29.IMAN PILIHAN APPA

3.8K 230 8
                                    

Jangan ingin menjadi orang lain, Matahari saja berputar di garis edar nya masing masing, kamu ya kamu dia ya dia, perbaiki bukan mengikuti

Akhtar Fawaz Al-Fatih

.
.
.

Assalamu'alaikum, jangan lupa prioritas kan Al-Quran. Jangan lupa shalawat dan Al-Kahfi nya juga♡♡♡.

.
.
.

Bismillahirrahmanirrahim

Happy reading
.
.
.

29.IMAM PILIHAN APPA

Pukul 06:02

Di kediaman Appa Ardi, semua orang tengah sarapan di satu meja makan.

"Sekarang kamu ngambil kelulusan kan nak? " Tanya Appa Ardi pada Aina

Aina mengangguk "Iya Appa, Appa sama Umma harus dateng ya, bawa Azhar juga" Balas Aina seraya melirik Azhar sekilas

"Iya insya Allah Appa dan Umma akan usahakan datang" Balas Appa Ardi

Aina mengangguk lalu ia menatap suami nya. Akhtar yang sadar jika sedang di tatap istrinya, segera ia balas tatapan itu.

"Kenapa menatap Mas seperti itu hm?" Tanya Akhtar lembut

"Eumm Mas dateng kan?" Tanya Aina ragu

Akhtar menyimpan sendok yang ada di tangannya, lalu ia meraih tangan Aina.

"Maafkan Mas ya, Mas tidak bisa datang dikarenakan sekarang banyak sekali pasien yang harus di tindak. Jadwal mas sangat padat hari ini, maaf ya" Ucap Akhtar

Aina tersenyum "Yaudah si Mas gapapa, pasien Mas lebih penting" Balas Aina

Terlihat dari raut wajahnya, dia sangat kecewa. Namun apa boleh buat, jika pasien pasien Akhtar lebih penting dan mereka butuh sekali pertolongan Akhtar.

Akhtar mengecup punggung tangan Aina, membuat Aina tersenyum kikuk menahan malu, karena posisi mereka sekarang ada di depan orang tua nya.

"Jangan kecewa seperti itu, Mas tidak suka melihatnya" Ucap Akhtar

Appa Ardi, Umma Hani, Haidar dan juga Azhar hanya menatap adegan di depannya. Ah sungguh membuat iri di pagi pagi seperti ini.

"Cieee, ekhem disini ada olang loh buna, ayah" Celetuk Azhar

Spontan Aina melepaskan tangannya dari tangan Akhtar.

"Nggak papa nak, ga usah malu kaya gitu" Sahut Umma Hani

Mereka hanya terkekeh menanggapinya.

"Nak, kamu bukankah kamu juga satu angkatan dengan Aina?" Tanya Appa Ardi pada Haidar

Haidar menatap Appa Ardi lalu mengangguk "Iya Appa" Balas nya

Imam Pilihan Appa Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang