18.IMAM PILIHAN APPA

4.7K 289 11
                                    

Jika surga di perlihatkan, maka masjid 20 Tingkat tidak akan cukup untuk sholat berjamaah, dan jika neraka di perlihatkan, maka orang orang akan berlomba-lomba memperbaiki akhlak nya bukan fisik nya

Akhtar fawaz alfatih
.
.
.

Assalamu'alaikum, jangan lupa prioritas kan Al-Quran. Jangan lupa shalawat dan Al-Kahfi nya juga♡♡♡.

.
.
.

Bismillahirrahmanirrahim

Happy reading
.
.
.

18.IMAM PILIHAN APPA

pukul 05.27

Akhtar dan Azhar sudah pulang dari masjid seusai sholat berjamaah subuh, dengan Azhar yang di gandeng akhtar, layaknya anak dengan ayah.

"Assalamu'alaikum warahmatullahi wa barakatuh" Ucap akhtar juga Azhar

"Wa'alaikumsalam" Balas aina dari arah dapur yang tengah berkutat dengan alat dapur nya.

Akhtar dan Azhar mengikuti arah suara, mereka masuk ke dapur yang memang tak jauh dari ruang tamu.

"Sedang masak apa kamu?" Tanya akhtar

Aina menoleh sejenak ke arah akhtar lalu kembali mengamati masakannya "Nasi goreng pak, saya tidak punya banyak waktu untuk memasak yang sulit sulit dulu, hari ini saya sekolah jadi saya hanya memasak yang simpel aja dulu" Balas aina

"Oh gitu, yasudah tidak apa apa"

"Iya Pak. Oh iya Baju kerja bapak sudah saya siapkan di atas kasur" Balas aina dengan tangan yang masih sibuk mengaduk nasi goreng tersebut.

"Hm ya terima kasih"

Azhar yang sejak tadi hanya melongo tak mengerti apa yang dibicarakan kedua orang dewasa tersebut.

"Folmal banget ngoblol nya" Monolog azhar

Akhtar berjongkok untuk menyamakan tinggi badannya dengan azhar "Azhar sayang, kaka om mau ganti baju dulu ya? Azhar juga siap siap kita ke rumah oppa Ardi, yang semalem main sama Azhar" Ucap akhtar

Azhar mengangguk antusias "Oppa Aldi? Sama om tata juga?" Tanya azhar

Akhtar tersenyum lalu mengangguk "Iya, sementara waktu, azhar main di rumah oppa Ardi dulu ya, selama kaka cantik sekolah. Nanti kaka cantik juga jemput azhar, kaka om juga nyusul nanti sore"

Tangan azhar bergerak hormat "Siap!"

Akhtar terkekeh melihat tingkah azhar, dia mencubit pelan pipi gembul milik azhar, membuat azhar juga ikut tertawa.

"Tapi baju azhal? Azhal kan ga bawa baju kesini?"

"Gausah khawatir, di atas udah ada satu pasang baju yang udah kaka siapkan, tepat di samping baju kaka om" Balas aina sembari menyimpan makanan nya dia meja makan

"Baju dari mana?" Tanya akhtar

"Pak ezi yang belikan, weekend nanti kita belanja keperluan Azhar ya pak? Azhar kan bakalan terus tinggal bareng kita, azhar setuju kan? " Ucap aina

Imam Pilihan Appa Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang