Johnson terkekeh melihat Jay yang riang dimandikan olehnya. Sangat menyenangkan. Johnson selalu suka memandikan anaknya. Setiap pagi, ia yang mengurus Jay. Petang tiba, jika ia pulang tepat waktu, maka ia juga yang mengurus Jay.
Lalu, apa yang dilakukan Telma?
Berhubung di tempat kerja Telma ada tempat khusus anak, Telma bisa menitipkan Jay selama ia bekerja. Ada pengasuh anak bersertifikat juga untuk mengurusi anak. Jadi, aman saja untuk Telma menitipkan Jay di tempat penitipan anak.
Tapi, hari ini hari Minggu. Seharusnya, Telma juga ikut membantu Johnson. Namun yang dicari tidak ada. Belum pulang dari kemarin. Dihubungi dengan cara apapun tidak tersambung dan tidak mendapat balasan. Johnson dibuat khawatir olehnya.
Johnson menempelkan ponselnya di telinga dengan mata yang mengawasi Jay bermain dengan legonya, berusaha menghubungi Telma. Si anak sudah selesai mandi dan berpakaian, wangi khas bayi sudah menguar di seluruh ruangan.
"Halo," sapa Telma dengan santai.
Johnson menghela napas lega. "Hei, kamu di mana? Kenapa dari semalem gak bisa dihubungin?"
"Kamu yang nyuruh aku me time lho."
"Iya, bener. Tapi tetep harus ngabarin aku. Apalagi kalau gak pulang. Aku khawatir."
"Maaf. Karena kamu nyuruh me time, aku gak mikir suami, anak, rumah, bahkan kerjaan. Udah dulu, ya. Aku mau pijit terus kumpul sama anak kelasan. Ada Taliya juga kok."
Mengalah, Johnson tidak memperpanjang obrolan dengan Telma. Takut nanti mereka bertengkar. Biarlah pembicaraan di telpon terhenti. Paling penting saat ini adalah, Telma baik-baik saja.
Johnson mengambil mainan berbentuk dinosaurus dan memberikannya kepada Jay. "Mommy kamu hari ini lagi seneng, nyampe lupa ngabarin dan bikin Daddy khawatir. Tenang aja, Mommy baik-baik aja," ujar Johnson kepada Jay yang sibuk dengan mainan di hadapannya.
Suara deringan telpon membuat Jay tertawa. Johnson pun ikut tertawa melihat hal tersebut. Jay yang sudah sehat dan mudah tertawa seperti ini adalah hal yang sangat Johnson syukuri.
"Mommy kamu nelpon nih," kata Johnson sebelum kepada Jay sebelum mengangkat telponnya.
"Kenapa, darl?"
"Kata Taliya, Julio maksa ikut buat kumpul sama anak kelasan. Kamu mau ikut juga gak?"
"Kamu lebih nyaman ada aku atau gak ada aku?"
Telma terdiam sesaat. Pertanyaannya sederhana, tapi cukup membuat Telma ingin menangis.
"Gak usah ikut, ya? Aku pulangnya bakal cepet kok. Nanti aku masakin makanan kesukaan kamu."
Johnson terkekeh. "Santai aja. Kamu nikmatin waktu kamu bersama teman-teman. Jangan pikirkan aku dan Jay. Kami baik-baik saja."
Telma terharu. Betapa ia sangat bersyukur memiliki Johnson sebagai suaminya.
"Okay. Love you, babe. Love you, my son."
Oh, terima kasih Tinder.
.
.
.Marga dan Hedia berjalan di pekarangan rumah mereka untuk menuju rumah Jihan. Keduanya baru sampai di trotoar depan rumah saat melihat Jihan sedang menarik Rai dan Ari dari rumah Bu Muna.
"Udah berapa kali Bunda bilang ke kalian, jangan pernah main ke rumah Bu Muna. Kalian kan tau galaknya Bu Muna. Belum aja dimarahin lagi sama Bu Muna."
![](https://img.wattpad.com/cover/317909741-288-k159552.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Desperate Housewives ✓
RandomIni cerita keluarga yang berada di sebuah Town House Rengganis. Cerita ini akan mengisahkan bagaimana peran seorang istri dan Ibu di keluarga yang tinggal di Town House Rengganis Season 2 dari; Dicari: Suami Series