Lisa Pov
Aku masuk ke dalam bilik toilet dan membiarkan Diana yang mengoceh di luar sana. Benar kata Rosé dia masih sama seperti dulu, Obsesinya padaku belum berahir.
Setelah menyelesaikan urusanku di toilet, akupun segera membuka pintu, tapi betapa terkejutnya saat Kulihat diana tepat di depan pintu dan langsung mendorongku masuk, Aku yang kagetpun kehilangan keseimbanganku hingga terduduk di Closet dan dengan gerakan Cepat Diana menutup pintu dan langsung duduk di pangkuanku.
"Kau sudah Gila Diana" makiku berusaha mendorong tubuhnya. Namun justru Diana meraih tengkukku dan menariknya, Diapun Langsung meraup Bibirku dan melumatnya dengan rakus.
"Dianaa..hhh.." seruku di sela sela ciumannya
"Eeeumchh.." Dianapun menjeda Ciumannya "Lisayaa ayolaah.. Jangan munafik kau sebenernya menyukainyakan" bisiknya tepat di daun telingaku yang membuat semua buluku berdiri.
Dianapun kembali meraup Bibirku, dan sial tubuhku mulai meresponnya meski otakku menolaknya, tanganku bergerak meremas pantat Diana yang tak bisa diam bergerak gelisah di pangkuanku.
Braakkk!!
Tiba tiba pintupun terbuka, Aku sangat terkejut karena yang membuka pintu adalah Jennie, Dengan Reflek ku dorong tubuh Diana dan keluar dari dalam Toilet. "Tuhan malapetaka apa lagi ini" jeritku dalam hati.Jennie mulai Berteriak sambil terisak, apapun penjelasan dari mulutku tak bisa ia terima hingga Diapun berlari keluar.
"Jennie.. tunggu" teriakku seraya mengejarnya,Namun Diana menarik lenganku hingga akupun mendorongnya, "jangan sentuh aku Diana,ingat aku akan membuat perhitungan denganmu" seruku seraya keluar dan mencari Jennie, namun sialnya aku kehilangannya.
Ku edarkan pandanganku di antara kerumunan orang yang tengah menikmati Pesta namun tak kutemukan Jennie, hingga akupun menyandarkan tubuhku di tembok sambil merasakan kepalaku yang kian berdenyut sakit, Kucari ponselku untuk menghubungi Jennie dan ternyata ponselku ketinggalan Di toilet.
"Damn!!" Makiku seraya berjalan kembali ke toilet untuk menganbil ponselku, akupun berpegangan pada dinding Lorong karena langkahku mulai terhuyung, Dan akupun tiba di lorong yang agak remang remang di depan Toilet saat seorang Pria menabrakku dari belakang, akupun menoleh ke arah Pria itu yang menyeringai ke arahku sambil menghunus sebuah belati.
"Shit,kenapa harus di saat seperti ini" makiku dalam hati, akupun segera memasang kuda kudaku ya walau aku tau ini jauh dari kata benar.
Pria itupun maju menusukkan belatinya kearahku,akupun membuang tubuhku kesamping untuk menghindarinya,tapi gerakannku terasa sangat Lambat namun aku masih berhasil menghindarinya.
Pria itupun kembali menyerangku dan saat bersamaan aku merasakan sakit di kepalaku hingga akupun tak mampu menghindari serangan pria itu dan belati itu menusuk tepat di perutku. Kurasakan perih yang amat sangat dengan darah yang mengucur dari perutku,akupun terhuyung kebelakang dengan Belati masih tertancap di perutku.
Pria itu kembali menghampiriku yang bersandar di dinding sambil memegang perutku,Dengan seringainya pria itupun mencabut belati dari perutkudan bergerak mundur "Aaakkhh.. " teriakku kesakitan.
Pria itu Bersiap menusukku kembali, Tanganku mencari sesuatu yang bisa ku gunakan untuk membela diri dan kebetulan di belakangku ada Fire Extinguisher dan segera kuambil bersamaan dengan pria itu yang mengarahkan Belatinya padaku lagi. Dengan sisa tenagaku ku pukulkan Fire Extinguisher ketangan Pria itu.
"Aakkhh.." teriak pria itu saat Fire Extinguisher yang ku pukulkan tepat mengenai Lengannya hingga belati itupun terlepas dan terlempar ke depanku, dengan Cepat ku ambil belati itu dan akupun bersiap jika pria itu kembali menyerangku.