41.IMAM PILIHAN APPA

2.6K 200 7
                                    

Hanya bercanda, namun membuat siapa saja  terluka

Kenra Dirgantara

.
.
.

Jangan lupa prioritas kan Al-Quran. Jangan lupa shalawat dan Al-Kahfi nya juga♡♡♡.

.
.
.

Bismillahirrahmanirrahim

Happy reading
.
.
.

41.IMAM PILIHAN APPA

Kini Aina dan Akhtar tengah mencari tukang rujak. Sejak tadi mereka belum juga menemukan tukang rujak satupun.

"Dimana si tukang rujak nya! Udah sejam muter muter tapi ko ga nemu nemu!" Kesal Aina

Akhtar menoleh sebentar sebelum dia kembali fokus menyetir "Ya sabar sebentar. Kita cari aja, gapapa ko"

Aina menekuk wajah nya. Jujur mood nya sudah rusak saat ini. Ia jadi tak mau rujak itu.

"Ga usah di cari deh mas, udah ga mau dari tadi juga" Ucap nya santai

Tiba tiba Akhtar me rem mendadak. Membuat dahi Aina mengenai dashboard mobil.

"Kenapa ga bilang dari tadi!" Ucap Akhtar, nada bicara nya naik satu oktaf membuat Aina terkejut.

Aina mengeluarkan air mata nya. Jujur dahi nya sangat sakit, di tambah dia di bentak oleh suaminya.

Akhtar yang tak sengaja pun langsung menangkup wajah Aina yang sudah dibanjiri dengan air mata.

"S-sakit" Ucap nya seraya terisak

Akhtar panik "Maaf sayang, mas ga sengaja. Lagi pula kenapa kalo udah ga mau dari tadi kenapa ga bilang dari tadi?"

Aina terus terisak seraya memegangi dahi nya yang terasa ngilu akibat benturan yang cukup keras mengenai dashboard mobil.

Akhtar meraih tangan Aina yang sejak tadi menutupi dahi nya. Dan saat tangan Aina lepas dari dahi nya, mata Akhtar membola saat melihat dahi istri nya lebam ulah dirinya.

Akhtar melepas safety belt nya lalu maju ke arah Aina dan mencium lembut kening Aina.

"Maaf sayang. Mas ga sengaja~" Lirih nya

Aina melepas safety belt nya dengan kasar. Lalu dia keluar meninggalkan Akhtar yang panik.

"Mau kemana sayang!"

Akhtar pun ikut keluar dan segera mengejar Aina. Sekarang posisi nya tengah hujan. Aina bisa demam jika di biarkan.

Akhtar berlari "Sayang, ayolah. Jangan seperti ini, aku minta maaf!" Teriak nya

Aina terus saja berlari menghindari Akhtar.

Akhtar yang melihat Aina semakin menjauh mengusap wajah nya yang sudah sangat basah oleh air hujan.

Imam Pilihan Appa Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang