Lisa memarkirkan mobilnya halaman Mansionnya,Dia menyerahkan Kunci pada Penjaga.
"Bawa Mobil ini kepencucian mobil dan Suruh mereka mencuci Total hingga tidak tertinggal bau tidak enaknya" Lisa berkata sambil melangkah masuk dan menyerahkan Paper bagnya pada maid yang membukakan pintu. "Itu baju kotorku" serunya.
Maid maupun penjaga hanya mampu membungkukkan badannya terhadap Lisa.
Lisa melangkah menuju ruang tengah tempat ia dan Jisoo biasa menonton bersama. Dia tersenyum saat di dapatinya Rosé tengah membaringkan tubuhnya dengan berbantalkah Paha Jisoo.
"Aahh mereka sudah sedekat itu" Gumamnya menghampiri dengan perlahan kedua insan yang sedang asik menonton hingga tak menyadari kedatangannya.
Lisa memeluk Jisoo dari belakang dan mengecup Pipinya.. Jisoopun sontak menoleh karena Kaget.
"Eehhmm.." Dehem Lisa mengambil atensi dari Rosé. Rosépun terkejut dan langsung mendudukkan dirinya di Sofa.
"Santai sajalah Congah" Seru Lisa tertawa kemudian Duduk di sebelah Jisoo dan Memeluk Unnieny dengan erat.
"Aku merestui Kau bersama Unnieku asal kau berjanji takkan menyakitinya" Seru Lisa sambil menciumi pipi Jisoo.
"Yaak Lisaa hentikan" teriak Jisoo Sambil mendorong wajah Lisa
"Yaah Unnie biasanya juga kau tak masalah saat aku menciumimu, Ooh apa karena sekarang ada Rosé hingga kau tak mau aku cium lagi" Gumam Lisa sambil memasang muka cemberut
"Hentikan Dramamu itu" Seru Jisoo. "Katakan apa kau menginap Di rumah Jennie?" Lisa hanya menganggukan kepalanya.
"Apa kau melakukan sesuatu padanya?" tanya Rosé sambil menaikkan sebelah alisnya
Mendengar kata kata Rosé Lisa langsung melemparkan Bantal kecil yang di ambilnya dari pangkuan Jisoo.
"Yaakk Lalisa..." teriak Rosé kesal
"Apa..? Jernihkan otakmu dari pikiran Kotor Chaee.. apa karna kau semalam melakukan sesuatu jadi kau berpikir aku juga begitu. Unnie apa kalian berdua semalam melakukannya...?" Lisa balik bertanya
"Lisaa..." Pekik Jisoo sembari menutup mulut Lisa. Yang perlu menjernihkan otak itu adalah Dirimu..
"Weekk..."Ledek Rosé sambil menjulurkan Lidahnya karena mendapat dukungan dari Jisoo.
"Aahh Kalian berdua bersekongkol memojokkanku" Gerutu Lisa dengan Muka cemberut. Yang sontak membuat Jisoo dan Rosé Tertawa.
"Lisa.." Panggil Jisoo kemudian. Dan Lisa hanya merespon panggilan Jisoo dengan memandangnya.
"Apakah Jennie tau jika kalian di jodohkan?
"Di jodohkan?" Potong Rosé kaget. Jisoo menganggukan kepalanya pada Rosé
"Kurasa tidak Unnie,karena aku meminta pada Uncle Kim untuk tidak memberitahu Jennie. Aku murni ingin mendapatkannya dengan Usahaku" sahut Lisa.
"Berarti kau harus lebih mengalah pada Jennie, jika kau tetap mempertahankan sikap mendominasi mu itu Jangan harap Jennie akan menyukaimu. Dia gadis Keras makanya kau harus menahlukannya dengan kelembutan" Jisoo berkata sambil menepuk nepuk pundak Lisa
"Akan aku Coba Unnie" sahut Lisa seraya bangkit dari tempat duduknya. "Unnie, Chae aku kekamar dulu,Aku sangat mengantuk" Pamit Lisa kemudian berjalan menuju kamarnya di lantai dua meninggalkan Jisoo Dan Rosé.
"Bagaimana ceritanya Lisa dan Jennie bisa di Jodohkan?" Tanya Rosé pada Jisoo. "Itu artinya kedua orang tua mereka sudah merencanakan ini?"
"Ceritanya Panjang Chae" sahut Jisoo dengan gantian merebahkan dirinya di pangkuan Rosé. "Dady kami dan Appa Jennie sudah bersahabat sejak Lama, dan mereka dulu pernah berjanji akan menjodohkan anak anaknya, tapi ternyata mereka sama sama memiliki putri" Jisoo kemudian tertawa di ujung kalimatnya.