hyena pergi ke toserba terdekat. Hyena melihat Namjoon dari kejauhan ia sejujurnya ingin bertanya padanya. Tapi melihat kondisi Namjoon sekarang ia jadi tidak tega untuk menanyakannya.
Hyena menyimpan beberapa botol minuman di depan Namjoon, ia membuka botol dan memberikan padanya.
"Minumlah dulu"
"Gomawo" Ucap Namjoon meminum minumannya. Keduanya terdiam sekarang, Hyena tidak mulai bicara karena dia tahu Namjoon belum ingin berbicara apa-apa. Ia melirik Hyena.
"Jungkook-ah. Kau tidak mau menanyakan apa-apa padaku?"
"Aku hanya tidak mau mengganggumu. Kita masih punya banyak waktu untuk membicarakannya bukan?"
"Eum. Kau tidak minum?"
"Tidak. Aku minum kopi. Aku harus menyetir untuk mengantarmu saat mabuk hehe. Jika aku juga mabuk, kita akan berakhir di pinggir jalan seperti pengemis haha" Namjoon hanya tersenyum.
"Maaf membuatmu jadi terpukul. Apa sakit?" Ucap Namjoon mengelus pipi Hyena.
"Tidak sama sekali. Aku puas sudah memukulnya hehe" Keduanya hanya tertawa.

Hyena membaringkan Namjoon di kasur.
"Hah... Pundakku mati rasa" Hyena mengantarkannya ke apartemen Namjoon. Ia melihat sekeliling, apartemennya tampak normal tidak ada foto atau apapun yang bisa di lihat. Hyena masih penasaran jika Namjoon memang berhubungan dengan mafia, ia ingin tahu dengan mafia mana dia bekerja. Karena tidak mendapat hasil Hyena pun pulang.

Pagi-pagi sekali Taehyung sudah datang ke rumah Hyena.
"Apa kau tidak bisa menunggu siang nanti? Aku masih mengantuk" Ucap Hyena sembari minum segelas air putih.
"Bagaimana aku menunggu? Bahkan kau tidak menghubungiku. Kau tahu berapa kali aku menelfonmu?"
"Ya ya ya. Bicaranya nanti saja hyung. Aku masih ingin tidur. Jika kau mau pergi silahkan pergi atau kau mau makan kau cari sendiri saja di lemari es" Ucap Hyena berjalan kembali ke kamarnya.
"Aku dengar semalam kau minum. Bersama siapa?" Hyena berhenti.
"Aku tidak minum. Hanya menemani Namjoon hyung bertemu temannya"
"Kau masih dekat dengannya?"
"Dia temanku juga. Sudah aku mau tidur" Hyena menutup pintu kamarnya meninggalkan Taehyung yang masih terdiam.
"Tunggu"
"Wae?" Taehyung mendekati Hyena.
"Ada apa dengan wajahmu?" Tanya Taehyung. Hyena terkejut, ia lupa dengan wajahnya yang memar.
"Ini hanya terbentur tembok, tidak serius"
"Jangan berbohong. Siapa yang memukulmu?" Tanya Taehyung mencengkram bahu Hyena.
"Sudah kubilang tidak ada. Ah aku mengantuk" Hyena melepaskan tangan Taehyung dan segera menutup rapat pintu kamarnya.

Hyena berbaring di kasurnya bersiap untuk tidur kembali. Ponselnya pun tiba-tiba berdering. Hyena yang malas pun mengangkat telefonnya. Mendengar beberapa kata dari telfonnya, Hyena langsung duduk.
"Bawa ke kantor. Aku segera kesana" Hyena menutup telefonya dan pergi bersiap.

Jeon TwinsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang