Chapter 25

82 7 0
                                    


"Ada apa?" Tanya Taehyung.
"Oppa kita harus pergi sekarang. Jongsuk kabur"
"Apa?" Hyena dan Taehyung bergegas pergi.

Hyena dan Taehyung menyusuri jalan kota Seoul berharap bisa menemukan Jongsuk.
"Bagaimana dia bisa kabur? Apa ada orang yang membawanya? Tapi siapa? Bagaimana jika bawahan Haein yang membawanya?" Gumam Hyena.
"Tenanglah. Kita akan menemukannya" Hyena mengambil ponselnya berusaha menghubungi seseorang.
"Sial! Kenapa tidak tersambung?"
"Siapa?"
"Namjoon hyung. Beberapa hari ini aku belum mendengar kabarnya. Apa terjadi sesuatu?"

Hyena memasuki kelasnya duduk disalah satu kursi tersedia.
"Gyu-ya kau tahu dimana Namjoon hyung?" Tanya Hyena.
"Ani. Sudah beberapa hari aku tidak melihatnya. Mungkin dia sibuk dengan kuliahnya. Aku tidak bisa membayangkan, pasti sangat sulit" Hyena hanya mengangguk.

Selama jam mata kuliah berlangsung Hyena benar-benar tidak fokus. Setelah kelas selesai Hyena langsung membereskan barang-barangnya.
"Jungkook-ah, Hoseok hyung menyuruhmu datang ke studio. Kau mau datang sekarang?"
"Aku... Aku rasa akan datang nanti. Sekarang aku harus menemui Namjoon hyung. Aku pergi dulu. Bye" Hyena langsung pergi dengan terburu-buru menuju gedung fakultas kedokteran.

Setelah berkeliling ia tidak menemukan Namjoon dimana pun, hingga ia bertemu seseorang yang biasanya bersama dengan Namjoon.
"Maaf. Permisi boleh aku bertanya?" Tanya Hyena menghentikan salah satu teman Namjoon.
"Ne"
"Aku Jungkook teman Namjoon hyung. Aku tidak bisa menghubunginya. Apa dia sedang ada kelas sekarang?"
"Oh Namjoon beberapa hari ini tidak menghadiri kelasnya. Aku juga belum bisa menghubunginya dan saat aku pergi ke apartemennya dia tidak ada disana"

Hyena langsung menuju apartemen Namjoon. Hyena beberapa kali memencet bel, namun tidak ada respon.
Hyena mencoba menghubungi Namjoon, namun tidak sekalipun tersambung. Hyena terdiam di mobilnya, ia khawatir terjadi sesuatu pada Namjoon.

Dua jam berlalu, Hyena masih menunggu di mobilnya, sampai ia melihat seseorang turun dari mobilnya, tidak terlihat karena orang itu memakai topi dan masker. Hyena langsung turun dari mobilnya begitu menyadari orang itu adalah Namjoon.
"Hyung" Panggil Hyena membuat Namjoon terkejut.

Namjoon menatap sekelilingnya dan langsung menarik Hyena ke apartemennya.
"Kenapa kau disini?" Tanya Namjoon sedikit panik.
"Kau tidak bisa dihubungi dan kau juga tidak ada di kampus"
"Dengar. Jika kau tidak bisa menghubungiku, sebaiknya kau tidak mencariku"
"Aku khawatir. Bagaimana jika terjadi sesuatu padamu?"
"Aku hanya dipanggil ke markas. Kau tidak perlu khawatir. Sekarang kau pergilah. Jika urusanku sudah selesai, aku akan menghubungimu" Ucap Namjoon membuka jaket masker dan topinya.
"Aku mencarimu ingin menanyakan sesuatu. Apa kau tahu Jongsuk dimana? Apa kalian menangkapnya?" Namjoon berbalik menatap Hyena.
"Dia kabur?" Hyena mengangguk.
"Kami tidak menangkapnya"
"Benarkah? Lalu dimana dia?" Ucap Hyena tampak berpikir tapi pandangannya langsung tertuju pada wajah Namjoon yang pucat. Ia pun mendekati Namjoon meletakan tangannya di keningnya.
"Kau sakit? Wajahmu pucat"
"Aku tidak apa-apa. Sebaiknya kau segera menemukannya atau semuanya akan bertambah rumit"
"Aku akan membuat makanan dulu untukmu sebelum pergi" Ucap Hyena pergi ke dapur.
"Aku sungguh tidak apa-apa. Kau harus pergi" Hyena tidak mendengarkannya dan fokus dengan bahan-bahan yang ia ambil dari kulkas.

Namjoon selesai mandi, kepalanya terasa sedikit pusing, apalagi sayatan di pinggangnya membuat ia semakin merasa lemas. Namjoon mengambil kotak obat berusaha mengobati pinggangnya.
"Hyung makanan sudah siap" Ucap Hyena yang tiba-tiba membuka pintu kamarnya.
"Kau terluka?" Hyena mendekati Namjoon yang terdiam. Hyena terkejut dengan luka di pinggang Namjoon yang masih mengeluarkan sedikit darah.
"Daritadi kau menahan ini? Kenapa kau tidak bilang jika kau terluka" Hyena langsung pergi mengambil air dan lap. 

Perlahan Hyena membersihkannya.
"Darimana kau mendapatkan luka ini?" Namjoon terdiam.
"Kau tidak mau memberitahuku? Sebaiknya kita ke rumah sakit untuk mengobatinya"
"Tidak. Tidak perlu. Ini hanya luka kecil. Sudah biasa aku mendapatkannya"
"Jangan berbohong. Ayolah aku temanmu"
"Aku tidak apa-apa sungguh"
"Baiklah. Sekarang kau makan dan minum obatmu. Aku harus pergi sekarang. Kau tak apa aku tinggal?"
"Eum. Terimakasih Hyena. Oh ya jangan menghubungiku dulu untuk sementara"
"Wae?"
"Aku akan menghubungimu lagi nanti" Ucap Namjoon tanpa memandangnya.
"Baiklah. Jaga dirimu hyung. Aku pergi"
"Kau juga"
Namjoon keluar dari kamarnya menatap meja makannya yang penuh dengan makanan. Ia duduk terdiam memikirkan beberapa hari yang telah ia lewati.

Flashback
Beberapa hari yang lalu.
Namjoon memasuki mobilnya bersiap untuk pulang, namun beberapa orang menahan dan membawanya pergi. Namjoon tidak melawan karena ia tahu orang yang membawanya adalah beberapa rekannya.

Sampai di markas Namjoon di masukan ke sebuah ruangan kosong.
"Kenapa kalian memperlakukanku seperti ini? Aku masih harus bertugas mengawasi wanita itu" Jaebom yang tadi pagi menemuinya pun datang bersama seseorang pengawas yang biasa mengawasi para anak buah Haein.
"Hyung apa maksudnya ini?"
"Kau berniat menjadi seorang penghianat?" Tanya sang pengawas.
"Apa maksudnya?"
"Namjoon-ah aku mendengar pembincaraanmu dengan wanita itu tadi. Kau berpihak padanya dan kau tahu dimana Jungkook berada?" Ucap Jaebom.
"Apa? Kau bercanda? Apa yang kau bicarakan?" Jaebom menunjukan foto Namjoon dan Hyena yang membuatnya terdiam.
"Jadi bisa kau jelaskan?" Ucap pengawas.
"Itu adalah upayaku untuk bisa mendekatinya. Aku belum tahu Jungkook dimana. Mana mungkin aku menghianati Haein, kalian tahu sendiri aku berhutang budi padanya. Jadi hyung kau jangan salah paham dulu jika belum tahu kebenarannya" Namjoon menatap Jaebom tidak suka. Ia tidak menyangka orang yang paling dekat dengannya bisa melaporkan tentang dirinya.
"Aku mendengarnya. Kau bilang jangan sampai keberadaan Jungkook ketahuan, bukankah itu berarti kau mengetahuinya?" Ucap Jaebom.
"Aku memang mengatakan itu. Tapi dia belum memberi tahuku dimana keberadaan Jungkook"
"Sudah cukup. Kau akan dihukum" Ucap pengawas.
"Aku tidak bersalah kenapa dihukum? Sudah kubilang aku tidak menghianati kalian"
"Bukan tentang itu. Tapi kau tidak melakukan tugasmu dengan baik. Mana laporan yang seharusnya kau laporkan?" Namjoon terdiam. Jika tentang itu, ia tidak bisa menyangkal memang dia tidak memberikan laporan apapun setelah ia dan Hyena menjadi dekat.
"Aku... Hanya sedang sibuk dengan kuliahku"
"Tidak ada alasan. Jaebom kau urus dia" Namjoon langsung di bawa ke sebuah gedung yang khusus untuk pelatihan para pengawal.

Berjam-jam Namjoon terus melakukan pelatihan berat hingga energinya terkuras, hingga ia pun diberikan sebuah misi sendiri.

Namjoon diperintahkan untuk membunuh salah satu anak buah Haein yang kabur. Ia mengendap mencoba melihat keadaan di dalam sebuah gudang. Namjoon bersiap dengan pistolnya menunggu orang itu sendiri. Hingga ia ditinggal oleh teman-temannya, Namjoon langsung menembaknya.
Tembakan hanya menggores tangannya, membuat Namjoon menampakkan dirinya dan terus menembak.

Orang itu dikenal dengan kemampuannya yang bagus di setiap bagian. Namjoon sendirian sedikit kewalahan melawannya, keduanya baku hantam hingga keduanya babak belur. Orang itu mengambil pisau yang disembunyikan di sakunya, menggores pinggang Namjoon yang tidak sempat menghindar, namun Namjoon pun mengeluarkan pisaunya dengan cepat dan menancapkannya di leher pengawal itu hingga akhirnya tidak bergerak lagi.

Namjoon menahan pendarahan di pinggangnya sebisa mungkin. Ia pun langsung pergi setelah membereskan mayat orang itu.
Flashback End

TBC

Jeon TwinsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang