17.IMAM PILIHAN APPA

4.5K 313 4
                                    

Jika kamu tak bahagia,itu artinya kamu belum saat nya bahagia, namun jika kamu sabar menunggu kebahagiaan itu maka disitulah kebahagiaan mu akan datang dengan cara yang bersamaan, hingga membuat mu menangis akan kejutan yang Allah berikan kepada mu itu.

Genta Andreas Erlangga

.
.
.

Assalamu'alaikum, jangan lupa prioritas kan Al-Quran. Jangan lupa shalawat dan Al-Kahfi nya juga♡♡♡.

.
.
.

Bismillahirrahmanirrahim

Happy reading
.
.
.

17.IMAM PILIHAN APPA

Hari sudah mulai larut, bahkan sudah sangat larut. Appa Ardi, umma hani juga dikta belum pulang dari kediaman aina.

Mereka masih bersenda gurau sehabis makan tadi, berbicara hal random yang membuat semua nya tertawa bahagia.

Namun disaat itu juga mereka menghentikan aktivitas nya kala umma hani melihat jam di dinding.

"Eh ini udah larut banget, pulang aja yu" Ucap umma hani

Atensi semua nya mengarah pada jam dinding itu "Eh iya udah jam dua belas lebih" Sahut dikta

Appa Ardi menoleh ke arah umma hani "Pulang sekarang?" Tanya nya

Umma hani mengangguk "Iya"

Aina dan akhtar mengantar mereka ke depan pintu utama.

"Kalian tidak menginap saja?" Tanya akhtar

"Nggak nak akhtar, kami pulang saja. Lagian di rumah tidak ada siapa siapa, semua asisten dan satpam sedang cuti" Balas umma hani

Akhtar mengangguk paham "Oh yasudah kalo begitu, kalian hati hati di jalan yah" Ucap akhtar

"Iya, kalian kalo libur ke rumah ya" Peringatan umma hani

Aina terkekeh "Iya umma, pasti dong"

"Kita pamit ya, bilang sama azhar kalo kita udah pulang. Dia udah tidur kan ya" Ucap umma hani

Akhtar dan aina pun mengangguk

"Yasudah, assalamu'alaikum" Ucap appa Ardi

"Assalamu'alaikum" Ucap umma hani

"Heh curut, gue pulang dulu ya. Jangan kangen lo, nanti gue kesini lagi, ketemu ponakan gue. Assalamu'alaikum" Sambung dikta

"Waalaikumsalam" Balas akhtar dan aina

"Hus sana, ga kesini juga gapapa. Ga maksa buat di kunjungin ketombe basah kaya lo!" Kesal aina pada dikta

Dikta yang sudah mulai menjauh hanya mengacungkan jari tengah nya dengan lidah yang di jilirkanjilirkan, membuat aina mendengus.

"Udah kesel nya, udah jauh juga" Ucap akhtar sambil melenggang masuk kembali kedalam rumah

Aina berdecak pelan "Ck! Ngeselin banget sih"

Imam Pilihan Appa Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang