Chapter 42

688 139 93
                                    

Johnson sebenarnya merasa sangat aneh dengan Telma hari ini. Benar-benar merasa aneh. 

Telma memang suka untuk bersentuhan dan menunjukkannya di depan umum. Tapi hari ini berbeda. 

"Mau bermain perosotan?" tanya Johnson kepada Jay yang terlihat menikmati waktu di kolam renang. 

"Aku ikut." Telma segera memeluk pinggang Johnson dan mengusap telapak tangannya pada perut berotot Johnson. 

Ini hal aneh yang dimaksud Johnson. Sentuhan dari Telma terasa seduktif. 

"Nanti aja deh. Aku laper, mau makan dulu," ujar Johnson yang kemudian berjalan menuju gazebo privat yang sudah disewa. 

Keluarga Suh itu kemudian beristirahat di dalam gazebo setelah memastikan tubuh mereka tidak terlalu basah untuk beristirahat. 

Johnson menyelimuti Jay dengan pakaian hangat agar anaknya itu tidak kedinginan. Setelahnya ia meletakkan replika mainan dinosaurus di hadapan Jay untuk menjadi pengalih perhatian. 

"Kamu tuh hari ini kenapa?" Johnson menyelipkan anak rambut Telma ke belakang telinganya. 

"Hng? Gak kenapa-napa. Emangnya aku kenapa?"

"Kamu sentuh-sentuh aku terus dari tadi."

"Emangnya aku gak boleh sentuh kamu? Kan aku emang suka pegang-pegang kamu."

Johnson menggelengkan kepalanya. "Sentuhan kamu lebih seduktif. Do you want to have a public sex?" 

Telma membulatkan matanya dan memukul lengan atas Johnson. "Mana ada!"

"Terus kenapa?"

Telma menghembuskan napas kesal.  "Kesel aku tuh kalau kamu seganteng, segagah, dan sedewasa ini. Semua orang tuh kayanya mau nyentuh kamu."

Johnson menggaruk kepalanya. "Ini, ... , bukan yang pertama kali. Dan kamu used to that," balasnya dengan hati-hati. 

"Iya, cuman kemarin pas aku ke Hermés, ada ibu-ibu seumuran Bu Muna gitu jadiin kamu bahan fantasi dia. Aku kesel, Jo."

Johnson menganggukkan kepalanya. "Makanya kamu mau ikut ke sini?"

Telma menganggukkan kepalanya tanpa minat. "Aku nyampe harus ke dokter kulit dulu kemarin buat dapet obat dan resep lainnya supaya aku gak gatel-gatel di sini."

"Yaudah, nanti aku bikin kolam renang di belakang rumah biar Jay bisa main di rumah aja."

"Gak gitu," balas Telma dengan kesal. 

"Terus, aku jadi gendut aja?"

Telma bergidik ngeri membayangkan Johnson yang akan berubah memiliki perut buncit. Tidak, tidak. Telma lebih suka Johnson dengan perut kotak-kotaknya. 

"Ganti tempat aja gak bisa gitu? Kenapa mesti kasih sugesti kamu jadi gendut sih?"

Johnson terkekeh dan mengusak puncak kepala Telma. "Bercanda, sayang. Tolong cariin, boleh? Biar kamu juga bisa ikut lagi pekan depan."

Telma mengangguk manut. "Iya, nanti aku cariin."

.
.
.

Akhir pekan sudah berganti menjadi hari Senin. 

Semua orang di komplek Rengganis tentu saja berkegiatan seperti hari kerja pada biasanya. Marga yang pergi ke rumah sakit, Julio dan Jordy yang pergi ke SM Inc., Yuta dan Soekma bekerja di SM Otomotif, dan lain-lain. 

Para ibu rumah tangga, kecuali Mirna dan Karen, tentu saja berkegiatan di rumah. 

Lebih tepatnya rumah Kanaya. 

Desperate Housewives  ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang