Chapter 24

71 5 1
                                    

Memalukan!
Jihyang menatap Hyena tajam.

"Jangan sembarangan berbicara. Sekeras apapun usahamu, kau tidak akan pernah menang darinya sekalipun kau anak pertama keluargamu. Jangan pernah mengganggunya, atau kau akan berurusan denganku juga! Dasar manusia serakah!" Hyena berbalik untuk meninggalkan Jihyang, ia sudah muak melihat wajahnya. Namun,

Buk!!

Hyena terdorong, punggungnya terbentur dinding dan tangan Jihyang yang mencengkram lehernya.

"Kau mengancamku?! Kau pikir aku takut?" Hyena berusaha melepaskan tangan Jihyang, ia sedikit kesulitan untuk bernafas. Namun ia menatapnya.

"Kau bisa mencobanya, jadi kita akan tahu seperti apa wajahmu yang ketakutan" Hyena dengan smirknya membuat Jihyang kesal dan menambah kekuatan cengkramannya.

Pandangan Hyena sudah mulai buram, sulit untuk bernafas. Ia pun berusaha mengumpulkan sisa kekuatannya dan menendang bagian bawah Jihyang yang membuatnya meringis kesakitan. Hyena terbatuk setelah akhirnya tangan Jihyang terlepas. Dengan segera ia pun pergi meninggalkan Jihyang.

Sialan!

Hyena menyuruh Seokjin pulang, kini ia yang menjaga Taehyung.
"Oppa bangunlah. Kau dengar? aku sekarang memanggilmu oppa" Hyena menelungkupkan kepalanya. Ia masih merasa kesal dengan Jihyang yang sudah membuat Taehyung terbaring seperti ini.

Tengah malam Hyena tertidur, Taehyung membuka matanya. Ia langsung meringis merasakan sakit di seluruh tubuhnya. Namun rasa sakitnya teralihkan melihat seseorang di sampingnya yang tertidur.

Taehyung merasa senang saat ia terbangun, orang yang ia harapkan ada di dekatnya.

Pasti dia kelelahan menjagaku. Berapa lama aku tidak sadarkan diri? Badanku terasa sangat kaku.

Taehyung sedikit menggeliat, membangunkan Hyena yang merasakan gerakannya.
"Oppa kau sudah bangun. Bagaimana perasaanmu? Ada yang sakit?" Taehyung tersenyum melihat Hyena yang begitu perhatian padanya.
"Aku tidak apa-apa hanya badanku terasa kaku"
"Aku akan panggilkan dokter untuk memeriksamu" Taehyung menahannya.
"Bisakah tidak ada yang mengganggu? Aku hanya ingin bersamamu sekarang" Hyena pun menurutinya dan kembali duduk.

"Dia benar-benar keterlaluan sampai harus membuatmu terbaring disini"
"Apa maksudmu?"
"Aku sudah tahu. Jihyang yang melakukannya kan?"
"Bagaimana kau tahu?"
"Kau pikir aku bodoh? Gelagatnya sangat mencurigakan jika sedang bersamaku. Dia selalu bertanya tentangmu. Makanya saat itu aku melanggar janjiku untuk tidak bertemu dengannya. Maafkan aku, aku hanya ingin tahu apa yang dia inginkan darimu" Taehyung menatapnya menggenggam tangannya.
"Lupakan. Aku tidak ingin kau terlibat dengannya" Hyena mengalihkan pandangannya.
"Aku hanya khawatir" Ucapnya pelan.
"Tunggu. Jangan bilang kau menemuinya lagi?"
"Itu..." Hyena tersenyum canggung.
"Jeon Hyena!"
"Baiklah baiklah. Aku hanya kesal padanya, makanya aku memberinya pukulan keras"
"Kau memukulnya?" Taehyung sedikit tidak percaya, namun ia sedikit senang karena Hyena memikirkannya.
"Maafkan aku" Taehyung mengusap kepalanya.
"Aku penasaran seperti apa kau menghajarnya" Taehyung menahan tawanya.

Seokjin mengunjungi Taehyung, namun ia sudah tertidur. Hyena duduk di sampingnya.
"Oppa. Apa kau tahu siapa yang melakukan ini?"
"Aku masih mencari orangnya. Apa Taehyung menyebutkan siapa yang melakukannya?" Hyena menggelengkan kepalanya.
"Dia tidak mengatakannya. Tapi aku tahu siapa orangnya"
"Kau tahu? Siapa?"
"Kakakmu. Kim Jihyang" Seokjin mematung sedikit tidak percaya.
"Jihyang hyung saat itu bersamaku. Bagaimana...?"
"Dia menyuruh orang untuk menghajarnya"
"Hmm. Kenapa harus sejauh ini? Taehyung adiknya. Aku tahu dia sangat membencinya tapi aku tidak menyangka dia melakukan sejauh ini"

Soobin memasuki ruang perawatan Taehyung. Sangat sepi, dilihatnya Taehyung maupun Hyena tengah tertidur. Namun suara pintu membangunkan Hyena.
"Maaf aku membangunkanmu?"
"Tidak. Ada apa?" Hanya ingin meminta tanda tanganmu. Hyena mengangguk dan mengambil beberapa file yang di bawa Soobin.
"Bagaimana kondisinya?"
"Aku rasa besok dia sudah boleh pulang"
"Kau pulanglah. Beberapa hari ini kau sudah merawatnya, aku akan menggantikanmu"
"Tidak perlu. Lagipula besok aku akan pulang bersamanya"

Jeon TwinsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang