33.IMAM PILIHAN APPA

3.6K 225 0
                                    

Kebahagiaan terindah yang pernah Tuhan berikan kepada saya adalah di pertemukan dan di persatukan dengan kamu

Akhtar Fawaz Alfatih

.
.
.
Assalamu'alaikum, jangan lupa prioritas kan Al-Quran. Jangan lupa shalawat dan Al-Kahfi nya juga♡♡♡.

.
.
.

Bismillahirrahmanirrahim

Happy reading
.
.
.

33.IMAM PILIHAN APPA

5 bulan berlalu..

Sudah 5 bulan Aina berhenti sekolah di Winata Highschool, dan sudah 5 bulan pula Aina duduk di bangku kuliah.

Pernikahannya semakin harmonis, selama ini tidak ada masalah yang menerjang rumah tangga nya, namun tidak tahu nantinya.

Kini Aina tengah bersiap untuk pergi ke kampus nya bersama Jeje, Jeje juga berkuliah di universitas yang sama seperti Aina.

Beda nya Aina duduk di fakultas psikologi dan Jeje di fakultas hukum.

Aina mengenakan gamis berwarna abu dan khimar berwarna hitam untuk berangkat ke kampus. Namun sebelum berangkat Aina mempersiapkan bekal untuk Akhtar dan juga Azhar.

Sekarang Azhar sudah sekolah di Sekolah Dasar.

Aina tengah menggoreng daging, mata nya fokus ke wajan. Namun tiba tiba-tiba ada lengan yang melingkar di pinggang nya, membuat Aina sedikit tersentak.

"Eh" Kaget nya

Akhtar pelaku nya. Dia menyimpan dagu nya di bahu Aina, membuat Aina sedikit kesal dengan kebiasaan baru Akhtar.

"Isshh lepasin Mas, ini aku lagi masak. Nanti tumpah" Kesal Aina

Akhtar menggeleng "Nggak mau"

Aina hanya menghela nafas nya kasar, mau sekuat apapun dia melepaskan tautan tangan Akhtar dari perut nya, Akhtar akan semakin mengeratkan pelukannya.

Akhtar meraba perut Aina, dia merasakan sesuatu yang mengganjal perut Aina, seperti nya lemak "Kamu sekarang gendutan sayang" Celetuk Akhtar

Bola mata Aina membulat sempurna kala Akhtar menyebutnya gendut. Aina mematikan kompor, melepas tangan Akhtar lalu berbalik menatap tajam Akhtar.

"Mas bilang apa?" Tanya nya dengan tatapan tajam nya, namun bagi Akhtar itu tatapan menggemaskan

Akhtar terkekeh "Mas bilang, kamu gendutan" Santai nya

Aina semakin membulatkan bola mata nya "Jadi? Kalo aku gendutan Mas udah ga cinta sama aku? Iya?! Yauda sana cari yang langsing dan putih!" Kesal nya

Aina berjalan dengan kesal ke arah ruang tamu, yang di sana sudah ada Azhar yang tengah bermain gadget di sofa.

Aina masih setia menyumpah serapahi suami nya, demi apapun Aina kesal kepada suami nya yang sudah menyebutnya gemuk.

Imam Pilihan Appa Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang