Chapter 32

58 2 0
                                    


"Lepaskan aku!" Hyena menendangnya namun beberapa orang sudah mengelilinginya.
"Hyung dia pria atau wanita?"
"Dia wanita. Baekho hyung meminta kita melenyapkannya"
"Hah... Sangat disayangkan, padahal dia memiliki wajah yang cantik"
"Jangan tertipu. Ambil tasnya" Hyena berusaha mempertahankan tasnya, namun orang itu mengambilnya dengan paksa.
"Hyung kita apakan dia?"
"Terserah yang penting dia mati. Aku harus pergi sekarang" Hyena menatap dengan waspada orang-orang yang mulai mendekatinya.
"Nona kami tidak akan menyakitimu. Sebaiknya kau ikut dengan kami bagaimana?" Salah satunya menggapai tangan Hyena yang langsung ditepisnya.

Bugh!

Hyena menendangnya membuat keadaannyaa semakin tidak bisa ia kendalikan dan kemarahan orang-orang itu meledak. Ia berusaha melawan tapi untuk melawan empat orang ia tidak akan bisa. Beberapa pukulan pun sudah mengenainya.

Dor!
Dor!
Dor!

Sebuah tembakan mengenai orang-orang yang menyerang Hyena.
"Siapa itu?! Sialan!"

Dor!

Seorang yang hendak melarikan diri pun terkena timah panas tepat di dadanya sehingga ia pun langsung terkapar. Hyena membulatkan matanya. Siapa? Hyena mencoba bersembunyi, ia mungkin saja juga akan terkena tembakan itu. Namun sampai beberapa saat ia tidak mendengar apapun hingga suara langkah kaki mendekatinya ia mengambil sebuah kayu untuk menyerang siapapun yang mendatanginya.
"Hyena dimana kau?" Hyena mengenali suara itu dan perlahan ia mulai menampakkan diri.
"Namjoon hyung" Namjoon segera mendekatinya.
"Kau tidak apa-apa? Sudah kukira mereka pasti akan menyerangmu. Kenapa kau tidak mengangkat telfonku?"
"Maaf aku...."
"Ayo kau bisa menjelaskannya dalam perjalanan pulang" Hyena mengikuti Namjoon menuju mobilnya.

Hyena masih bungkam bahkan saat ia sudah sampai di rumahnya. Hyena keluar dari mobil dan seseorang langsung terlihat tengah menunggu di depan rumahnya.
"Hyena kita harus bicara" Hyena hanya meliriknya dan berjalan melewatinya. Taehyung tak ingin menyerah dan menahan tangan Hyena yang langsung ia tepis dan segera masuk ke dalam rumah.
"Aku mohon Hyena" Namjoon yang ada di antara keduanya pun sedikit kebingungan.
"Taehyung-ah sebaiknya kau kembali dulu. Kondisinya saat ini sedang tidak baik. Aku akan menjelaskannya nanti padamu" Namjoon menepuk bahu Taehyung.

Tidak ada siapapun, ia kira akan bertemu Jungkook. Namjoon tidak bisa memaksa Hyena untuk bicara sekarang. Ia pun menyuruh Hyena untuk istirahat dan tak lama meninggalkannya sendiri.

Hyena terduduk di kamarnya ia menelungkupkan kepalanya. Air matanya tidak bisa ia tahan lagi. Kejadian hari ini benar-benar sangat berat untuknya. Kini tidak ada siapapun disampingnya. Masih terasa seperti mimpi bahkan kembaran yang paling ia percayapun tak ada disampingnya. Hyena menangis semalaman hingga ia pun terlelap tidur.

Sementara itu di tempat lain. Jongsuk berjalan dengan langkah yang cukup lebar untuk segera mencapai pintu ruangan bosnya. Ia mengetuk pintu sebelum akhirnya masuk ke dalam. Pemandangan yang ia lihat kini benar-benar mengerikan. Seseorang tengah dipukuli hingga beberapa luka menghiasi tubuhnya. Ia mengenalnya tentu saja. Orang yang ditugaskan untuk melenyapkan Hyena. Ia menatap Baekho yang tengah mengotak ngatik sebuah ponsel di genggamannya.
"Hyung apa mereka gagal? Dimana yang lainnya? Kenapa dia hanya sendiri?"
"Tikus-tikus itu ikut campur. Tapi tenang saja kita memiliki banyak uang sekarang, kita akan membalas mereka nanti tapi sebelum itu aku ingin melenyapkan wanita itu. Panggil temanmu itu" Jongsuk terdiam mengingat ia dan Jungkook sudah tidak bisa bertemu lagi. Beberapa hari yang lalu ia dan Jungkook bertemu, setelah perusahaan itu menjadi milik Baekho, Jungkook menegaskan tidak ingin terlibat lagi dengan mereka.
"Maaf hyung, sepertinya dia sudah tidak ingin menemuiku" Baekho menatapnya tajam.
"Tapi, aku punya rencana. Kau mau mendengarnya?"
"Apa itu?" Jongsuk tersenyum dan segera mendekati Baekho.

Hyena sudah kembali segar setelah mandi, walaupun ia belum bisa menghilangkan mata sembabnya. Hari ini ia akan menemui Jungkook, jika perkiraannya benar, mungkin sekarang Jungkook ada di rumah ibunya. Walaupun enggan untuk kembali mendatangi rumah itu, ia harus memberanikan dirinya.

Hyena berjalan menuju pintu keluar namun saat ia membuka pintu, ia di buat terkejut oleh dua orang yang ada di depan rumahnya.
"Hyena" Hyena melirik orang yang dibelakang. Taehyung benar-benar tidak menyerah.
"Seokjin oppa. Ada apa kau datang kesini?" Hyena tak bisa menolak permintaan Seokjin yang ingin berbicara dengannya. Sampai kini akhirnya keduanya saling berhadapan. Ia belum mengizinkan Taehyung menemuinya.

"Jadi apa yang terjadi dengan perusahaanmu? Bagaimana bisa orang asing mengambil alihnya?" Hyena terdiam. Ia sendiri tidak tahu kenapa, tapi Seokjin terus mendesaknya.
"Maaf oppa. Aku sendiri tidak tahu apa yang terjadi" Sebelah tangannya bergerak menutup wajahnya dan kemudian ia tertawa.
"Oppa orang-orang terdekatku mengkhianatiku. Apa kau percaya itu? Apa yang sudah kulakukan hingga mereka melakukan ini semua? Perusahaan itu aku bangun dengan kerja kerasku sendiri tapi dalam sekejap menghilang begitu saja" Seokjin melihat Hyena yang sangat putus asa. Ia sudah mendengar semuanya dari Taehyung. Tapi melihat Hyena yang seperti ini membuatnya sedikit geram juga terhadap adiknya itu. Seokjin mendekatinya dan menariknya dalam pelukan. Hyena tak ingin menangis, namun air matanya mengalir begitu saja.
"Hyena aku sudah mendengar semuanya dari Taehyung. Maafkan adikku yang bodoh itu. Dia bekerja sama dengan Jungkook dan sekretarismu karena menurut mereka ini hal yang baik daripada kehilangan nyawamu. Orang yang mengambil alih perusahaanmu, dia mengancam Jungkook. Aku tahu kini aku terkesan untuk mendukung mereka. Tapi mereka sedang melindungimu sekarang. Kau pantas untuk marah, tapi ingatlah yang ku katakan atau kau akan benar-benar kehilangan mereka" Hyena hanya terdiam. Seokjin menatapnya dan mengelap air mata Hyena.
"Aku rasa kau masih butuh waktu. Aku akan membawa Taehyung kembali jika kau belum ingin bicara dengannya. Gunakan waktumu dengan baik" Seokjin berdiri.
"Terimakasih oppa" Ucap Hyena pelan. Ia tidak tahu perasaannya seperti apa sekarang, tapi dengan Seokjin yang baru saja menenangkannya, ia kini sedikit merasa lebih baik. Seokjin berbalik.
"Oh ya, sepertinya kau akan pergi. Kemana?"
"Aku.... Akan menemui Jungkook" Seokjin mengangguk.
"Itu bagus. Kalian harus membicarakannya. Kalau begitu aku pergi. Jika ada apa-apa kau bisa langsung menghubungiku" Seokjin pun pergi.

Taehyung dengan gelisah menunggu Seokjin keluar. Hingga saat ia keluar, Taehyung langsung mendekatinya.
"Hyung bagaimana? Dia mau menemuiku?"
"Sebaiknya biarkan dia sendiri dulu. Ayo kembali"
"Tidak! Aku akan masuk!" Seokjin menahannya.
"Kim Taehyung! Kau ingin dia semakin menjauh? Tenanglah, dia akan kembali padamu. Aku akan menyuruh orang untuk mengikutinya. Setidaknya kejadian kemarin tidak akan terjadi"
"Tapi hyung.." Seokjin menariknya untuk segera pergi.

Sudah satu jam lebih Hyena berdiam diri di dalam mobil menatap sebuah rumah besar di depannya.

TBC...

Jeon TwinsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang