Part. 10

829 70 0
                                    

HAYANG JUNA.

Aktor pov.
Ver. Juna

Setelah menutup kembali pintu rahasia itu, Juna melihat Haris sedang duduk di bangku yang memang ada di sana.

Kalian tahu yang tau Kebaradaan ruangan rahasia itu hanya Kaiser dan guru, kedua temannya haris dan Tian, dan sekarang bertambah Julian juga.

"Haris?". Panggil Juna.

Haris yang tadi sedang fokus ke ponselnya pun mengangkat wajahnya menatap juna dengan wajah kusutnya.

" Oh akhirnya kau keluar juga.. Sekarang aku boleh kan pulang Boss. Tas yang kau minta ada di meja (menunjuk meja yang mana di sana ada tasnya dan Julian) dan aku sudah memberi tahu temannya jika bocah itu ada pada mu sebab semuanya mengira bahwa anak itu hilang... ". Jelas Haris dengan panjang plus lebarnya.

"Berhenti". Kata Juna ke pada Haris, Haris pun terdiam.

" Bagaimana apa semuanya sudah kembali?". Tanya Juna pada Haris.

"Sudah sejak tadi. Ya sudah aku pergi dulu bay-bay". Pamit Haris lalu ber lalu be gitu saja meninggalkan Juna yang masih menatap kepergiannya tampa membalas lambaian tangan Haris.

" Aku akan terlambat, Lebih baik aku membangunkan dia saja.. Lagi pula waktuku tidak banyak ". Kata Juna lalu berlalu lagi untuk masuk keruangan rahasianya itu.

Saat sudah masuk, dapat Juna lihat Julian sedang asik mengumpulkan nyawanya. Anak itu ternyata sudah bangun? tetapi apa-apaan ini mata nya saja masih tertutup kata Juna membatin.

"Apa yang kau lakukan?". Tanya Juna pada Julian yang masih menutup matanya tidak lupa anak itu memeluk Moa bersama nya dengan menumpu wajahnya pada kepala Moa itu. Terlihat seperti anak Kecil memang.

" Hai?". Tak Juna menyentil jidat Julian dengan pelan tapi entah mengapa sentilan itu berhasil Julian membuat terusik. Julian membuka katanya menatap wajah Juna dengan kesal. Dasar menganggu saja batin Julian.

"Kenapa di sentil?". Tanya Julian pada Juna.

"maaf". Hanya satu kata itu yang bisa Juna katakan pada Julian.

Sepertinya Juna tidak sadar bahwa dari tadi dirinya suka sekali memandangi wajah Julian tampa Julian sadari, begitu dengan Juna.

"Gak mau maafin. Pokoknya balikin gorengan gue yang jatuh waktu itu". Kata Julian pada Juna.

" Baik". Kata Juna.

'Lah gue pikir bakalan nolak'. Kata Julian membatin.

"Ya udah gue mau ambil tas gue dulu". Kata Julian lalu bangkit membawa tas kecilnya, selimut beserta Moa juga tidak lupa.

" Tidak perlu tasmu sudah di luar". Kata Juna memberitahu Julian.

Julian menganggukkan kepalanya menatap Juna yang dengan telaten nya membenarkan kembali tempat tidurnya dengan sangat baik.

'Gak nyangka gue kalo kak Juna ternyata bisa juga ngelakuin itu'. Kata Julian membatin.

"Ayo". Ajak Juna. Julian hanya mengikuti saja tampa protes.

Setelah keluar dari gedung sekolah itu menuju parkiran. Keduanya lalu beralih ke parkiran untuk mengambil kendaran pribadinya yaitu Mobil berwarna Merah dan yang pasti mobil itu cukup mewah bisa di bilang sangat mewah.

Juna membukakan pintu di samping kemudi untuk mempersilahkan Julian mask, entah dapat dorongan dari mana Juna mau melakukan itu toh bisa di bilang dirinya hanya ingin saja.

HAYANG JUNA {SELESAI}.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang