Happy Reading,Jangan Lupa Votenya😘
Lisa memarkirkan mobilnya,dan segera masuk ke ruangannya. Di sana telah menunggu Anak buahnya.
"Bagaimana perkembangannya?" Tanya Lisa sambil menuang minuman ke dalam gelas dan menyesapnya.
"Tidak ada pergerakan Miss,dia dari kemarin tidak terlihat keluar rumah" sahut pria berjas hitam itu.
"Bagaimana dengan kedua adiknya?" Tanya Lisa lagi sembari mendudukkan dirinya di kursi
"Mereka beraktifitas dengan normal Miss" sahut pria itu lagi
"Kau awasi mereka dalam satu bulan ini Jay,Jika dalam satu bulan Kai belum meninggalkan korea maka tak ada jalan lain selain mengeluarkannya dengan paksa" seru Lisa dengan nada dingin.
"Apakah itu perlu kita lakukan Miss, maksut saya..."
"Kau cukup lakukan apa perintahku, aku tak meminta pendapatmu dalam hal ini" potong Lisa cepat. "Aku takkan membiarkan Kekasihku melihat wajah pria itu lagi" gumam Lisa
"Maaf Miss.. saya tak akan mengulanginya lagi" Jay berkata sambil membungkukkan badannya.
"Hhh.. sudahlah, kau boleh pergi" Seru Lisa.
"Baik Miss,saya permisi" pamit Jay kemudian meninggalkan Lisa yang masih termangu di kursinya.
"Entahlah aku merasa akan ada hal yang dia akan lakukan untuk membalasku" gumam Lisa, kemudian diapun membuka Laptopnya dan mulai memeriksa laporan keuangan Bengkel bulan ini.
Tok..
Tok..
Lisa menoleh ke pintu dan melihat Bambam masuk dengan wajah penasaran."Kenapa Jay datang kemari Li?" Tanya Bambam seraya duduk di kursi di depan meja Lisa.
"Tidak ada apa apa" sahut Lisa dengan matanya tetap tak teralihkan dari Laptopnya.
"Apa ini tentang Kai? Apa lagi yang kau ingin lakukan padanya Li..?"
"Aku hanya ingin memastikan Jennie tak akan melihat wajahnya Lagi" sahut Lisa
"Apa Jennie tau dengan apa yang kau lakukan padanya?" Tanya Bambam dan Lisa hanya menggelengkan kepalanya.
"Cukup Bambam,aku tak ingin membahas ini" Seru Lisa kemudian bangkit dan menyalakan rokoknya, Ya terkadang Lisa merokok untuk menjernihkan pikirannya meskipun begitu dia bukan Perokok berat, hanya kadang kadang saja.
Bambampun hanya terdiam. "Kau tau Malam itu Jennie terus mengigau dalam tidurnya sambil terisak dan berkali kali mengucapkan 'Aku tak ingin melihat wajahnya'. Kau tau Bam, ini pertama kalinya hatiku teriris dengan tangisan seseorang selain Mommyku" Lisa berkata sambil menghembuskan Asap ke udara.
"Aku hanya ingin memenuhi keinginannya, apakah itu berlebihan?" Gumam Lisa lagi.
"Maaf Li.. aku tak tau akan hal itu" sahut Bambam dengan nada bersalah.
"Iyaa.. karena aku tak memberi tahumu juga sebelumnya" sahut Lisa
"Okee..aku mau mengecek ke depan" Lisa berkata sambil menepuk bahu Bambam dan keluar dari ruangannya di ikuti oleh Bambam.
Setelah selesai dengan urusannya Lisapun menemui Bambam yang sedang Mengerjakan Modifikasi sebuah Motor.
"Aku pulang dulu ya Bam" seru Lisa sambil berjongkok memeriksa kerapihan pekerjaan Bambam dan mengangguk anggukan kepalanya sebagai tanda di puas dengan pekerjaan sepupunya itu.
"Oohh Baiklah, Bagaimana apakah Seulgi bisa dateng nanti malam?" Sahut Bambam tampa melihat Lisa karena ia tengah Fokus dengan pekerjaannya.
"Iya dia bisa datang,Sepertinya dia menyukai Irene" seru Lisa