39.IMAM PILIHAN APPA

3.1K 222 12
                                    

Wanita mahal itu, wanita yang terjaga yang tidak bisa di bayar hanya dengan sebuah cinta. Wanita mahal itu wanita yang dimana janji suci ''Qobiltu nikahaha'' di ucapkan dengan sebuah mahar. Bukan mengucapkan janji ''Aku cinta pada mu, mau ga jadi pacar aku'' hanya dengan setangkai bunga mawar, itu terlalu murah dan buruk. Sangat buruk

Akhtar Fawaz Alfatih

.
.
.

Assalamu'alaikum, jangan lupa prioritas kan Al-Quran. Jangan lupa shalawat dan Al-Kahfi nya juga♡♡♡.

.
.
.

Bismillahirrahmanirrahim

Happy reading
.
.
.

39.IMAM PILIHAN APPA

"Tante Limah ~" Lirih seseorang dari arah pintu utama

Hal itu sukses membuat semua orang menatap nya. Dikta dan Kenra menatap orang itu penuh puja, karena paras nya yang lumayan indah. Beda lagi dengan ekspresi Abi dan Umi.

"Eh siapa ini. Ayo masuk" Suruh Umma Hani

"Tidak usah masuk dan pergilah. Jangan menampakan wajah mu di depan kami lagi" Datar Abi Abdullah

"Loh kenapa gitu hey?" Tanya Appa Ardi

"Dia yang sudah mengacaukan semua nya. Saya tidak benci dia, tapi saya kecewa terhadapnya. Pergilah dan jangan kembali, ini rumah anak dan menantu kami, jauh jauh kamu dari lingkup kehidupan putra kami lagi" Datar Abi Abdullah lagi

Orang itu berjalan ke arah Abi Abdullah dan Umi Halimah. Dia bersimpuh di lutut kedua nya dengan tangis yang mulai terdengar ke indra pendengaran mereka.

Dikta dan Kenra hanya menatap adegan di depannya itu penuh tanya.

Sedangkan Umi Halimah, dia hanya diam tak berkutik.

"Tolong dengarkan aku Abi, Umi" Ucap orang itu

"Saya dan istri saya bukan, Abi dan Umi mu. Bangun dan pergilah" Suruh Abu Abdullah berusaha mengontrol emosi nya

Orang itu menggeleng "Aku tidak akan bangun sebelum aku mendapatkan maaf dari Abi dan Umi, hiks hiks" Ucap orang itu

Umi Halimah tak kuasa menahan air mata nya. Air mata nya lolos begitu saja dari pelupuk mata indah milik nya, membuat orang itu semakin merasa bersalah.

"Tolong, maafkan aku hiks hiks" Ucap orang itu

"Pergi saya bilang. Saya tidak mau anak dan menantu saya melihat mu" Ucap Abi Abdullah

"Abdul, jangan seperti itu. Kasihan" Ucap Appa Ardi

Umi Halimah menghapus kasar air mata nya. Lalu di raihnya pundak orang itu, mengisyaratkan untuk berdiri di depannya.

Imam Pilihan Appa Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang