Part. 38

364 30 3
                                    

HAYANG JUNA.

Aira Termanto namanya, perempuan yang sangat cantik meskipun umur nya tidak muda lagi.

Aira ini seorang anak dari pengusaha kaya, jadi tidak heran saat ini Aira di segani oleh banyak sekali rekan bisnisnya.

Aira ini masih sendiri Loh, meskipun umur nya sudah menginjak 31 tahun. Aira belum pernah sama kali menikah.

Bukannya Aira itu tidak laku hanya saja Aira tidak masih tidak ingin membuka hatinya untuk orang lain sebelum anak nya di temukan.

Anak? Yap Aira itu memang sudah memiliki anak. Anak hasil hubungan di luar nikah. Rahasia ini hanya Aira dan Ibunya yang tau sedang kan ayah nya tidak tau tentang hal ini.

Bagaimana caranya Aira memberitahu ayah nya tentang semua rahasia besarnya.

Kini duduk lah Aira bersama dengan Ibunya Eria Termanto dan juga ayah nya Wisma Termanto. Di ruang kerja ayah nya.

"Apa yang ayah ingin bicarakan?". Tanya Aira langsung.
" Sepertinya ayah tidak perlu memberitahumu". Kata Wisma.
"Aku tidak akan menikah ayah". Kata Aira.

" Sampai kapan kau akan terus menolak Aira. Aira aku ini sudah tua dan sebentar lagi akan pergi... Hidup ku ini sudah tidak lama lagi.. Jika kau menikah dan memiliki suami. Suamimu yang akan menggantikan ayah dan ayah juga ingin menimang cucu seperti Pamanmu Raher lihatlah?". Ucap Wisma.

Aira hanya bisa terdiam dan tertunduk.

Bagaimana caranya Aira bisa bertahan jika ayah nya ini selalu memaksanya seperti ini.
Eria mengusap punggung anak nya.. Lalu ber kata...

"Sudah lah sayang... Perhatikan saja kesehatanmu jangan berkata yang tidak-tidak". Nasehat Eria pada suaminya itu.
" Mau sampai kapan sayang. Kita perlu penerus". Kata Wisma.

"Berikan saja padaku ayah. Nanti aku sendiri akan mengurusnya". Kata Aira.
" Apa kau mampu, Aira tolong cepat lah menikah.... ". Kata Wisma terpotong saat Aira berkata...

" Aku tidak akan menikah Ayah, aku juga sudah memiliki keturunan. ayah ingin cucu bukan? Akan aku berikan..". Ucap Aira dengan teriakannya.

Brak..

Wisma mengebrak meja kerjanya dengan keras. Lalu menatap anak dan istrinya secara bergantian dengan tatapan tajamnya.
"Siapa yang mengajari bersikap tidak sopan saat berbicara pada orang yang lebih tua?". Kata Wisma dengan suara tegasnya.

" Dan apa yang kau katakan tadi? Anak katamu... Bagaimana kau bisa berfikir untuk memberikanku cucu sedangkan menikah saya tidak?". Ucap Wisma lagi.
"Katakan anak mana yang sudah kau sewa untuk berpura-pura?". Tanya Wisma.

"Sayang.. Aira... ". Kata Eria terpotong saat..
"Biar aku saja Ibu?". Mohon Aira pada Eria.
" Apa kau yakin?". Tanya Eria dengan khawatir.

"Lihatlah apa yang sebenarnya kalian sembunyikan dariku?". Kata Wisma dengan Marah.
" Kami tidak berniat seperti itu". Kata Eria pada Suaminya.
"Kau.. Berani sekali?". Kata Wisma sambil menunjuk istrinya.

" Ayah?". Panggil Aira pada Wisma.
Wisma menoleh, menatap anak nya dengan amarah yang di tahan.

Kedua bola mata Aira terkunci dengan kedua mata Wisma.
"Aku... .. ". Aira menceritakan semua kejadian 14 tahun yang lalu sampai selsai.

Wisma yang mendengar cerita anak nya tentu saya sangat marah.
" Siapa ayahnya?". Tanya Wisma.
"Ruan ayah. Karena hanya dengan dirinya aku pernah berhubungan badan". Kata Aira memberitahu.

"Ruan?". Ulang Wisma.
" Ruan menantu keluarga besar pak Kimmel". Kata Eria.

"Apa itu benar?". Tanya Wisma.
" Itu benar ayah". Jawab Aira.

"Hah Aira apa yang kau pikirkan? Keluarga Kimmel itu sangat tergila-gila dengan uang. Setan seperti apa yang merasuki dirimu? Sekarang diaman anakmu itu?". Kata Wisma.

" Aku tidak tau dimana anakku sekarang ayah". Kata Aira dengan sedihnya.
"Lagi-lagi apa yang merusak otak jenius mu itu Aira". Kata Wisma dengan kesal.

" Maaf ayah". Kata Aira memohon.
"Maaf katamu. Sudah berapa lama ku berbohong sehingga baru sekarang kau mengatakan maafmu itu". Kata Wisma.

" Sudah lah Sayang maaf kan saja anakmu". Kata Eria.
"Apa itu yang aku butuhkan sekarang? Cepat bawa anak yang aku bilang adalah anakmu itu kehadapan ku secepatnya?". Final Wisma.

"Baiklah ayah. Akan ku lakukan". Kata Aira dengan bahagia.
" Sudah pergi sana, aku sedang tidak ingin melihat wajahmu.. Ayo Sayang manjakan aku". Kata Wisma pada Eria istrinya.
"Kalian tidak ingat umur". Guma Aira pada dirinya sendiri.

Aira langsung saja keluar dari ruang kerja dari ayahnya itu.
Berlalu masuk kedalam kamar miliknya.

Tuttt.. Tuttt.

Suara telpon berdering...

Aira mengambil ponselnya..
Aira melihat siapa nama yang memanggilnya malam-malam begini.

Johan.
Is Calling You....

"Johan?". Kata Aira.

Aira menjawab panggilan telpon itu.
Terdengar suara Johan dari seberang sana.

"Hallo Ar?". Sapa Johan.
"Ya,Hallo Han". Jawab Aira.

"Maaf sudah mengganggu waktu istirahatmu". Johan.
"Tidak apa, Ada apa meneleponku malam-malam seperti ini?". Aira.

"Apa kau sibuk besok? Bisakah kita bertemu.. Ada satu hal yang ingin ku Tanya kan padamu". Johan.
"Mengapa kau tidak mengatakan nya sekarang saja, Han?". Aira.

" Aku tidak bisa mengatakan hal itu sekarang. Ku pikir kita perlu bertemu.. Ini menyangkut tentang seseorang yang Dahulu ". Johan.

"Apa yang kau maksud itu Ruan?". Aira.
" Aku tidak menyebut pria bajingan itu, Bukan?".

"Hey apa kau masih benci padanya? Aku hanya bertanya apa benar itu dia? ". Aira.
" Temui saja aku besok. kapan kau bisa Aira? Aku berharap kau datang besok". Johan.

"Baiklah aku akan datang besok? ". Aira.
" Baiklah ku tutup, selamat malam". Johan.
"Ya, Malam". Aira.

Pip.

Aira meletakan ponselnya di atas naskah.
Aira beralih memandang keluar, kearah jendela kamarnya yang terbuka lebar.

Pemandangan kota memang indah bukan jika di lihat dari ketinggian seperti ini.
Ah  Aira bisa sedikit lebih tenang sekarang.

HAYANG JUNA.

Paginya. Aira sudah menghubungi Johan untuk menemuinya di tempat yang sudah si janjikan sebelumnya.

Di sinilah Aira dan Johan bertemu, di sebuah Cafe yang sunyi hanya ada beberapa orang saya yang datang untuk menikmati waktu sendiri mereka di Cafe ini.

"Dari mana aku harus memulai, haruskah aku mencari mu di tempat awal perpisahan kita". Ucap Aira pada dirinya sendiri.
" Apa sebaiknya aku harus mengirim Kim untuk mencari informasi anakku di desa itu?". Ucap nya lagi.

"Hai Aira, maaf jalanan sedikit padat hari ini?". Kata Johan pada Aira.
" Oh Johan, tidak apa santai saja. Mari duduk dan pesan dahulu?". Kata Aira mempersilahkan.

"Woh, apa kau sendiri Aira? Dimana Kim mu itu sekarang?". Tanya Johan sambil mengejek.
"Pesan saja sana milikmu". Kesal Aira.
" Baiklah, tidak perlu marah seperti itu". Kata Johan.

Setelah Johan memesan...

"Jadi apa yang ingin kau katakan, Han?". Tanya Aira langsung pada Johan.
" Kau tidak sabaran ya, baiklah akan aku beritahu". Kata Johan pada Aira.

HAYANG JUNA.

HAYANG JUNA {SELESAI}.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang