Jennie memasuki Area Gedung Kim Tower,Dia membuka kaca mobilnya saat melewati pos Security dam memasang muka Bad Moodnya. Security Yang bertugaspun segera membuka Barrier Gate saat melihat siapa yang ada dalam mobil.
Jenniepun memarkir asal mobilnya dan segera masuk ke Private Lift yang langsung menuju ruangan Appanya.
"Apakah Appa ada di dalam?" Tanyanya ketus pada Secertaris Ayahnya
"Iya Miss ada. Mr. Kim ada di..." Belum sempat sekertaris itu menyelesaikan kata katanya Tapi Jennie sudah melengos pergi dan membuka pintu ruangan Appanya.
"Appa..." Panggilnya saat melihat Appanya sedang fokus membaca Berkas.
Mr. Kim pun terkejut dengan kedatangan Putri semata wayangnya.
"Ada angin apa hingga Princces Appa datang ke sini" sambut Mr.KimJennie pun segera duduk di kursi di depan meja kerja ayahnya.
"Ini tentang Kai Apa" Jennie berkata langsung pada Point nya.Mr.Kim menghela nafas berat "Apalagi sekarang? Appa sudah bilang sampai kau lulus Kuliah dia akan mengawasimu"
"Tapi aku sudah muak dengan semua ini. Aku sudah cukup dewasa untuk menjadi diriku sendiri,aku lelah Appa" Jennie berkata dengan suara bergetar.
"Maksutmu menjadi dirimu sendiri adalah mengekspos Kelainan Orientasi sex mu Itu Jenn" Mr.Kim bicara dengan suara meninggi.
"Apa salahnya dengan semua ini Appa? Ini juga bukan kemauanku,rasa ini ada tampa aku memintanya,Appa Biarkan aku melakukan apa yang ingin aku Lakukan. Jauhkan Kai dariku,aku benar benar semakin muak padanya dari hari ke hari" Jennie berkata sambil Terisak.
Mr.Kim menghampiri putrinya dan memeluknya. "Appa hanya ingin melindungimu sayang" Bisik Mr.Kim
"Tidak Appa bukan ingin melindungiku,tapi melindungi Appa sendiri. Appa malu kan jika sampai orang orang tau bahwa Putri dari Kim Jung Hae adalah seorang Gay" Jennie berkata setengah berteriak pada Ayahnya.
Mr.Kim melepas pelukannya dan menjatuhkan dirinya di kursi sebelah Jennie. "Appa punya sahabat yang memiliki Putri seorang Gay Bagaimana jika kau ku Jodohkan dengannya,dan Appa Akan membebas tugaskan Kai.
"Menjodohkanku? Apa bedanya Appa dengan saat ini? Aku sangat kecewa Pada Appa" Teriak Jennie sambil meraih tasnya dan bergegas keluar dari Ruangan ayahnya.
Jennie berhenti di depan Pintu,"Aku tak perduli lagi Appa,mulai sekarang aku akan melakukan Apa yang aku inginkan" Jenniepun menutup pintu dengan Kasar setelah mengatakan itu pada Ayahnya.
Mr.Kim pun meremas rambutnya, Marco iyaa sepertinya aku harus membicarakan Hal ini dengannya Gumam Mr.Kim.
Jennie berhenti di depan pintu ruangan Ayahnya,di ambilnya kaca mata hitam yang selalu ada di dalam tasnya dan di pakainya untuk menutupi matanya yang merah karena habis menangis,kemudian ia bergegas keluar dan melajukan mobilnya Dengan cepat menuju rumah Neneknya.
Entah kenapa ia merasa tenang saat ada di sana,walaupun neneknya telah tiada tapi jennie selalu menenagkan diri di sana saat dalam keadaan tidak baiknya.
Jennie Pov
Aku merebahkan tubuhku di kamar Nenek,Aku minta pada Para Maid di sini untuk tidak merubah posisi barang barang di sini,Bahkan aku meminta mereka menyemprotkan parfum yang selalu di pakai nenek dulu.
"Hari ini Aku benar benar kesal pada Appa Nek,," Aku berkata sambil memeluk bingkai yang berisi foto Nenekku.
"Appa tak pernah berubah,Appa Egois Hiikzz.." Tangisku pun Pecah,aku merasa sendiri di dunia ini Setelah Eomma kemudian Nenekku telah pergi. Appa yang selalu bilang menyayangiku hanya mementingkan Ego dan Nama baiknya.