36.IMAM PILIHAN APPA

3.5K 210 2
                                    

Hitam dan putih, Baik dan buruk, neraka dan surga saja berbeda, apalagi kita dengan manusia lainnya

Akhtar Fawaz Al-Fatih

.
.
.
Assalamu'alaikum, jangan lupa prioritas kan Al-Quran. Jangan lupa shalawat dan Al-Kahfi nya juga♡♡♡.

.
.
.

Bismillahirrahmanirrahim

Happy reading
.
.
.

36.IMAM PILIHAN APPA

"Hani?"

Umma Hani menoleh ke belakang begitupula Azhar.

Seketika senyum Umma Hani merekah kala melihat siapa yang datang ke rumah nya.

"Umi!" Seru Umma Hani

Wanita paruh baya yang berada di ambang pintu pun tersenyum. Umma Hani pun menghampiri wanita itu, yang di ketahui ibu dari Umma Hani.

Mereka saling berpelukan, melepas rindu satu sama lain.

Umi farida, selaku ibu dari Umma Hani melepas pelukannya "Umi rindu cucu Umi, dimana Aina Hani?" Tanya nya

"Dia sedang di rumah sak-"

"CUCU UMI KENAPA HANI? KENAPA DIA DI RUMAH SAKIT?!" Teriak nenek Farida

Hal itu membuat Umma Hani maupun Azhar yang mendengarnya, menutup telinganya dengan kedua telapak tangannya.

"Ishhh Umi kebiasaan. Aina di rumah sakit karena Aina tengah mengandung" Ucap Umma Hani

"Cucu nenek hamil? Umi bakal punya cicit? Demi apa sayang?!" Seru nenek Farida

Bukan Umma Hani yang menjawab melainkan Azhar.

"Demi Azhal jadi kaka" Sahut Azhar

Pandangan nenek Farida teralih ke arah Azhar. Nenek Farida Berjongkok menyamakan tinggi nya dengan anak itu.

"Siapa ini? Imut sekali" Ucap Nenek Farida

"Aku Azhal, Gland ma" Balas Azhar

Nenek Farida tersenyum "Pintar sekali kamu, emang kamu tau apa arti Grand ma?"

"Tau dong!" Seru Azhar

Umma Hani terkekeh kala ibu nya meragukan skil bahasa inggris cucu nya. Tidak tahu saja, cucu satu nya ini menjadi bintang kelas di sekolah nya.

Nenek Farida berdiri dan menatap Umma Hani penuh pertanyaan "Siapa anak ini Hani? Anak selucu ini mengapa ada di lingkup keluarga kita. Setahu Umi, Umi tidak mempunyai cucu kecil, cucu Umi sudah besar besar" Ucap Nenek Farida

Sebelum menjawab pertanyaan ibu nya, ia lebih dulu menyuruh Azhar untuk pergi ke kamar lebih dulu.

"Nak, kamu duluan ke kamar ya. Kamu minta bantuan untuk siap siap ke rumah sakit ke om Dikta atau om Haidar aja ya. Oma ada perlu sama Grand ma"

Imam Pilihan Appa Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang